Link Download

Sabtu, 16 Februari 2013

Keagungan Kristen

Mereka menyudutkanmu hari ini. Dengan keterbatasan kacamatanya yang bernama SCIENCE mereka seperti kafir yang mengejar-ngejar Yesus. Mereka memang orang yang tidak mengerti kebenaran. Tetapi tenanglah saudaraku. Kebenaran memang tidak akan berpihak kepada para penyembah kertas. Lihatlah kawan, dengan kebodohan dan kecerobohannya, mereka menuduh kearifan kita sebagai canda, mereka menjadikan iman sebagai lelucon. Tidak patutkah aku menghujat mereka?
Tuhan di dalam alkitab telah berkata bahwa bumi yang kita huni adalah pusat segenap semesta. Lalu mereka dengan kedunguannya mengatakan bahwa menurut sains bumi adalah setitik nokhtah di antara hamparan semesta. Mereka lupa bahwa esensi sains adalah limitasi. Sains dans batas adalah zat yang sama. Jadi mengapa pula alkitab dihina.
Ketahuilah wahai semua, bahwa penemuan ilmiah tidak akan pernah bisa melihat alam semesta dari kesaluruhannya: jadi mana mungkin mereka bisa tahu kebenaran: mengatakan bumi bukan sental segenap alam raya adalah lelucon. Bahwa sebagaimana titah alkitab: bumi memang pusat semesta. Mereka disesatkan oleh pembimbingnya bernama sains.
Ada pula yang berkata bahwa Yesus bukan anak Tuhan. Mereka adalah manusia yang hanya bisa melihat dengan mata saja: yang melihat dengan mata adalah buta. Mereka tidak mengerti ontologi, bahkan mereka tidak paham sama-sekali linguistik. Mereka tidak tahu bahwa 'Ada' hanya satu. Bahwa Yesus adalah 'turunan' Tuhan. Mereka terperangkap dalam hermeunetika. Mereka terjebak dalam kata; 'anak' dan 'bapa': sementara kita tidak akan mempedulikan.
Bahwa Roh Kudus, Bapa dan Anak adalah tritunggal, meski pikiran kita membedakan karena kategorisasi adalah sifat pikiran tetapi Realitasnya adalah Satu. Mereka menolak ajaran trinitas adalah tidak mengerti Realitas. Mereka dijebak oleh kegelapan akalnya.
Kita tidak akan pedulian sains akan kemana dan mahu berkata apa. Kebenaran yang kita pegang adalah pada realitas, bkuan pada bagaimana rasio bekerja.
Belakangan memang banyak yang merasa iri dan cemburu dengan persatuan ummat Kristen. Mereka panik dan khwatir kenapa Kristen menjunjung persatuan. Kristen tidak seperti tetangga sebelah yang hanya karena perkara remeh-temeh sudah saling menghujat, saling menyerang. Terhadap kedunguan para penyembah kertas tidak perlu kita peduli. Penyembah kertas selamanya takkan melihat Realitas. Tiga adalah Satu: satu menjadi tiga. Tiga adalah Satu juga kerena Realitas adalah satu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar