Link Download

Sabtu, 28 Mei 2011

Menolehlah Sekali lagi

Menolehlah sekali lagi
Wajah Ibu
keanggunannya ditukarnya dengan cinta padamu
Pengorbanannya yang tiada cara membalas

Menolehlah sekali lagi
Dalam diam wajah Ayah terdapat cita-cita yang menggantung di pucuk langit
Wajah teduhnya telah membuatmu terbang menjemput mimpi

Menolehlah sekali lagi
Kampung halaman tempatmu jadi
Pohon-pohonnya rindang tapi diam
Tanahnya memberimu inspirasi

Menolehlah sekali lagi
Wajah setia teman-teman bermain dulu
Senda-guraunya telah menjadi karang di sudut kenangan

Menolehlah sekali lagi
Abdi guru-guru mengaji yang kini telah tua renta
Masih ingatkah kamu ujung lidinya menunjuk 'alif'
Hingga kini kamu menjadi alim ulama

Menolehlah sekali lagi
Wajah ibu guru yang mengajarkanmu huruf 'A'
Hingga kini kamu telah menjadi cerdik cendikia

Menolehlah sekali lagi
Cinta pertama yang begitu polos
Hingga selalu terkenang dan selalu menjatuhkan air mata
"Duhai nanti di surga kita abadi bersama selamanya"


Menolehlah sekali lagi
Gapura masuk ke kampungmu senantiasa merindu
"Duhai kapan kembali pahlawan jantung kami"

Menolehlah sekali lagi
Pilar-pilar masjid di kotamu yang berduka karena kehilangan si cilik yang memakai peci

Menolehlah sekali lagi
Gedung-gedung kota kita yang kini telah menjadi sarang riba
Duhai betapa merananya dia

Menolehlah sekali lagi
Sebagai tanda kau masih setia
"Kami yakin kamu takkan kembali
tapi jasadmu kuburlah di sudut desamu
tempat tanah pertama kau tapaki"

Tangerang-Jakarta, 26 Mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar