Cinta pernah memukulku.
Dia tak henti mencambuk dadakuPernah cinta meremukkan tulang rusukku
mencabut jantungkuMelemparkannya
ke dinding dan menghantamnya dengan martil
Pernah cinta memperbudak dirikuMenjadikan jiwaku
seperti Yahudi dipaksa Fir'aun membangun Piramida
Piramuda itu dua gunakan sebagai penghubungcintanya ke langit.
Cinta manusia yang padanya kucemburui dalam hidupku
Kau datang menyelamatkankuMengangkat tubuhku dari selokanKau singkirkan tikus-tikus got dankau bawaku pulang ke singgahsana hatimi
Kau baringkan tulang-tulangku yang remuk di atas dipan PenghormatanmuKau infus nadiku dengan energi cita terakhirmu
Saat aku terbangun aku melihat Sesosok mayat tergelatak di atas lantai Aku menyadari bahwa kau telah memberikannyawamu padakuTak kau harap pamrih Meski aku tak mengenalmu
Aku yakin kau tak pula mengenalkuInilah cinta. Pengornanan tanpapengharapan
Kalau kau cinta jangan takutkan emas dan intanmu hilang
Kau sebagai inspirasi cinta sejati Di atas timbunan tanah makamnya aku menaburkan bunga-bungaKe atas langit aku memanjatkan doa
Di batu nisanmu aku menuliskan seuntai kata:
Untukmu yang memberikan cinta Akan kubalas dengan cinta
Namun aku menemukan diriku tak menyadariapa yang telah kutulis.
Tak mungkin rasanya aku mampu membalas cinta itu.
Sebuah surat yang kutemukan tergeletakdi atas dadamu membuat aku merasa tak mampu
"Berikan surat ini pada Ferry"
Di bawah surat itu aku menemukan sebuah amplop yang telah tertutup rapi:
Kepada,
Bintang Jauhku,
Ferry
Kukira inilah sebabnya kau rela memberikan darahmu dan kau
memaksa meskipun dokter tak setuju.
Tapi aku telah bertekad mengantarkan amanah ini pada alamatnya.
Ada seribu Ferry, sejuta mungkin.
Aku berdiri. Kebingungan. Berbalik hendak meninggalkan makam. Berat.
Aku berbalik kembali.
>>>
Aku terus menggali timbunan itu. Terus menggali. Terus.. Seperti kesetanan.Kembali kutemukan jasad itu, telah terbungkus kaku.Tapi masih terlihat segar wajahnya.Senyumnya manis. Terlalu manis. Aliran darah dari mataku tidak stabil ke otak. Jantungku memberi irama detak yang berbeda.
Mayat itu dibaringkan di atas sebuah meja. Petugas menutup pintu ruangan itu. Dua minggu kemudian polisi melaporkan bahwa jasad itu tidak mati karena kehabisan darah.
Bersambung...
Pandegalang, Banten 13 Nov. 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar