Link Download

Sabtu, 27 Februari 2016

Januari 2016

Terpana aku menatap wajahmu
Tersipu aku melihat senyummu
Pesonamu bangkitkan gairah jiwaku
Aku ingin selalu bersamamu
Mendekatlah padaku
Biarkan aku mati dalam pelukanmu

*
dalam zaman kejayaan kimia:
sulfur: hewan
merkuri ; nabati
Garan: material
*

Aku ingin menulis semua keluh kesahku. Di atas kertas yang mulai basah. Basah karena air yang keluar dari mataku. Tidak mahu berhenti airmataku mengalir. Karena tersayat hatIku. Sebuah hati yang luluh oleh gemuruh. Sebuah luka karena hantaman godam mengena ulu hatiku.

Kamu melangkah semakin jauh dariku. Tertusuk hatuku. Semakin dalam. Semakin jauh kau melangkah menjauh dariku. Semakin dalam menusuk hatIku. Semakin menjauh dirimu. Semakin mendalam. Sakit sekali.

Tersayat hatiku. Tak terperi sakitnya ini.
Sakit sekali.
 Duhai andai saja semua ini hanya mimpi.
 Tidurlah. Bergembiralah. Nikmati hidupmu. Keputusanmu. Wibawamu.
 Biarkan aku di sini. Berjuang mengobati luka  yang takkan pernah sumbuh ini.
 ***
Terpana aku menatap wajahmu
Tersipu aku melihat senyummu
Pesonamu bangkitkan gairah jiwaku
Aku ingin selalu bersamamu
Mendekatlah padaku
Biarkan aku mati dalam pelukanmu
***
Provokasi
Agitasi emosi
yang teduh
yang sendu nan syahdu
*

*
 Saat pertama melihat wajahku, kutahu bergetar jiwamu.
Kutahu kau sadar segenap jiwamu akan tenggelam ke dalam samudra cintaku. Meskipun kau tidak bisa menjelaskannya.  
*
Islamisasi atau Integrasi?

Hamid Fahmi Zarkasyi, muridnya Al-Attas, mengatakan islamisasi lebih tepat karena bila integrasi, maka diintegralkan dengan ilmu Barat. Islamisasi sains menurut Fahmi adalah Islamisasi orangnya, islamisasi pola pikir yang dengan itu dia akan menyikapi sains dengan cara Islam. Gairah saintifik Islam nyaris lenyap. Kaum Muslim cenderung mitologis saat ini. Ini mensiratkan kaum Muslim harus kembali berpikir ilmiah seperti dahulu. Kritik atas Barat ini tampaknya adalah karena sais Barat itu dibangun di atas fondasi positivisme logis.
 Integrasi yang dilihat penggagasnya tidak bertentangan dengan gagasan islamisasi. Konsep integrasi tidak melihat ilmu-ilmu umum Adalah produk Barat. Ilmu-ilmu umum mereka lihat sebagai ilmu-ilmu yang memang metode konstruksinya dengan sistem logis dan positif. Bila paradigmanya diganti dengan paradigma islam, maka tak akan bertentangan dengan sistem sains itu sendiri.   Islamisasi dan integrasi tetap saja dapat mewujudkan pensikapan yang sama terhadap ilmu. Tampaknya keduanya hanya beda istilah. Secara umum, konsep Islamisasi Ilmunya Al-Attas, Integrasi Ilmunya Mulyadhi Kartanegara, Islam sebagai Ilmunya Kuntowijoyo dan Membumikan Al-Qur'annya Quraish Shihab, adalah gagasan yang secara prinsipil sama dan tidak bertolak belakang. Kalaupun ada perbedaan-perbedaan, maka hanya secara teknis dan secara sudut pandang.  
*
Aku mengisi seluruh mimpi dan klayalanmu
Akulah jawaban atas segala pertanyaanmu
Aku adalah doa yang senantiasa kaupanjatkan
Aku menjadi jiwa yang mengisi segenap jj@!!?qsemangatmu

Lantas mengapa kau merasa sepi sendiri
Kenapa ragu untuk melangkah
Kenapa pula selalu berkeluh kesah
Aku adalah dirimu, kau adalah aku
*
Hanya agama-agama yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya yang takut dengan positivisme-logis. Mazhab ini adalah tantangan bagi agama-agama dan ajaran spiritual untuk meninjau kembali diri mereka dan menyusunnya secara lebih rasional dan sistematis. Mazhab ini adalah tantangan bagi agama-spiritualitas untuk tidak terlena dengan langit. Mazhab ini menyadarkan kembali supaya agama sadar bahwa tigas mereka adalah menyelamatkan ummat manusia. Manusia yang hidup pada alam nyata dan memliliki pikiran.
 Positivisme-Logis mengingatkan kepada intelektualis agama supaya menyusun kembali teks suci mereka dengan pendekatan yang lebih humanis dan logis. Mazhab yang digagas Comte ini menjadi penyadar bahwa agama itu adalah untuk manusia, bukan untuk Tuhan.
*
 Sampai menikah, perempuan terus-menerus berada dalam aib. Sebaliknya laki-laki, aib dimulai ketika ia menikah.
 *
 Kamu tidak bisa menghargai saya. Kamu menghalang keinginan saya untuk menjadi diri saya yang sebenarnya. Kamu kembalikan uang yang saya berikan untuk membelikan makanan untuk anak saya. Mungkin kalau saya membelikan langsung makanan itu, kau akan membuangnya.
*
Saya kehilangan kebanggaan.
*
Kuharap semua yang kualami selama sepuluh tahun terakhir hanyalah sepenggal mimpi. Sementara aku sedang tidur di lantai dua kantor PII di Banda Aceh. Seperti biasa aku tidur di atas sajadah panjang dengan buku berhamburan mengelilingi kepalaku.
 Aku berharap lebih dari itu. Semua yang kualami selama duapuluhlima tahun belakangan hanyalah bagian kecil dari lamunan atau hayalanku. Sementara aku sedang duduk tidak beraturan di atas panteu bambu        

**
Aku curiga. Kenapa dia tidak curiga kepadaku. ***

Kasih, lihatlah, masa pertemuan kita telah tiba
Aku di sini
Bagaimana bisa melepaskan semuanya, bagaimana membuang semuanya
Aku di sini

Kau diam, akulah rahasianya
Kau bicara, akulah suaranya
Kenapa jiwa harus bergemuruh
Pahahal aku mengisi segenap hati
***
 Perlukah Institut kita menjadi Universitas?
 Ketika kita Sekolah Tinggi, kita upayakan dia menjadi Institute, kita punya argumen logis mengatakan prinsip kita dibangun berdasarkan idealitas. Masyarakat akan menerima penjelasan bahwa penambahan fakultas-fakultas dan program studi/jurusan baru adalah untuk mengembangkan disiplin-disiplin keilmuan Islam yang urgen. Sehingga bertranformasilan sekolah tinggi kita menjadi institut. Tetapi ketika niat tulus( mungkin juga disisipu ambisiusitas, atau nafsu atau estimasi apresiasi publik) untuk ''mengembangkan'' Instritut kita menjadi Universitas, maka argumen-argumen semacam argumen transformasi sekolah tinggi menjadi institut berpotensi besar ditolak masyarakat sekalipun pihak internal akademik, elit pemerintah dan ikatan alumni yakin bahwa alasan-alasan mereka mengembangkan institut menjadi universitas sangat benar dan baik.
 Kita dan seluruh elemen masyarakat tahu bahwa status institut agama Islam adalah sebuah ''sosok'' yang dikenal dengan ''watak''nya sebagai sebuah lembaga pendidikan yang mengajarkan ilmu-ilmu agama Islam. Dengan profilnya ini, harapan masyarakat, institut agama Islam dapat menjadi harapan pengumbuhan anak bangsa yang ahli dalam ilmu-ilmu keislaman. Karakterisasi yang dibangun berdasarkan spesialisasi memperteguh citra masyarakat akan sebuah ''sosok''. Analoginya, di pasar tradisional, tukang obat kaki lima sekarang tidak lagi menawarkan satu ''sosok'' (baca: jenis) obat untuk segala macam penyakit. Sekarang, mereka mengatakan obat A untuk mengobati kurap, obat B untuk mengobati panu dan obat C untuk mengobati kudis.
 Para pedagang obat kaki lima paham bahwa masyarakat mengerti bahwa spesifikasi karakter itu mempertegas eksistensi setiap sesuatu termasuk sebuah perguruan tinggi.      
***

Pendidikan anak tidak dimulai dari kandungan tetapi sejak ayah dan ibu punya niat untuk kawin.
*
Salah satu yang membuat saya bangga menjadi warga Matangglumpangdua adalah keberadaan Universitas Al-Muslim. Tetapi sejak mengetahui pasti universitas itu ternyata memiliki puluhan hektare lahan sawit kebanggaan saya terhadap kampus itu hilang. Saya kira kegiatan mahasiswa pecinta alam kampus itu harus dibubarkan karena fungsinya persis seperti sebuah perusaan tembakau yang membuka layanan pengobatan paru-paru.
 **
 Para peneliti yang sinis menemukan dalam ajaran Syafi'i tidak ada ta'ziyah. Aturan yang dimainkan Jaluddin Rakhmat yang menyerang tanpa ampun bila menemukan keganjilan logika masyarakat dalam beragama. Dan beberapa fenomena kebencian yang dibungkus obsesi intektualitas adalah kelupaan-kelupaan yang terabaikan. Mereka lupa bahwa masyarakat Timur tidak menjadikan logika ilmiah sebagai landasan beragama. Mereka lebih mengutamakan cita rasa. Dan ini merupakan prinsip yang lebih dekat kepada prinsip beragama. Agama landasannya adalah keyakinan. Keyakinan tidaklah beralaskan logika. Agama itu adalah kepribadian masing-masing masing individu. Sehingga dalam mengamalkan ajaran-ajaran agama menyangkut individu, yang dijadikan alas adalah cita rasa. Bila dirasa amalannya baik, maka dilanjutkan dan dibiasakan. Bila dirasanya tidak nyaman dengan dirinya, maka ditinggalkan dan dicari cara lain. Sementara dalil-dalil atau fatwa-fatwa adalah adalah unsur eksternal yang akan ditrima diri bila sesuai dengan citarasanya dan akan ditinggalkan bila tidak sesuai dengan citarasanya. Bukankah kaum-kaum sinis sendiri selalu mengkampanyekan bahwa perkara agam adalah urusan dapur. Berarti ia adalah urusan pribadi. Dan landasan pribadi setiap diri adalah cita rasa.
***
    Di akhirat nanti, setiap orang tidak dipanggil dengan nama pemberian orang tuanya, melainkan dengan esensi dirinya. Indikasi esensi diri adalah watak. Setiap esensi berbeda sehingxqccga tidak ada nama yang sama bagi setiap orang.
 ***
 ''Aku menyerukan kalian semua kepada agama Tauhid.
 Aku yang mematahkan salib-salib di puncak gereja-geraja.''
 Sementara ia berdiri di puncak menara tertinggi. Pakaiannya seperti pakaian musim dingin bangsa Kazakh. Warnanya dominan putih. Dilengkapi topi khas itu yang juga dominan putih. Wajahnya sangat tampan. Begitu rupawan. Orang-orang belum pernah melihat pemuda setampan dia. Pipinya putih, bibirnya merah menyala. Rambut hitamnya yang lebat terurai hingga bahu. Senyumnya lebih terang daripada sinar matahari.
 Kekayaannya lebih banyak dibandingkan milik seluruh warga dunia. Ia mendominasi saham perusahaan-perusahaan terbesar di dunia. Dia akan mensejahterakan seluruh warga dunia. Dia akan menyelamatkan mereka dari ajaran dan ideologi yang sesat. Dia akan menyuguhkan petunjuk yang benar dan nyata. Dia dipanggi Sang Pemberi Petunjuk. Dia bernama Insan Terpuji.

kernet hanya duduk di dekat pagar masjid sejak mobil mulai berhenti hingga mau berangkat lagi, saya bertanya padanya, "gak ikut shalat subuh, bang?" dia
 menjawab setengah menggertak "musafir".
¥
Alasan lemahnya kaderisasi tingkat akar rumput:
1. Loyalitas masyarakat berkurang karena masyarakat sudah tidak terlalu yakin organisasi itu mampu memenuhi harapan mereka.
2. Perusahaan sudah punya CSR yang digerakkan oleh lembaga berorientasi kinerja yang bisa diukur secara kualitatif, sehingga mereka tidak merasa membutuhkan lagi organisasi kaderisasi yang memang memiliki tujuan tidak sejalan dengan perusahaan.
3. Institusi berlatar-belakang politik tidak lagi menganggap organisasi kaderasasi sebagai ancaman sehingga bila ada sedikit gejala, mereka langsung tahu cara yang mudah dan efektif untuk melumpuhkannya.
4. Idealisme kader bergeser menjadi pragmatis muda-murahan. Ini adalah masalah pokok yang mengimplikasikan masalah-masalah sebelumnya.
##
Kamu harus kerja keras. Jadi orang  itu harus tangguh. Kamu harus selalu ingat bila kamu enggak kerja, kamu bisa kelaparan dan mati. Tapi bila kamu kerja, kamu bisa memiliki apapun yang kamu butuhkan.
¥¥
Shalat dan makan adalah hal yang utama. Tetapi adalah yang paling dianggap selalu bisa di tunda.
#
Argumentasi kritis,  jujur dan benar hampir selalu dituduh sebagai semacam penyakit kejiwaan.
#¥¥
Aktivis susah membedakan kampus dengan kuburan: Hanya mereka ziarahi sekali-sekali, membereskan mana y perlu dibereskan, berdoa sedikit d depan dosen dan pengajaran dengan keahlian lobi tingkat-tinggi, lalu pergi entah kapan kembali.
##¥

Kita dilahirkan dengan sayap,
Kenapa kalian malah merayap?
%¥¥

Tidak ada yang lebih baik untuk  diwariskan kepada anak kecuali semangat juang tinggi yang menggelegar dari darahnya yang tiap tetesnya berasal dari rezeki yang halal dan baik.
##¥¥¥

Segala luka
Segala duka
Segala lara
Segala siksa
Segala bahaya
Sabar saja
Supaya kembali tangguh sayap-sayapmu yang pernah lumpuh dan kaupun kembali mengakasa
%&%%

Pengalaman kerja:
1. Agen jual ayam kampung di Peusangan (1996-1998)
2. Buruh foto di Penjara Modern Al-Kautsar Al-Akbar Medan (1998-2001)
3. Buruh kupas sirip ikah hiu di Medan (2001)
3. Jual rokok gantung simpang jalan Gaharu Medan (2002)
4. Jual Mie Aceh keliling kota Medan (2002)
5. Jual koran di Simpang Tuasan Medan (2003)
6. Jual peci di gerbang Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh (2004-2007)
7. Jual pakaian dalam pria keliling Aceh (2007-2011)
8. Jual pakaian dalam pria keliling Jabodetabek (2011-2014)
9. Jual pakaian dalam pria keliling Aceh (2014-2015).

Gggghhg
.
Orang yang tenang penuh perhitungan, di tengah orang-orang yang latah akan tampak seperti orang yang galau dan bingung.

T%%&¥%

Bila sebulan kamu tidak dapat menulis walau sebait syair, maka lebih baik dirimu dimakamkan segera walaupun masih bernapas.
&&%%%

Ada dua pilihan cara menciptakan kedamaian di muka bumi. Pertama, mencintai warna pink, kedua menggali kuburan Pytagoras.

%%%%
Segala kekacauan yang sedang terjadi di muka bumi berasal dari ketakutan Amerika Serikat.

&%¥¥
NU, Muhammadiyah, Salafi, Wahabi, Syi'ah dan aneka organisasi Islam lainnya adalah pengaya dialektika Islam  menuju Indonesia bermartabat
@###

Kena sanger pas. Mata sama sekali tak mau tidur. Begadang again. Masuk angin.  Nemu koyok. Tempel sudah sepuluh menit tak panas. Tanya kenapa koyo gak panas. Sudah dua tahun kebuka ga dipake-pake. Oh. Koyok overdosis, ups, over load, bukan. Ekspayed.
 Paginya pagai sepatu berangkat kampus. Hoyong. Meubloh ember. Koyak sepatu.
 Sanger ini bisa membunuhku. Tapi akun akan pura-pura bahagia mati dalam pelukannya.
 Kalau benar-benar mati.  Berarti benar diskusi publik di Rumoh Kupi itu The Last Supper.
4444
Banyak yang upload makanan sebelum dimakan. Biar orang tahu dia makan itu. Padahal Allah melaknat orang yang memamerkan makanan sementara dia tidak sanggup membagi secara adil makanan kepada semua orang yang dipamerkannya itu. Hitung berapa total teman fesbukmu dan ingat apakah saudara di Afrika dan suriah sudah makan walau hanya sekali hari ini?
&&&
Bila sebulan kamu tidak dapat menulis walau sebait syair, maka lebih baik dirimu dimakamkan segera walaupun masih bernapas.
&&&

Tidak ada komentar:

Posting Komentar