dari berbagai penjuru bumi
manusia-manusia datang
ada yang mengendarai unta kurus
ada pula yang menunggang garuda indonesia
datangnya ada yang dari asia
hadir pula yang dari afrika
asalnya boleh dari mana saja
tujuannya satu
bersujud di hadapan sebuah batu
sejatinya bukan
konon demikian pengakuan
Di sini di menteng ini
lain lagi ceritanya
datangnya juga dari mana-mana
guna melengkapkan cerita
kusebutkan beberapa saja
ada yang yang datang dari papua
berkendara cenderawasih dia bertengger di menteng raya
ada yang datang dari kalimanatan melalui jalan bawah laut dia berkendara lumba-lumba mahakam
tetangga dekat dari jawa berkendara badak, culanya satu saja
dari nusa tenggara tiba dengan komodo
yang di ujung sumatera turun dari secabang pohon diantar orangutan
ah, lupakan saja dari mana-mana mereka
di menteng raya mereka jadi penyembah setia
kalau di arab sujud pada batu tapi mengaku sembah yang maha kuasa
disini mah beda
yang dipujanya dembahnya
yang dikagumi itu sesembahannya
yang siang malam ditatap pada itu dia mendedikasikan diri
kuberitahu saja saja apa itu yang disembah pelajar islam se-indonesia
pastinya bukan batu, bukan kayu
kaki-kaki istri-istri yang muda-muda disembah mereka
kaki-kaki membuat mereka terpana siang dan malam
akupun mulai betah berlama-lama di menteng raya
sesembahan mereka membuatku kagum
pernah mereka tidak mau mengaku kaki-kaki itu sesembahannya
tapi kutanya kenepa mereka membiarkannya begitu saja
ah, mau mengurus manusia dari sabang sampai merauke
kaki-kaki itu telah memperhambakan kamu
malulah aku melihat perangai kamu-kamu
ada yang buncit-buncit ada yang seperti lidi
hitam-putih
mulus-bersih
kaki-kaki terus disembah
malu aku menceritakan dedikasimu pada kampungku
tapi kaki-kaki itu menjadi sesembahanmu
kaki-kaki sesembahan pelajar islam di menteng raya
kaki-kaki kuserukan padamu
teruslah memperlihatkan diri
jangan pernah menutup diri
jangan pernah bersembunyi dibali li maupun katun
runtuhkan moral semua personil aktivis
duh, aktivis penyembah kaki-kaki
duh, penyakit gagal menimpa mereka
bukan gagal ginjal
bukan gagal panen
bukan gagal landing
bukan gagal jantung
bukan pula gagal kawil
mereka gagal otak
kronis sekali
virusnya kaki-kaki istri-istri muda-muda
duh, yang mengaku aktivis pelajar
biarkan aku menertawakanmu sejadi-jadinya
"sempurnakan pendidikan dan kebudayaan manusia" teriak mereka secara serentak setiap harinya.
malam-malamnya kala mereka terlelap masing-masingnya berucap
"kaki-kaki itu cita-cita tertinggiku."
mentra 58, 30 nov. 2010
manusia-manusia datang
ada yang mengendarai unta kurus
ada pula yang menunggang garuda indonesia
datangnya ada yang dari asia
hadir pula yang dari afrika
asalnya boleh dari mana saja
tujuannya satu
bersujud di hadapan sebuah batu
sejatinya bukan
konon demikian pengakuan
Di sini di menteng ini
lain lagi ceritanya
datangnya juga dari mana-mana
guna melengkapkan cerita
kusebutkan beberapa saja
ada yang yang datang dari papua
berkendara cenderawasih dia bertengger di menteng raya
ada yang datang dari kalimanatan melalui jalan bawah laut dia berkendara lumba-lumba mahakam
tetangga dekat dari jawa berkendara badak, culanya satu saja
dari nusa tenggara tiba dengan komodo
yang di ujung sumatera turun dari secabang pohon diantar orangutan
ah, lupakan saja dari mana-mana mereka
di menteng raya mereka jadi penyembah setia
kalau di arab sujud pada batu tapi mengaku sembah yang maha kuasa
disini mah beda
yang dipujanya dembahnya
yang dikagumi itu sesembahannya
yang siang malam ditatap pada itu dia mendedikasikan diri
kuberitahu saja saja apa itu yang disembah pelajar islam se-indonesia
pastinya bukan batu, bukan kayu
kaki-kaki istri-istri yang muda-muda disembah mereka
kaki-kaki membuat mereka terpana siang dan malam
akupun mulai betah berlama-lama di menteng raya
sesembahan mereka membuatku kagum
pernah mereka tidak mau mengaku kaki-kaki itu sesembahannya
tapi kutanya kenepa mereka membiarkannya begitu saja
ah, mau mengurus manusia dari sabang sampai merauke
kaki-kaki itu telah memperhambakan kamu
malulah aku melihat perangai kamu-kamu
ada yang buncit-buncit ada yang seperti lidi
hitam-putih
mulus-bersih
kaki-kaki terus disembah
malu aku menceritakan dedikasimu pada kampungku
tapi kaki-kaki itu menjadi sesembahanmu
kaki-kaki sesembahan pelajar islam di menteng raya
kaki-kaki kuserukan padamu
teruslah memperlihatkan diri
jangan pernah menutup diri
jangan pernah bersembunyi dibali li maupun katun
runtuhkan moral semua personil aktivis
duh, aktivis penyembah kaki-kaki
duh, penyakit gagal menimpa mereka
bukan gagal ginjal
bukan gagal panen
bukan gagal landing
bukan gagal jantung
bukan pula gagal kawil
mereka gagal otak
kronis sekali
virusnya kaki-kaki istri-istri muda-muda
duh, yang mengaku aktivis pelajar
biarkan aku menertawakanmu sejadi-jadinya
"sempurnakan pendidikan dan kebudayaan manusia" teriak mereka secara serentak setiap harinya.
malam-malamnya kala mereka terlelap masing-masingnya berucap
"kaki-kaki itu cita-cita tertinggiku."
mentra 58, 30 nov. 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar