Saya meragukan keberhasilan Program Bebas Pasung bagi penderita gangguan jiwa oleh pemerintah Aceh yang disponsori oleh Palang Merah Norwegia. Sebab, saya melihat fasilitas yang tidak memadai yang dimiliki Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh. Tenaga medis yang dimilikpun sangat sedikit dan dengan kualifikasi yang kurang memadai. Mustahil ini dapat menangani saluruh penderita gangguan jiwa yang berada di seluruh Aceh saat ini.
Saya juga merasa heran dengan program pemerintah ini. Kenapa harus memprioritaskan bebas pasung sementara masih banyak pasien di RSJ yang terlihat dibiarkan begitu saja tanpa memperoleh penanganan yang baik. Kenapa tidak memprioritaskan penyembuhan bagi mereka yang di RSJ terlebih dahulu.
Sehlayaknya pemerintah terlebih dahulu fokus pada pembenahan fasilitas dan peningkatan kualitas tenaga medis. Bila tidak, maka proyek pemerintah ini tidak hanya akan sia-sia namun malah akan merugikan masyarakat. Kita tentu tidak ingin tindakan seorang penderita gangguan jiwa yang membunuh ibu kandungnya hanya beberapa saat setelah dibebas pasungkan di Abdya kembali terulang.
Kita semua berharap tindakan serius dan tuntas oleh pemerintah dalam program ini, bukan sebatas mencari popularitas. Kita juga tidak ingin program ini hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja. Kita mengharapkan progran ini benar-benar dapat menghapus penderita gangguan jiwa di Aceh. Dan semoga dapat menjadi Pilot Project pemberantasan penderita gangguan jiwa di seluruh Indonesia.
Kita juga mengharapkan Konferensi Kesehatan Jiwa Islami II yang akan berlangsung di Banda Aceh pada 29-31 Juli mendatang atas kerjasama RSJ Banda Aceh dan Forum Studi dan Komunikasi Kesehatan Jiwa Islam Indonesia (FSK-KJII) dapat berlangsung dengan baik dan dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang benar-benar dapat memberikan pengaruh yang positif dalam upaya penyembuahan penderita gangguan jiwa di Aceh khususnya dan di seluruh Indonesia umumnya.
Kepada masyarakat sekitar tempat penderita gangguan jiwa bermukim, kita harapkan partisipasinya dalam upaya penyembuhan pasien. Meskipun penderita gangguan jiwa telah mendapatkan penanganan yang baik, namun peran serta masyarakat dalam memberi motifasi dan dukungan juga tidak kalah pentingnya dibandingkan peran psikolog ternama dan sarana medis yang terbaik.
Terimakasih Droe Keu Droe, Rubrik Opini Harian Serambi Indonesia telah memuat surat ini.
Ttd,
( )
Miswari
Merduati, Kutaraja, Banda Aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar