Link Download

Selasa, 29 Mei 2012

Arthur Schopenhauer


Arthur lahir di Danzig, Jerman pada 1778 dan meninggal pada 1860 di Frankfurk. Dia adalah pengikut setia Immanuel Kant. Dia menyatakan bahwa terdapat hal yang mungkin dipikirkan dan hal yang tidak terjangkau akal. Dia mengatakan ada empat prinsip intelek yaitu: (1) Kausalitas, hukum sebab-akibat yang niscaya bagi akal supaya realitas eksternal dapat dikenal. Karena pengetahuan akal ini terus bergerak, maka diperlukan suatu (2) putusan supaya dapat mengambil tindakan dari pengetahuan itu. Pengetahuan yang terus bergerak itu akan sampai pada muara pemahaman yang disebut sebagai (3) intuisi. Intuisi ini bukanlah suatu penemuan dari alam lain yang sampai pada kita, dianya adalah kematangan dari pengolahan akal yang masih terikat oleh ruang dan waktu. Terakhir adalah (4) kehendak. Artinya subjek bukanlah sebagai pengamat yang menerima secara mentah objek eksternal. Kehendak adalah Penggerak konstruksi pikiran dalam memberi aksiden pada materi. Yang terakhir ini memberi inspirasi bagi gagasan Friedrick Nietzsche.
    Schopenhauer terkenal sebagi penentang Hegel. Dia banyak dipengaruhi oleh Friedrich Meyer yang menganut filsafat India yang sumber ajarannya adalah Upanishad. Dia juga sangat tertarik dengan konsep Hindu. Karena itu wajar saja Schopenhauer mengakui bahwa setiap realitas memiliki ruh yang intensitanya relatif bagi setiap mawjud. Filosof yang  tidak pernah menikah ini hanya hidup dengan seekor anjingnya yang ia beri nama Atman, yang dalam istilah Hindu berarti 'jiwa kecil'.
     Schopenhauer mengaku bahwa realitas eksternal adalah konstruksi pikiran. Noumene yang diistilahkan Kant baginya adalah Kehendak. Kehendak ini perwujudannya adalah pada realitas eksternal. Realitas eksternal yang beraneka ragam baginya hanyalah penampakan dari Kehendak. Karena itu semua realitas termasuk teknologi manusia adalah berasal dari Kehendak.
    Kebosanan manusia setelah memiliki apa yang sebelumnya diusahakan dengan sungguh katanya adalah bukti bahwa kehendak itu buta. Karena itu dia berkata ''Kedamaian hanyalah masa jeda antar perang''. Dalam damai yang tidak dimaknai akan menimbulkan kejenuhan.
   Dia mengatakan semua keinginan manusia itu tidak bernilai. ''Hidup manusia adalah komedi dan tragedi dalam satu kesatuan, senauh lembah yang penuh keluhan yang tak bernilai'' katanya.  Tampaknya ia ingin mengatakan bahwa yang sebenarnya diinginkan manusia adalah Kehendak itu sendiri, bukan perwujudannya.
    Cara manusia menemukan Kehendak itu adalah dengan simpati Bela Rasa (Mitleid) kepada individu yang lain karena individu yang lain itu memiliki rasa sama dengan diri kita juga. Pekerjaan ini perlu diimbangi dengan membatasi keinginan-keinginan
    Sekalipun menyadari adanya batas yang tidak mampu dipahami oleh indera, tapi Schopenhauer sanyat meyakini kemendasaran noumena. Dia sangat kagum pada Abraham yang memngambil keputusan menyembelih puteranya sekalipun perintah itu tidak dialami secara rasional.
  

1 komentar:

  1. ada tidak. buku yang menarik tentang gagasan dan cara berpikir si Arthur ini?

    BalasHapus