Link Download

Sabtu, 16 Februari 2013

Logika: Takbiratul ikhram di tahiyat akhir

Bila ingin berbicara, hal pertama yang harus dipastikan adalah adakah sesuatu (hal) yang ingin dibicarakan itu? Kedua adalah apakah ia (ma huwa). 
Masalah yang muncul tentang 'ada' dan 'apa' yang bila tidak diklarifikasi sebenlumnya akan mengganggu adalah tentang wujud dhihni, yakni wujud yang berada dalam alam pikiran atau mental.
Pertanyaan pertama yang muncul adalah: apakah wujud mental itu ada? jelas ia ada. Tetapi bagaimanakah status 'ada'-nya? Apakah ia ril? Untuk meluruskan hal ini, pertama kita perlu memahami karakteristik wujud meltal ini: bagaimanakah hubungan antara wujud mental dengan realitas di eksternal?
Terjadi berbagai perbedaan pendapat dalam menjawab soalan di atas. Ada yang mengatakan bentuk yang ada pada realitas eksternal adalah ilusi atau dianya hanya proyeksi mental, bukan sebagaimana adanya pada realitas eksternal. Pandangan ini dipegang olehDawani. Ada yang menyatakan antara mental dengan realitas eksternal punya relasi adalah kesamaan dengan alasan bahwa realitas eksternal dengan mental punya relasi yang baik. Pandangan ini dipegang oleh Fakhruddin Ar-Razi. Tetapi pandangan ini segera menghadirkan pertanyaan tentang adanya syarikul baari, yakni sesuatu yang memiliki quiditas tetapi ianya tidak ril, tidak wujud. Ada juga pandangan bahwa realitas eksternal memiliki quiditas yang berbeda dengan quiditas mental. Artinya proyeksi mental tidak sama dengan realitas eksternal. Pandangan ini dipegagng oleh Ibn sina.
Untuk menemukan jawaban memuaskan atas perseolah tersebut, maka logika diperlukan sebagai pemberi penjelasan yang memuaskan pikiran. Logika adalah landasan untuk mengajukan pendapat. secara garis besar, logika dibagi menjadi dua yakni logika formal dan logika materil. Logika formal tujuannya adalah untuk adalah membuat proposisi. Logika formal terbagi menjadi kasab tasawwur dan kasab tasydiq. Tasawwur adalah proses menemukan kesimpulan secara induktif: dimulai dari hal khusus ke hal yang lebing general. Sementara tasydiq adalah silogisme yang proses menemukan kesimpulan secara deduktif Adapun logika materil adalah sistem demonstrasi, retorika dan poetik.
Terdapat empat jenis relasi dalam sistem logika, yakni: umum dan khusus (misal, burung-putih: burung putih); tabayyun, yakni perbedaan mutlak (misal, manusia-batu); umum dengan khusus mutlak (misal: hewan-manusia), dan; tasawi, yakni kesamaan mutlak (misal, manusia: hewan yang tertawa). Dalam tertib logika, terdapat lima pokok bahasan (kulliyat al-khamsat) yang gunanya adalah menemukan esensi sesuatu, yakni genus, spesies dan differensia. Tiga ini adalah untuk memberikan defenisi terhadap suatu esensi. Keempat dan kelima adalah aksiden umum dan aksiden khusus, ini berguna untuk memberikan deskripsi tentang suatu esensi. Terdapat tiga hukum murni akal yakni universalia logika, yakni karakter murni pikirian, seperti sebab-akibat dan genus-differensia: universalia tabi'i, yakni quiditas murni yang ada dalam pikiran, dan; unifersalia akli, yakni perpaduan antara yang pertama dan kedua sehingga hasilnya adalah sesuatu yang dapat diaplikasi pada realitas eksternal. Misalnya angka, dia adalah murni dari akal, tetapi dapat diterapkan pada realitas eksternal, satu bua mibil, dua buah apel, dan sebagainya.
Ketika mengetahui tabiat akal melalui ilmu logika, maka pahamlah kita bahwa segala hal pada alam mental adalah konstruksi pikiran itu sendiri. Farma-forma yang ada pada alam mental tidak sepenuhnya sama dengan realitas di luar. Meskipun hal-hal di luar memberi pengaruh pada pikiran dalam mengkonstruksi, tetapi pikiran lebih mengikut potensinya sendiri. Karena itu, apa yang ada pada alam mental tidak sepenuhnya sama dengan alam di luar. Oleh sebab itulah Mulla Sadra selalu berhati-hati dalam menggunakan istilah. Dia membedakan mana maujud-maujud eksternal, dengan realitas eksternal. Maujud-maujud adalah segala sesuatu yang dapat diinderai, dapat ditunjuk. Dianya mengada sebagaimana dirinya, tetapi mental mengkonstruksinya sebagaimana indera mampu menjangkaunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar