Link Download

Senin, 08 Juni 2015

republik plato buku pertama

Republik Plato Buku Satu
 Saya sendiri masih meyakini bahwa Socrates hanyalah tokoh imajinal Plato seperti Zarathustanya Nietzsche. Plato sendiri masih menulis filsafat sepeti gaya orang Timur. Karya Republik mirip seperti Zarathustra. Bentuknya seperti novel. Memiliki setting, tokoh tetapi minim drama.
 Dalam buku pertama Republik, Plato membahas tentang persoalan mengenai kejelasan antara kebaikan dan keburukan. Sikapnya ini merupakan pembongkaran atas pandangan kebaikan dan keburukan yang telah disesatkan oleh kaum sofis. Dia melancarkan kritik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan sindiran-sindiran melalui dialog antara tokoh. Berikut beberapa pelajaran yang dapat diambil dari karya Republik dalam buku pertama.
 *
 Semakin lanjut usia, kesenangan akan aktivitas fisik semaki surut. Seiring dengan itu, kesenangan untuk bercakap-cakap semakin besar.
 *
 Masa muda adalah majikan yang kejam penuh ambisi. Namun bagi pribadi yang tenang dan periang, masa muda maupun tua adalah kebahagiaan.
 *
 Momen-momen terindah untuk dikenang adalah pada masa-masa sulit.
 *
 Kekayaan dari usaha sendiri (bukan warisan) akan dicintai seperti ayah kepada anak atau seperti seniman terhadap karyanya.
 *
 Keadilan pada masa perang adalah memberikan kebaikan kepada teman dan memberikan keburukan kepada musuh. Keadilan di masa damai adalah konsisten akan perjanjian yang disepakati.
 *
 Dalam sebuah orkes, kesesuaian adalah tuntutan utama. Tetapi kesesuaian itu lebih penting lagi dalam urusan perkongsian.
*
 Panas tidak bisa membuat dingin. (yang tidak memiliki, tidak bisa memberi)
 *
 Negara itu dibentuk oleh orang-orang yang kuat. Tiap negara memiliki sistem pemerintahan sendiri-sendiri. Ada sistem demokrasi, ada otoriter dan ada aristokrasi. Orang kuat itu menetapkan standar keadilan dan kebenaran dalam sistem yang mengikat dalam hukum.
 *
 Pemerintah menegakkan peraturan itu kepada rakyat. Dalam menjalankannya, pemerintah mendapatkan tiga model bayaran yakni uang, jabatan dan hukuman bila mengabaikan pekerjaan.
 *
Setiap orang yang tidak jujur akan mendapatkan keuntungan. Misalnya mereka hanya perlu mengeluarkan uang yang lebih sedikit daripada yang seharusnya dalam membayar pajak. Dengan demikian dia dapat memiliki uang lebih banyak dapipada orang yang jujur sehingga dia dianggap orang yang lebih kaya.
 Pernyataan-pernyataan tadi adalah kesimpulan Plato melalui tokoh Socrates dalam menyimpulkan argumen-argumen yang dibangun oleh kaum sofis. Jalan yang ia tempuh adalah menggunakan sistem kategori dan proposisi sehingga dia dapat membuktikan keburukan kaum sofis.
 Kesimpulan asli Socrates adalah ''... keadilan adalah kebaikan dan kebijaksanaan, sedangkan ketidak adalan adalah sifat buruk dan kebodohan, ...'' (Plato, Republik, Yogyakarta: Narasi, 2015 h. 43)
 *
 Sebuah kelompok, atau negara, didirikan karena telah terjadi ketidakadilan. Didirikannya kelompok atau negara adalah jalan untuk menuju keadilan. (Bila dihubungkan dengan alasan sebelumnya, maka lebih tepatnya: ada seseorang atau beberapa orang, menemukan ketidakadilan, lalu dia mendirikan kelompok atau negara untuk memperjuangkan keadilan).
 *
 Keadilan merupakan keunggulan jiwa dan ketidakadilan merupakan kecacatan jiwa. Jiwa yang adil akan hidup dengan baik dan jiwa yang tidak adil akan mengalami kesengsaraan. Yang hidup dengan baik akan diberkati dan yang sengsara akan merana. Yang adil akan bahagia, yang tidak adil akan sengsara.
 Pada akhir buku Pertama Republik, Socrates tetap mengakui bahwa dirinya sulit membedakan kebaikan dan keburukan. Alasan pernyataannya ini karena dia meyakini bahwa yang baik itu adalah yang memberikan kebahagiaan. Sementara dia tidak dapat memastikan dalam kebaikan akan ada kebahagiaan dan tidak dapat memastikan dalam keburukan tidak ada kebaikan. Tampaknya pernyataan ini termasuk dalam sindirannya.
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar