Link Download

Kamis, 31 Mei 2012

Karl Marx


Karl Marx datang ke almamaternya Hegel empat tahun setelah ia meninggal. Marx melumat habis buku-buku Hegel. Dia berfikir tepat konsep Hegel itu, tapi tidak realistis. Dia menggunakan konsep itu ke dalam perwujudan dan perwujudan itu adalah kelas sosial. Katanya kelas ke depan adalah antara proletar dan buruh. Pemikirannya ia konstruksi dari sisten ekonomi Inggris, sosial budaya dari Prancis dan filsafat Jerman. Bukunya yang paling terkenal adalan 'Das Capital'. Padahal pukunya yang paling berpengaruh adalah 'Manifesto Communism'. Buku itu memperingatkan bahaya proletar atas buruh. Maka dia menawarkan komunisme sebagai sistem yang menghilangkan pengebirian terhadap hak buruh. Perkembangan mesin adalah hal yang ia khawatirkan sebab dengan itu tenaga kerja manusia akan banyak disingkirkan dan produksi makin banyak. Banyaknya produksi membahayakan masyarakat sebab barang semakin tak terjangkau dengan banyaknya penganggur. Tapi kacamata kapitalis melihat ini adalah solusi sebab semakin banyak produksi akan terjadinya persaingan harga. Persaingan itu tentunya akan membuat barang makin mudah dijangkau.
    Konsep penjajahan yang dimainkan di Inggris zaman pencerahan adalah seorang tuan mempekerjakan orang untuk tanahnya dan pekerja menyerahkan hasil garapan tahan itu pada tuan. Tuan memberi upah pada batas pekerja dapat melangsungkan hidupnya. Inilah yang tidak diinginkan Marx. Tapi ini terus terjadi sampai hari ini. Buruh selalu digaji sebatas bertahan hidup. Perusahaan mengaku tidak memperbudak malah menyelamatkan buruh. Korporasi tidak berfungsi sebagai negara yang punya kewajiban mensejahterakan rakyatnya. Korporasi tidak memaksakan buruh bekerja. Mereka bekerja bila setuju dan boleh berhenti bila tidak sepakat dengan perusahaan. Manusia yang tidak punya modal yang terpaksa jadi buruh dengan gaji untuk makan saja tidak punya pilihan dan itu bukan urusan perusahaan.
    Marx adalah mahasiswa cerdas. Dia belajar filsafat dengan tekun, kepekaan sosialnya luarbiasa. Desertasinya adalah tentang perbandingan filsafat alam filosof klasik Yunani antara Demokritus dan Epicurus. Sekali lagi, ia punya kepekaan sosial yang tinggi. Dia melihat semua gerak manusia adalah untuk memenuhi hasrat materi, khususnya untuk individu. Dia mengatakan politik dan hukum adalah perangkat yang dipakai untuk meneguhkan ekonomi pribadi itu. Dan hingga kini terbukti politikus dan pengatur hukum digunakan untuk mengatur kemapanan dan kenyamanan gerak korporat. Perangkat itu membutuhkan superstruktur seperti seni, agama, moralitas, puisi dan filsafat yang sebenarnya sebagai instrumen peneguhan kapital.  Superstruktur itu membentuk kultur, kultur diteguhkan melalui hukum dan politik, orientasi utamanya adalah kapitas segelintir orang kaya. Gerak kultur, politik itu terus berdinamika untuk meneguhkan posisi korporat. Inilah yang dikhawatirkan Marx. Kritikus Marx mengatakan itu adalah hukum alam yang tidak bisa dihindar.
   Marx telah membayangkan kapitalisme akan runtuh sebeb kepemilikan segelintir orang akan menyerap segenap milik orang banyak. Peringatan Marx ini justeru digunakan pihak kapitalis dengan menjual modal (saham) bagi orang banyak sehingga perputaran ekonomi terus berlanjut. Kalau orang banyak itu kering kerontang pastilah produksi takkan terbeli dan perusahaan akan ambuk juga. Sistem penjualan saham sebenarnya hanya stretegi untuk terus dapat membuat produksi berjalan.
    Marx mengecam pihak agama yang tidak ikut terjun ke pasar. Dia khawatir mereka akan tergerus karena terus menerus termakan doktrin agama yang menganggap pasar atau aktivitas perdagangan banyak maksiatnya. Demikian juga bangsawan yang terus berdiam. Mereka harus terpaksa menjual tanah mereka sedikit demi sedikit untuk korporasi yang terus bergerak. Bukti ini kita lihat karena para bangsawan itu punya banyak aset tapi tidak dapat menggerakkannya sekencang produksi pasar.
    Ketika Nabi Besar Saw. mengatakan akhir zaman tuan akan bekerja pada budak ini telah terjadi. Lihatlah pemodal memiliki banyak infrastuktur untuk disewakan kepada orang banyak, misalnya traktor, jasa pembangunan, jalan tol dan sebagainya.
    Dalam masyarakat kapitalis, Marx menyayangkan manusia diposisikan seperi mesin. Manusia bukanlah untuk bekerja di bawah tekanan. Manusia itu berkreativitas, itulah fitrahnya. Karena itu kita harus melihat Marx dengan mata yang jernih dan objektif. Kekeliruan utama para pengikut Marx adalah terlalu panik dengan warning masyarakat kapitalis yang digambarkan Marx.
     Marx lahir di Prussia pada 1818 dan meninggal di London 64 tahun kemudian. Marx adalah putra seorang Yahudi yang awalnya berprofesi sebagai rabi kemudian menjadi pengacara. Dengan penguasaannya atas filsafat sebelumnya, utamanya filsafat sejarah Hegel, dia sangat jeli dan dengan tepat memprediksi masa depan. Bahkan konsep kapitalisme yang ia warning saban hari semakin benar adanya meski dalam bungkus baru seperti pasar saham dan e-market yang baru kita kenal belakangan ini. Bahkan pasar masa depan bukanlah dengan pembangunan mal-mal melainkan transaksi elektronik.
    Tampaknya Marx memang harus mengikuti hukum menjadi seorang pemikir yang sangat peka terhadap kondisi masyarakat, ''kutukan'' seorang filsuf. Dia harus segera meninggalkan Jerman menuju Prancis karena pemikirannya. Marx pernah ditawarkan menjadi professor tapi dia menolaknya karena ancaman padanya atas pemikirannya. Di Prancis dia disokong Engles. Engles lebih dari itu juga sebagai orakel bagi pemikiran Marx sekalipun dia banyak salah memahami pemikiran sahabatnya itu.
     Akhirnya pemerintah Prancis mengusir Marx karena Prussia sudah dibuat terlalu resah olehnya. Di London dia hidup tak karuan. Dia bahkan harus menjadi gelandangan. Duka semakin parah dengan meninggalnya semua anak dan isterinya. Demikian kisah seorang pejuang kemanusiaan. Kalau superhero harus menghadapi musuh yang semakin kuat seiring bertambahnya kekuatannya, maka seorang pemikir pasti berhadapan dengan realitas yang semakin kejam seiring besarnya pemikirannya. Demikianlah sunnah seorang pahlawan di dunia nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar