Link Download

Senin, 08 Juni 2015

republik plato buku kedua

Republik Plato Buku Kedua
 Berikut beberapa pandangan yang dapat diambil dari buku kedua Republik karya Plato:
 Seseorang melakukan kebaikan bukan untuk kebaikan itu sendiri. Tetapi untuk akibat yang timbul dari kebaikan.
 *
 Menerima akibat dari ketidakadilan lebih buruk daripada menerima ketidakadilan. Jalan tengah terbaik adalah dengan menerima ketidakadilan (daripada menderita dengan menerima akibat dari ketidakadilan).
 *
 Orang yang adil akan merasakan akibat keadilannya pada setiap momen hidupnya. Dia dapat tidur dengan nyenyak ketika di rumah dan dapat berinteraksi dengan nyaman dengan orang-orang. Semua ini berangkat dari keluhuran jiwa. Jiwa yang tenag menyebabkan dia jujur. Jiwa yang tenang pula yang membuatnya nyenyak beristirahat dan nyaman berinteraksi. (Menjadi sebab dan akibat hanya pada tataran realitas: jujur (sebab) dan nyaman (akibat). Atau keluhuran jiwa (sebab) dan kejujuran (akibat). Kausalitas hanya perspektif.
 *
 Ada sebagian orang yang berusaha berlaku jujur sekalipun jiwanya tidak tenang. Orang seperti ini hanya berorientasi kenyamanan. Namun demikian, orang ini kemungkinan akan memperoleh kenyamanan yang ia idamkan.
  *
 Asal usul didirikannya negara adalah untuk memenuhi berbagai kebutuhan ummat manusia. (Plato, Republik, Yogyakarta: Narasi, 2015, h.73). Sebab tidak ada orang yang mampu memenuhi segala kebutuhan dirinya oleh dirinya sendiri.
 Misalnya dalam sebuah negara ada lima orang. Orang pertama sebagai petani harus menyediakan makanan untuk lima orang. Orang kedua sebagai penenun harus menenun lima pasang pakaian. Orang ketiga sebagai nelayan harus menyediakan ikan untuk lma orang. Orang keempat sebagai penyedia air bersih harus menyediakan air untuk lima orang. Dan orang kelima sebagai pedagang harus mampu mendistribusikan semua kebutuhan itu untuk lima orang. Bisa saja satu orang dapat menyediakan untuk dirinya sendiri semua kebutuhannya, tetapi cara itu tidak akan efektif, karena akan ada orang lain yang tidak mampu melakukan kelima kegiatan itu sekaligus. Demi efektivitas, fokus lebih diutamakan. Untuk itulah negara didirikan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan semua orang.
 Dari sistem yang diuraikan ini, satu kesan dapat diambil bahwa pengangguran benar-benar menjadi beban bagi negara.
 Bila kebutuhan di sebuah negara tidak dapat terpenuhi, atau negara lainnya memiliki kelebihan, maka diberlakukanlah sistem ekspor-impor dengan aturan-aturan yang disepakati.  
 *
 Pendidikan bukanlah sebatas pengujian antara tahu dengan tidak tahu. Sebab sistem seperti ini adalah sikap anjing: Anjing akan baik pada yang dia tahu, dia kenal sekalipun tidak pernah berbuat baik padanya. Sebaliknya anjing akan jahat pada yang tidak dia tahu, tidak dia kenal sekalipun orang itu adalah orang baik dan akan berbuat baik padanya. (h. 84)
 *
 Seni dan militer adalah dia hal yang perlu dikombinasikan untuk membentuk peserta didik yang peka sekaligus tegas.
 Lembaga pendidikan harus intens menyensor, mengawasi dan mengontrol buku ajar dan pengajar supaya selalu sesuai dengan prinsip idiologi negara yang tentunya harus berlandaskan pada pengembangan jiwa.
 *
 Tuhan bukanlah pencipta segala sesuatu. Dia hanya memciptakan kebaikan-kebaikan bagi manusia.
 *
   Pada akhir buku kedua Republik, Plato mengemukakan kritik terhadap cara pandang manusia dalam melihat hubungan antara kerja Tuhan dengan manusia. Dia melontarkan sindiran-sindiran dalam melontarkan kitiknya.  Menurutnya sangat banyak dongeng tentang Tuhan yang tidak hanya tidak masuk akal tetapi merugikan bila diceritakan terutama pada anak-anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar