Selagi saya sedang berasyik-masyik memanfaatkan layanan telepon murah persembahan Telkomsel dengan menelfon sembarang perempuan bukan muhrim, menikmati zina telinga sebab suara wanita saja adalah aurat maka pada saat yang sama militer Israel sedang mempersiapkan diri melakukan penyembelihan massal pada orang Arab di jalur Gaza.
Suku Arab memang akan dimusnahkan. PAlestina merupakan proyek awal pemusnahan. Mesir, Irak hingga Yaman akan dikuasai sampai sebuah negara bernama Great Israel berdiri kokoh di semenanjung Timur Tengah. Saya kira seluruh bangsa Arab saat ini tau akan rencana tersebut, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka persis seperti ayam potong yang sedang menunggu giliran mata pisau mencim leher mereka. Kalau tidak mereka, anak atau cucu merereka akan mengalaminya.
Kita yangtinggal di negri Melayu tak berhak merasa geram terhadap negara-negara Arab yang hanya melihat saja saudara sekaligus tetangga dekat mereka disembelih diperkosa dan massal di depan mata sebab sama saja dengan kita, maksimal yang bisa dilakukan adalah menonton berita di TV, memaki-maki Yahudi lalu menggelar aksi pengutukan di pusat keramaian dan kantor-kantor pemerintah. Padahal pejabat pemerintan sama seperti kita juga, geram dan tak bisa berbuat apa-apa.
Karenanya apa yang dilakukan relawan kemanusiaan dengan Mavi Marmara adalah terobosan yang luar biasa dalam membantu saudara PAlestina. Mudah-mudahan aksi Mavi Marmara adalah sebuah inspirasi guna melakukan aksi-aksi yang lebih konkrit dan bermanfaat dalam memperjuangkan Izzul Islam Walmuslimin. Semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar