Link Download

Selasa, 12 Juni 2012

Mill

John Stuart Mills (1806-1873) lahir di London, Inggris. Dia adalah anak pengusaha terkenal James Mill. Mahasiswa ekonomi banyak mengenailnya, tapi tidak familiar di bibir mahasiswa filsafat. Mill berguru kepada ayahnya dan Jeremy Bentham. Dia aktif memperjuangkan perubahan sosial, hak-hak individu dan hak-hak kaum perempuan. Menurutnya setiap individu berhak untuk memproklamirkan kebebasannya. Baginya, setiap individu berhak melakukan apapun yang dia inginkan asal tidak menyakiti orang lain. Hal ini adalah paradoks. Sebab boleh jadi secara tampak kebebasan seseorang tidak berkaitan dengan orang lain, tetapi secara sistem rantai dia telah menyakiti banyak orang, Seorang korporat tampak tidak tidak melakukan apapun dada seorang pengemis, tetapi karena kebijakan kapitalnya, dia telah merugikan sangat banyak orang. Menurut Mills, untilitarianisme Bentham adalah sistem terbaik. Dia gigih menyuarakan pemikiran gurunya tersebut. Prinsip utilitarian menurut Milladalah segala kerja dan karya yang baik adalah bila melahirkan kebahagiaan dan kerja yang buruk adalah tidak terciptanya kebahagiaan.
Bagi Mill, kebahagiaan yang tertinggi itu seperti cinta, pengetahuan dan persahabatan sementara kenikmatan harta itu adalah kebahagiaan tingkat rendah. Jadi kriteria kebahagiaan juga perlu ditentukan dari jenis kebahagiaannya juga. Kalau Bentham mengatakan setiap dua pertemuan selalu mengedepankan seberapa banyak untung dan seberapa sedikit pengeluaran, maka Nill beranggapan tidak selalu begitu. Seseorang dapat mengeluarkan banyak dengan hasil sedikit karena menurutnya kebahagiaan itu tidak bergantung pada intensitas pemasukan. Mill memberi contoh seorang prajurit rela memberi semua dengan tidak ada pemasukan buat pribadi karena dia mementingkan orang banyak. Bagi Mill, orang dapat lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri. Karena itu, katanya, penegakan hukum harus dapat menguntungkan orang banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar