Link Download

Kamis, 08 Oktober 2015

ANTROPOSENTRISME YUNANI



1.      Sinisme dan Skeptisme
            Hellenisme adalah sebuah era kebudayaan Yunani pasca Aristotetes. Para peneliti filsafat melimitasi periode ini hingga Plotinus. Sebagian lagi melimitasinya hanya pada masa aliran Sketisme, Epicurean dan Stois.  Kita menamainya Antroposentrisme karena ajaran ini berfokus pada penyelamatan manusia yang dimulai dari masa Sinisme hingga Neoplatonis.
         Mazhab filsafat Yunani, Sinisme adalah mazhab yang awalnya dianggap paling kontrofersial namun secara diam-diam pemuda Yunani perlahan mengikuti.   Nama mazhab ini diambil dari kata 'sinis' (cynic) yang berarti anjing. Diambil dari nama itu karena pendirinya sangat anti kemapaman dan memilih hidup fakir, berpakaian lusuh dan mengemis seperti anjing. Jalah hidup itu dipilih bukan karena keterpaksaan melainkan pilihan. Mazhab ini sangat bertolak belakang dengan makna yang dipahami belakangan ini. Mazhab ini memiliki mentalitas dan rasa optimisme tinggi dalam mencapai tujuannya. Mereka menyatakan benda-benda duniawi sama sekali tidak ada gunanya. Mereka mengklaim hidup yang paling menyenangkan adalah tidak memiliki apapun. Prinsip ini diserap dari pemikiran Plato yang menyatakan jiwa itu abadi sementara badan dan fisik itu fana. Russel (2004:316-317) mencatat Aristoteles adalah filsuf terakhir yang hidup dengan riang. Pemikir sesudahnya hidup dengan mengutuk, mengeluh dan resah.
     Ajaran Sinisme membalik pandangan yang menganggap pengemis sebagai orang yang hina dan pemberi adalah yang mulia. Aliran ini mengambil semangat yang menyatakan menerima juga sebagai suatu sikap heroik tanpa sedikitpun menjatuhkan nilai pemberinya. Bagi mereka pengemis dan pemberi dalam posisi sama ditinjau dari segi manapun.
    Mazhab lain yang mencoba melawan kemapanan atau pandangan ideal umum adalah Skeptisme. Ajaran ini awalnya dikemukakan oleh Pyrrho (360 SM), seorang pemikir jenius yang tidak meninggalkan sebarang tulisanpun.
    Begitu banyak pemikiran yang datang silih berganti. Semua mengakui dirinya yang terbaik. Semuanya akan terkesan baik. Karena itu perlu sikap kritis denga tidak sembarang menerima setiap perintah, pemikiran atau gagasan: apapun alasannya. Mazhab ini menganggap semua orang punya kualitas yang sama.
       Di tengan masyarakat yang bingung dan ketakutan, ajaran ini mencoba mengatakan pada masyarakat bahwa masa lalu telah berlalu dan takkan kembali dan masa depan sama-sekali tidak ada jaminan akan kedatangannya,  jadi cemas takut dan ragu sama sekali tidak ada gunanya. Yang harus kita lakukan adalah menikmati masa kini dengan seoptimal mungkin.  Atas ajaran inilah Skeptisme beroleh banyak perhatian dari masyarakat.
      Ajaran utama Skeptisme bertujuan agar masyarakat tidak sembarang terima segala informasi yang datang. Meragui segala informasi adalah positif supaya pendalaman pengetahuan terhadapnya dapat terus dilaksanakan. Dengan itu, segala kebobrokan atau kerancuan suatu informasi dapat ditemui.
      Kaum Skeptis mengatakan bila sesuatu menyenangkan maka manusia ingin merasakannya dan khawatir bila itu berakhir.   Tapi bila sesuatu itu menyedihkan maka manusia ingin segera keadaannya berakhir.
    Phyroho adalah nama sekolah tempat mendidik kaum Skeptisme. Di sana diajarkan bahwa kita bukanlah kebenaran,  jadi kebenaran itu tidak akan didapatkan. Ajaran ini memiliki dogma sendiri yaitu: tidak mempercayai apapun selain meragukannya. Oleh sebab itu manusia harus terus-menerus mencari kebenaran tanpa henti.
      Untuk membentuk suatu pandangan kita harus punya pegangan tentang pengetahuan umum yang mendasar. Misalnya madu itu manis, bila tidak manis maka madu itu perlu dipertanyakan. Saya kira umat beragama tidak perlu mengikuti ajaran Skeptisme bila meraka terus-menerus taklid pada agamanya. Melalui ajaran Skeptisme, kita dapat menyelamatkan diri dari politik pencitraan yang dimainkan penguasa. Penguasa yang suka menipu rakyat dan membuat mereka nyaman dengan pembodohan atas mereka dapat dilawan dengan upaya menyadarkan masyarakat atas propaganda rapi pemerintah.
            Timon, , murid Pyrho, mengkritik adanya kebenaran. Alasannya, segala argumen dalam filsafat Yunani menggunakan logika deduktif. Kerena itu wacana umumnya haruslah pasti benar.Untuk membuktikan dianya benar perlu perbandingan, karena perbandingan mustahil dalam argumen umum deduktif, maka semua terminasi sangat mungkin semuanya keliru. Setidaknya, tidak ada jaminan sama sekali benar. Pernyataan ''madu itu manis'' tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah. Setiap pernyataan hanyalah ungkapan dari yang terjadi, yang terjadi hanyalah fenomena.Setiap fenomena bisa jadi benar bisa jadi salah. Skeptisme akan realitas sejalan dengan ungkapan Iqbal bahwa fenomena realitas tidak dapat kita pahami yang sebenarnya, yang kita pahami hanyalah persepsi akal kita saja. Lebih jauh lagi, Harun Yahya mampu membuktikan alasan ini karena realitas hanyalah bentukan pikiran semata.
       Kesamaan garis pemikiran dan pemenuhan manusia dari zaman kuno hingga modern mengingatkan kita pada pernyataan Hegel bahwa kesamaan kesamaan itu bisa terjadi karena ada sebuah Pikiran Absolut yang menggradasikan diri pada pikiran-pikiran yang sering berfikir mendalam.

 

2.      Epicurus dan Kaum Stois

Ketika melahirkan banyak filsuf, Yunani sedang berada dalam sistem demokrasi. Praktik demokrasi yang memberikan kebebasan besar bagi setiap individu memungkan setiap individu mengutarakan gagasan-gagasannya secara lebih bebas dan terbuka. Kebebasan-kebebasa-kebebasan itulah yang membuat pemikiran-pemikiran orang Yunani semakin berkembang.
   Kebebasan juga telah membuat anak-anak muda semakin termotifasi dan punya semangat tinggi untuk terus belajar. Epikurus adalah salahsatunya. Dia berangkat ke Athena dari kampung halamannya saat berusia 18 tahun untuk mencari pengalaman yang lebih luas. Karir keilmuannya dimulai dari menjadi prajurit militer.
    Sekembali dari Turki, Epikurus mendirikan sebuah sekolah yang diberi nama The Taman. The Taman adalah tempat bagi anak muda belajar dan berdiskusi tentang filsafat.
     Epikurus adalalah orang pertama yang menolak mitos. Dia dapat dikatakan tokoh kunci sistem ilmiah. Epikurus menolak gagasan-gagasan kecuali yang telah diuji melalui pengalaman serta telah menempuh analisa deduksi logis.
     Epikurus mempunyai pemikiran cemerlang yang melampaui masanya. Pokok pemikirannya adalah manusia dalam hidupnya mencari kebahagiaan dan menghindari ketakutan. Gagasan ini sangat diterima masyarakatnya ketika itu sebab masyarakat Yunani ketika itu mengalami traumatik akibat perang Pellopenesia.
     Masyarakat Yunani kala itu membutuhkat filsafat praktis yang bisa langsung dapat mereka rasakan manfaatnya. Di sana Epicurus mengemukakan gagasan bahwa kesenangan jasmani terletak pada kesehatan dan kesenangan rohani terletak pada jiwa. Menurutnya, filsafat adalah obat bagi jiwa.Jadi dengan itu masyarakat dapat mudah memahami dan menerima pemikirannya. Namun sayang, gagasan-gagasan Epicurus sering disalahgunakan orang untuk kepentingan pribadi.
     Bagi masyarakat dia menawarkan empat jenis kebahagiaan: (1) kesenangan sementara; (2) kesenangan jangka panjang; (3) painful dan (4) ketenangan bagi masyarakat. Karena itu menurutnya, kalaupun ada orang yang menempuh kesusahan dengan suka rela maka itu adalah caranya mendapatkan kebahagiaan yang lebih besar.
   Epikurus membagi tiga jenis kesenangan yang diinginkan manusia. Pertama adalah natural and necessary, yaitu fakultas dan penunjang kenikmatannya dapat dilihat, contohnya perut dan makanan. Kedua yaitu natural but not necessary yakni fukultas  kenikmatannya tidak dapat dilihat sementara sarana penunjangnya dapat. Ketiga adalah not natural and not necessary yaitu fakultas dan sarana penunjangnya sama-sama tidak dapat dilihat misalnya popularitas dan pangkat.
       Epicurus menerangkan, hal-hal yang menghilangkan kesenangan manusia antara lain ketakutan akan Tuhan dan kematian. Jadi agar manusia dapat kembali senang, manusia jangan takut pada Tuhan dan kematian. Dia menjelaskan, karena rasa tidak ada lagi setelah kematian, maka manusia tidak perlu takut mati sebab kesusahan, kesedihan dan rasa sakit tidak akan ada lagi.
    Ada sebuah pertanyaan yang diajukan: apakah Epicurus adalah seorang atheis. Jawaban yang muncul beragam. Ada yang terlebih dahulu mengajukan kesepakatan pendefinisian terhadap kata 'ateis'.Selanjutnya bila semua sepakat ateis itu artinya orang yang tidak percaya pada Tuhan.Terakhir defenisi 'Tuhan' itu sendiri yang perlu disepakati.
       Saya berpendapat, dari segi pemikirannya Epicurus itu ateis atau setidaknya gagasannya mengarahkan ke sana. Namun saya tidak sepakat dia sebagai eteis dari segi personanya. Pendapat yang sama juga saya alamatkan kepada Kant dan banyak filsof lainnya. Sebab, dalam cara pandangan filsafat, Tuhan itu ada atau tidak bukan masalah. Kalaupun ada penemuan para filsuf tentang hal-hal yang oleh kaum agamais mengidentikkan atau menyamakannya dengan 'Tuhan', dengan nama-nama seperti: 'Prima Cuasa', 'Wujud Absolut' dan sebagainya tidaklah sama atau bahkan tidak punya kaitan sama sekali. Filsafat punya jalan lain, kalau diujung jalan bertemu mau bilang apa.
        Epicurus adalah orang yang sangat berpengaruh dalam lahirnya mazhab Stois atau Stoicism. Mazhab ini diberinama 'Stois' karena anggotanya suka belajar di serambi rumah yang lebar, terbuka diantara tiang-tiang penyangga atap.Rumah-rumah orang Yunani banyak yang besar-besar. Lesehan di antara tiang-tiang penyangga atap yang tinggi-tinggi dan besar-besar itu disebut 'Stoa'. Epicurus suka mengajar di tempat seperti itu.
   Pemikiran Stois banyak digagasi pemikiran Epicurus. Stois yang didirikan oleh Zeno ( 334 SM) menilai manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sementara alam menurut mereka adalah  berasal dari benih atau mereka sebut 'logos spermaticos'.
    Menurut Stois, kewajiban manusia adalah melakukan segala sesuatu yang rasional dan meninggalkan segalahal yang irrasional.  Segala yang rasional adalah baik, segala yang irrasional adalah yang buruk.
    Manusia memerlukan filsafat supaya memiliki wisdom.Wisdom itu gunanya supaya manusia dapat mengendalikan keinginannya supaya tidak keluar dari jalur yang rasional.Stois juga mengadopsi pemikiran Epicurus mengenai sebab kegelisahan manusia adalah ketakutan.Ketakutan manusia adalah persepsi yang timbul dari sensasi manusia, bukan dari karena peristiwa tertentu. Kerena itu, menurut mereka, yang ditakuti manusia sebenarnya hanya satu yaitu ketakutan itu sendiri.
      Tidak menerima apa yang telah dan resah pada apa yang akan terjadi adalah penyebab keresahan manusia, jadi supaya manusia bahagia, mereka harus menerima segala yang telah terjadi dan tidak khawatir atas apa yang akan terjadi.
    Dalam pandangan Stois, materi adalah pusat dari segala realitas.Materi itu dinamis, tidak statis seperti keyakinan sebelumnya.Inti materi atau atom selalu berubah sebagaimana fisika modern telah membuktikannya
    Ideas, kata-kata, pikiran, sensasi, pemaknaan dan perasaan adalah adalah jalan dan sarana memperoleh pengetahuan menurut mazhab yang hidup pada 334-262 SM ini.    
       Ajaran Stois merupakan ajaran yang bertahan lumayan lama di Yunani. Pasca ajaran ini, hamir tidak ada ajaran besar di Yuanani hingga munculnya  ajaran Neoplatonis yang digagas oleh Plotinus yang lahir pada 250 M. Ajaran ini merupakan ajaran spiritual rasional. Artinya ajaran ini merupakan penyatuan yang cukup baik antara spiritualitas ajaran Plato dengan rasionalitas ajaran Aristoteles.

3.      Neoplatonis

 

Untuk  belajar filsafat Islam kita harus memahami dengan baik pemikiran mazhab Neoplatonis. Memang. Hampir semua filsuf Muslim dipengaruhi oleh Neoplatonis. Aliran ini juga adalah aliran yang sangat kaya dan matang karena dia mampu mengambil sari dari pemikiran-pemikiran Yunani sebelumnya. Posisi aliran Platonis yang mensintesiskan aliran-aliran filsafat Yunani sebelumnya hampir sama dengan kerja Mulla Sadra di dunia Islam yang mengkombinasikan segala aliran filsafat dan teologi Islam sebelumnya.
      Uniknya, karena pengaruh aliran mistik Timur barangkali, aliran ini mengajarkan kefanaan diri atau dikenal dengan 'salvation'. Ajaran ini di India  atau dalam tradisi Hindu dikenal dengan 'Moksha'.
    Salvation adalah cara mensucikan pikiran dengan berhenti berfikir tentang realitas eksternal dan memusatkan pikiran ke dalam diri. Cara ini dianggap sebagai cara terbaik untuk menyatu dengan Hakikat. Dalam rumah Islam, praktik seperti ini dikenal dengan suluk.
     Aliran Neoplatonis memperkenalkan konsep gradasi yang lebih mudah dipahami daripada paham gradasi lain milik pemikiran Yunani. 'One' dikenal sebagai sebab utama atau akal utama yang menyebabkan akal lainnya muncul.
     Ajara hampir sama persis seperti konsep emanasi Al-Farabi dalam filsafat Islam. Hakikat Wujud dikenal sebagai sumber kebaikan. Sesuatu yang semakin jauh akan semakin kurang baik. Maka tidak ada yang namanya 'buruk'. Buruk itu hanya sebagai sandangan bagi sesuatu yang jauh dari yang Baik. Toh, segalanya nanti akan kembali kepada yang Baik. Saya kira sebab itulah dikenal adanya neraka dalam pandangan agama.Neraka adalah jalan kembali bagi yang kurang baik kepada yang Baik.
     Sesuatu yang sangat jauh dengan Baik maka akan mengalami kehampaan. Kehampaan ini meniscarakan penyandang kurang baik secara alami mencari jalan kembali, jalan kembalinya adalah penyesalan diri yang disebut neraka.
     Pendiri mazhab Neoplatonis adalah Plotinus (204-270 M). Pada masa hidupnya, tentara Yunani membunuh raja demi bayaran dari seseorang lalu menjadikannya raja dan kembali membunuhnya bila ada pesanan lagi. Di perbatasan prajurut harus bersiaga guna mengantisipasi serbuan bangsa Arya, Jerman dari Utara dan Persia dari Timur. Kebobrokan negara yang korup dengan pajak yang luar biasa tinggi menyebabkan rakyat sengsara.Wabah penyakit yang membunuh kira-kira sepertiga warga makin memperparah keadaan. Setelah Plotinus mangkat, barulah keadaan mulai membaik.'
    Plotinus tidak pernah membicarakan kebobrokan bangsa yang dialaminya itu. Dia ingin berkonsenterasi pada sebuah dunia yang dia ciptakan dalam imajinasinya yang bertolak belakang dengan keadaan dunia yang ia hadapi. Dia menyatakan sudah tidak ada harapan akan kesejahteraan di dunia ini, maka kita perlu menemukan Dunia Lain yang indah, damai sesuai impian kita. Idenya ini sangat membahagiakan pengikut Plato kala itu, di mana Plato menjanjikan sebuah dunia yang luar biasa indah dan damai, yang menurut saya itu juga adalah imajinasinya semata yaitu Atlantis. Doktrin Negeri Damai Plato yang fiktif itu benar-benar kuat merasuki pikiran masyarakat sehingga mereka meyakininya sebagai nyata.
     Doktrin Plotinus sangat diterima pemeluk Kristen. Mereka menemukan kesamaan pemikiran itu dengan doktrin Kitab Suci tentang dunia lain bernama Kerajaan Surga. Pesismisme akan keadaan di masanya membuat ummat Kristen mengutuk dunia dan memfokuskan diri mencapai kebahagiaan kerajaan surga kelak.
     Doktrin Plotinus benar benar telah membentuk dasar teologi Kristen. Antara teologi Kristen dengan ajaran Plotinus tidak dapat dipisahkan. Hal ini terjadi karena kesamaan pahan antar masyarakat yaitu penganut pagan yang masih berpegang teguh pada ajaran Plato, masyarakat Kristen dan pengikut Plotinus atau Neoplatonis. Ketiga golongan ini sejalan secara prinsip sehingga membuat ajaran Neoplatonis sangat familiar.
     Suatu sumber mengatakan Plotinus lahirr di Mesir. Ia belajar di Alexandria hingga berusia 39. Dia berencara ikut pasukan ekspedisi melawan Persia dengan tujuan mempelajati agama-agama Timur yang esoteris. Rencananya itu batal, lalu dia hijrah ke Roma dan mengajar di sana. Di Roma dia diterima dengan baik oleh Kaisar. Dia mengemukakan idenya mendirikan sebuah kota sesuai imajinasi Plato. Kaisar yang awalnya menyetujui rencana itu merubah keputusannya.
     Hingga usia 49 Plotinus tidak menulis apapu. Setelah itu dia banyak menulis.Karya karyanya disususn dan disunting oleh seorang pengukut Phytagorean sehingga jiwa pemikiran Plotinus yang esoteris bercorak eksoteris.
    Meski hampir tidak pernah mengutip pendapat Aristoteles, namun pemikiran Plotinus tampak jelas dipengaruhi Aristoteles. Kepada Plato, Plotinus sangat menaruh hormat. Dia selalu memujinya dalam setiap kesempatan.
            Corak pemikiran Plotinus sangat idealis. Dia menyatakan Yang Esa sebagai sosok yang tidak membutuhkan apapun dari ciptaannya.Yang Esa tidak dapat dikatakan 'indah' karena aneka keindahan yang lebih tinggi dari 'indah' itu sendiri Dia lampaui. Dia tidak di mana-mana karena Dia meliputi segalanya. Dia hadir tanpa perlu tiba.
      'Nous' adalah istilah yang dipakai Plato untuk mengungkapkan suatu wujud (dalam) diri manusia yang menupakan gradasi  daripada Yang Maha Esa. 'Ruh' sebagai istilah yang paling tepat yang ditrima Russel membuat saya sangat sepakat sebab dalam pemahanan saya, sebagaimana Naquib Al-Attas menjelaskan, ruh adalah aktor tunggal untuk jiwa, hati dan akal.  Kehadirannya dapat dirasakan. Hanya melalui tindakanlah dirinya dapat terpahami. Melalui tindakan segala ungkapan tentang dirinya telah terdefenisikan. Karena itu saya kira shalat dan ibadah lainnya harus dilakukan manusia, untuk kebutuhan manusia itu sendiri. Sebab, setiap yang mencintai cintanya itu tidak boleh dipendam, kalau dipemdam, sesak dada, merana badan. Bila diekspresikan melalui bahasa, maka akan absurd. Ekspresi itu adalah tindakan, shalat dan macam ibadah.
     Bila seseorang memfokuskan diri pada kedalaman dirinya, maka dia akan memperoleh kekuatan yang dapat dia rasakan namun tak mampu dia ungkapkan. Salvation membuat sesuatu di salam diri merasa dekat dengan Wujud Hakiki.
      Alam ini adalah karya daripada nous. Pandangan ini serupa dengan konsep Harun Yahya bahwa alam semesta adalah produk akal atau kesadaran.Kesadaran muncul karena kehadiran ruh. Namun begitu alam ini tidak boleh dianggap hina. Plotinus nengatakan nous itu indah dan mulia.Jadi alam adalah cermin dari keindahan nous.  Jebih dari itu, dimana kaum Gnosis sering keliru, ingatan nous akan Yang Ilahilah penyebabnya menciptakan alam, bukan karena kejatuhannya. Hal ini senada dengan sebuah hadits qudsi dimana Allah menyatakan bahwa alam adalah sarana bagi manusia mengenal Allah.
    Kaum Stoa menyatakan Alam sebagai Ilahi. Pandangan ini tidak keliru apalagi bila kita sepakat bahwa 'hukum alam' itu sebenarnya adalah 'hukum Allah'. Plotinus mengatakan segala fenomena alam akan mengingatkan kita pada Keagungan dan Keindahan Abadi. Al-Qur'an sangat sering menyatakan bahwa pada fenomena alam adalah ayat bagi pengamat yang mengamatinya dengan benar (ulil albab).  Bila melalui malaikat Allah melakukan banyak ''kerja'', maka melalui manusia Dia melakukan banyak karya. Itulah sebab manusia disebut Khalifah atau ''pengganti'' Allah. Setiap keunggulan karya manusia adalah bukti darpada kekuasaan Allah. 
     Gnosis menganggap alam ini adalah jelmaan dari sosok jahat yang sekaligus mencengkeramnya.Ini membawa keyakinan bahwa alam adalah musuh manusi.Tampaknya paham ini adalah warisan paganisme yang menyembah benda-benda alam karena ketakutan dan menghindari murkanya.
     Dilihat dari tingginya spiritualias ajaran, tampaknya ajaran Plotinus layak digolongkan kepada ajaran teosentris. Tetapi ajaran Plotinus ini tidak berbasis kitab suci atau doktrin agama, tetapi berbasis daya manusia. Orientasi filsafat ini juga bukan doktrin agama seperti penyerahan diri pada Tuhan atau sebaliknya tetapi pembebasan manusia itu sendiri. Karene alas an ini, maka ajaran Neoplatonis dimasukkan bersama ajaran Antroposentrisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar