Link Download

Senin, 29 November 2010

MENEKAN ANGKA SEPEDA MOTOR, MENYALAMATKAN EKONOMI MASYARAKAT, MENGURANGI KEMACETAN.

Pameran Sepeda Motor Jakarta 2010, Jakarta yang dilaksanakan di Jakarta Convention Centre mulai Rabu-minggu, 36- November merupakan ajang terbesar bagi perusahaan-perusahaan pemasaran sepeda motor untuk mempromosikan produk-produk sepeda motor. Tujuh merk sepeda moto yakni Honda, Suzuki, Yamaha, Kawasaki, TVS, Bajaj, Piaggio ikut meramaikan acara yang disponsori Pertamina itu.
Rasio peningkatan jumlah kendaraan bermotor, tidak dapat dipungkiri, adalah penyebab kemacetan di Ibu Kota dan kota-kota besar lain. Hampir setiap hari kita juga melihat penyebab-penyebab kecelakaan sangat banyak diakibatkan oleh pengendara sepeda motor yang tidak mematuhi aturan lalu-lintas.
Memang akan banyak orang yang akan merasa akan dirugikan bila pembatasan penjualan sepeda motor diterapkan, terutama Jepang. Parahnya lagi, masyarakat menengah ke bawah terpaksa harus membeli sepada motor dengan cara mencicil dengan bunga mencapai setengah dari harga kontan. Sebab masyarakat terpasa mengansur sepeda motor adalah tingginya ongkos angkutan umum. Tindakan mengangsur sepeda motor yang didominasi produk Jepang ini membuktikan rakyat Indonesia masih dijajah Jepang.
Dahulu Jepang mengambil setengah hasil panen masyarakat dan menyisakan setengahnya lagi. Mereka tidak mengambil seluruh hasil panen walaupun mereka mampu sebab bila mengambil semuanya rakyat akan mati kelaparan. Kalau rakyat mati tidak ada lagi yang menanam. Karena tidak ada yang menanam maka tidak ada lagi yang di ambil Jepang musim panen depan.
Sekarang hampir seluruh rakyat Indonesia mengeluarkan setengah dari gaji dan penghasilan mereka untuk membayar cicilan produk-produk Jepang mulai dari peralatan elektronik sampai kendaraan bermotor.
Pemerintah seharusnya lebih terus menggencarkan transportasi massa yang dipengang pemerintah agar biayanya murah. Kenyamanan, jangkauan akses (rute), kecepatan dan keselamatan alat transportasi massa harus dijamin pemerintah. Transportasi massa dapat mengurangi kemacetan dan polusi udara. Pemerintah jangan mementingkan saku pribadi dengan banyak-banyak mengimpor mesin-masin dari luar negeri.
Transportasi masa yang nyaman merupakan ciri negara yang berbudaya tinggi, bukan kesemrawutan, kemacetan dan tingginya angka kecelakaan akibat kendaraan pribadi utamanya sepeda motor.

Mentra 58, 04-11-2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar