Link Download

Selasa, 17 April 2012

Filsafat Barat Modern: Tranformasi Eropa


Dimulai sejak abad XVII, era ini merupakan puncak perlawanan di antara kalangan yang menginginkan kebebasan mereka selaku manusia yaitu berhasrat untuk mengetahui dan mengidamkan kebebasan. Atas cita-cita itu mereka harus rela berusaha melepaskan diri dari tirani gereja. Di Inggris sedang maraknya perang saudara antara parlemen dengan kerajaan. Akhirnya raja kalah dan parlemen menguasai pemerintahan.
       Di bidang ekonomi, uang mulai populer. Uang membuat perputaran ekonomi menjadi semakin kencang, transaksi di pasar menjadi semakin mudah, investasi menjadi lancar. Sebelumnya bila menginginkan selimut seseorang yang menginginkan selumut membawa rok untuk ia tukarkan dengan selimut. Orang lain yang ingin melepas selimutnya tidak menginginkan rok tapi membutuhkan kuali. Singkatnya, sebelumnya transaksi barang dengan barang sangat sulit. Di masa kini, bahkan uang sendiri dapat diperjual belikan.
   Di bidang pertanahan, tuan tanah masih menguasai hamparan tanah yang sangat luas. Mereka mempekerjakan orang-orang dan para pekerja diberi upah.
     Mayoritas masyarakat menginginkan pemisahan antara negara dengan lembaga kepausan. Sebelumnya raja setiap negara harus dilantik oleh dan atas persetujuan paus. Pada masa ini image of community, gambaran tentang komunitas atau ide nasionalisme mulai muncul. Sebelumnya orang rela mati, berperang dan mengorbankan segalanya atas nama agama. Setelah era ini, orang-orang mulai berjuang, berperang atas nama negara.
    Berbarengan dengan itu ide kemajuan negara juga telah lahir. Setiap negara bila ingin maju harus memproduksi sebanyak mungkin, mengekspor sebanyak mungkin dan mengimpor sesedikit mungkin
   Masyarakat sebagai komunitas awam (bahasa halus dari bodoh) perlu dibimbing oleh penguasa dan suara mereka perlu diakomodir melalui parlemen. Konstitusi negarapun mulai dirumuskan dan disahkan. Negara menjadi power yang dapat mengatur seluruh masyarakat. Seluruh rakyat dianggap telah setuju dengan semua peraturan yang dibuat sebab dianggap telah mewakilkan orang dalam parlemen untuk mengakomodir suara mereka.
      Paham Machiavelli sedikit banyaknya sangat berperan. Simbol negara harus dipatuhi. Seorang polisi yang sejatinya hanya manusia biasa juga ditakuti karena mereka diimejkan sebagai 'Negara'.  Di samping itu, retorika normatif juga terus dipelihara. Semua elit mengklaim diri mereka berbicara atas nama rakyat sekalipun sesama mereka sering bertentangan dan bahkan berseberangan dengan keinginan rakyat.
    Setelah AS memerdekakan diri dari Inggris, maka terjadilah perang saudara di negara itu. Nasionalisme rakyat AS saat itu jadi terganggu. Karena itu muncul argumen bahwa bila sebuah negara ingin meneguhkan nasionalisme rakyatnya, maka kepada segenap rakyat suatu negara apupun ras dan agamanya harus ditemikan musuh bersama bagi mereka. Teori ini terbukti ampuh.
    Pada masa ini ide konglomerasi juga sudah muncul. Seseorang bila menginginkan keuntungan yang banyak akan membaut usaha yang ia gerakkan sendiri dari hulu hingga hilir. Bila Anda mempunyai toko buku, maka Anda juga harus punya kebun kayu, pabrik kertas dan penerbit.
        Para pemikir besar juga banyak yang lahir pada masa itu banyak memberi ruang untuk pembahasan politik dalam gagasannya. Hobbes menyatakan harus menjadi keras supaya rakyatnya mengikuti peraturan yang dibuat agar keamanan, kenyamanan dan kedisiplinan dapat terwujudkan. Locke mengatakan fungsi negara untuk memfasilitasi semua kebutuhan rakyatnya. Rousseau punya argumen unuk, dia mengatakan awalnya masyarakat itu awalnya baik, tapi setelah adanya negara mereka menjadi buruk.
    Hobbes mengemukakan bahwa potensi manusia itu egois, ingin mendominasi dan berhasrat akan popularitas. Manusia adalah serigala bagi yang lainnya. Bila manusia jahat, maka negara pastilah jahat karena dia diatur dan dikendalikan oleh manusia. Karena itu bila ingin unggul, jadilah elit negara. Tapi baginya, sebuah negara yang zalim jauh lebih baik daripada negara tiada karena masyarakat harus terus-menerus hidup dalam teror.
      Dalam pandangan Hobbes, seseorang yang melanggar hukum dihukum supaya memberikan pelajaran bagi masyarakat. Sekalipun si pelanggar sejatinya berada dalam kenikmatan, setidaknya dalam pikiran masyarakat dia dalam keadaan buruk.
        Kontak dan kesepakatan yang dibuat manusia orientasinya cuma satu yaitu meneguhkan kediriannya, hanya untuk keuntungan dirinya. Sebuah kesepakatan baru terjadi bila satu sama lain meresa menguntungkan diri masing-masing.
      Lock mengkritik pandangan Hobbes. Negara tidak boleh mengurus hak individu. Negara harus melindungi individu seutuhnya. Baginya individu melampaui komunitas. Misalnya seseorang berhak menebas leher orang yang masuk ke area milik pribadinya. Tapi Lock keliru, karena sejatinya tanah itu adalah milik negara. Jadi individu yang masuk ke tanah orang lain itu juga punya hak sebab dia masih berada dalam wilayah negara yang harus melindunginya.
     Pemikiran Locke ini sangat berpengaruh dalam periode transformasi Eropa. Semakin menggilanya individualisme adalah salah satu peran dan pengaruh alimnus Oxford ini. Dia menginspirasi revolusi besar-besaran di Inggris. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar