*
Kasihan orang Barat. Kitab sucinya malah membuat mereka sesat. Filosof mereka malah membuat susah. Kepada seniman saja mereka hanya bisa berharap, yakni para penyanyi, tapi karenan kebodohan yang sangat banyak, justru mereka malah t
erjebak pada kulitnya seperti tarian, musik dan penampilan penyanyinya. Lagi pula, hanya sedikit saja penyanyinya yang menghaturkan syair berisi.
Aku tak peduli tempatku di surga atau di neraka kelak. Aku hanya meminta supaya bisa terus berzikir dan bershalawat.
*
Ramadhan, adalah bulan kemunafikan: badan di dalam masjid, mata ke huruf-huruf yang tersusun di dalam Al-Qur'an, tetapi pikiran selalu di atas meja makan. Ramadhan juga sering dimanfaatkan untuk memaafkan keserakahan.
*
Saya pikir, agama yang kita pahami dan jalankan sekarang bukan ajaran Rasul Saw. Tetapi imajinasi kaum sufi, buah pikir para filosof dan kepanikan kalangan teolog.
*
Jalan utama negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) adalah menyiksa dengan keji negara-negara yang bukan anggota PBB. Dan menjadi anggota PII adalah tunduk dan patuh atas semua keputusan Amerika Serikat dan Inggris.
Percayalah, orang yang saya berci dan bermusuhan dengan saya adalah orang jahat dan yang baik dan dekat dengan saya adalah orang baik.
*
Aku ingin melihat indahmu di bawah penerangan matahari, buka dibawah cahaya lampu-lampu kota.
Sadar atau tikdak, yang pasti kita semua sedang bergerak menuntut untuk diakui.
*
Alam adalah Tuhan yang rasional. Dia disebut saja 'rasional' karena objektif. Karena'objektif, maka dia adalah punya kita bersama. Alam adalah Tuhan kita bersama.
*
waktu selalu memberi jawaban yang sama: masalah adalah kenangan terindah.
*
Coba renungkan sedalam-dalamnya. Maka di sana kita menemukan Tuhan itu cuma persepsi pikiran? Tampaknya memang tepat argumen Kant, beriman kepada Tuhan hanya masalah probabilitas: ''Kita percaya pada Tuhan ternyata setelah mati nanti rupanya Dia Ada, kita beruntung; tidak percaya ternyata nanti Dia ada, kita rugi; kita percaya ternyata nanti dia tidak ada; kita tidak rugi. Jadi, lebih baik kita percaya saja Tuhan itu ada''.
Masalahnya cuma satu: karena mereka menyembah Allah melalui perantara. Hanya Islam yang tidak begitu.
Kalau Anda belajar filsafat, maka akan mengetahui bahwa salah satu hal paling mustahil adalah melihat Tuhan.
*
Duhai kalau saja kau berada di sisi, pasti kau juga mengerti kenapa besi bisa mengapun dan dapat melayang.
Kita tidak suka orang banyak tau tentang diri kita; tapi kita suka bercerita terkait diri kita. Mari renungkan kembali: tampaknya benar: kita adalah tukang dongeng.
*
Kasihan orang Barat. Kitab sucinya malah membuat mereka sesat. Filosof mereka malah membuat susah. Kepada seniman saja mereka hanya bisa berharap, yakni para penyanyi, tapi karenan kebodohan yang sangat banyak, justru mereka malah terjebak pada kulitnya seperti tarian, musik dan penampilan penyanyinya. Lagi pula, hanya sedikit saja penyanyinya yang menghaturkan syair berisi.
Aku tak peduli tempatku di surga atau di neraka kelak. Aku hanya meminta supaya bisa terus berzikir dan bershalawat.
*
Ramadhan, adalah bulan kemunafikan: badan di dalam masjid, mata ke huruf-huruf yang tersusun di dalam Al-Qur'an, tetapi pikiran selalu di atas meja makan. Ramadhan juga sering dimanfaatkan untuk memaafkan keserakahan.
*
Saya pikir, agama yang kita pahami dan jalankan sekarang bukan ajaran Rasul Saw. Tetapi imajinasi kaum sufi, buah pikir para filosof dan kepanikan kalangan teolog.
*
Jalan utama negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) adalah menyiksa dengan keji negara-negara yang bukan anggota PBB. Dan menjadi anggota PII adalah tunduk dan patuh atas semua keputusan Amerika Serikat dan Inggris.
Percayalah, orang yang saya berci dan bermusuhan dengan saya adalah orang jahat dan yang baik dan dekat dengan saya adalah orang baik.
*
Aku ingin melihat indahmu di bawah penerangan matahari, buka dibawah cahaya lampu-lampu kota.
Sadar atau tikdak, yang pasti kita semua sedang bergerak menuntut untuk diakui.
*
Alam adalah Tuhan yang rasional. Dia disebut saja 'rasional' karena objektif. Karena'objektif, maka dia adalah punya kita bersama. Alam adalah Tuhan kita bersama.
*
waktu selalu memberi jawaban yang sama: masalah adalah kenangan terindah.
*
Coba renungkan sedalam-dalamnya. Maka di sana kita menemukan Tuhan itu cuma persepsi pikiran? Tampaknya memang tepat argumen Kant, beriman kepada Tuhan hanya masalah probabilitas: ''Kita percaya pada Tuhan ternyata setelah mati nanti rupanya Dia Ada, kita beruntung; tidak percaya ternyata nanti Dia ada, kita rugi; kita percaya ternyata nanti dia tidak ada; kita tidak rugi. Jadi, lebih baik kita percaya saja Tuhan itu ada''.
Masalahnya cuma satu: karena mereka menyembah Allah melalui perantara. Hanya Islam yang tidak begitu.
Kalau Anda belajar filsafat, maka akan mengetahui bahwa salah satu hal paling mustahil adalah melihat Tuhan.
*
Duhai kalau saja kau berada di sisi, pasti kau juga mengerti kenapa besi bisa mengapun dan dapat melayang.
*
Harta, seberapa sanggup kita memakannya. Perut hanya sejengkal saja. Rumah mewah untuk ditinggal pergi bekerja dan melupakan semua saat pulang dan tidur. Mobil keluaran terbaru, hanya untuk memanjakan supir dan tidur mendengkur di jok belakang. Istri cantik cuma sekedar menghibur mata orang-orang.
Aku tak peduli tempatku di surga atau di neraka kelak. Aku hanya meminta supaya bisa terus berzikir dan bershalawat.
*
Ramadhan, adalah bulan kemunafikan: badan di dalam masjid, mata ke huruf-huruf yang tersusun di dalam Al-Qur'an, tetapi pikiran selalu di atas meja makan. Ramadhan juga sering dimanfaatkan untuk memaafkan keserakahan.
*
Saya pikir, agama yang kita pahami dan jalankan sekarang bukan ajaran Rasul Saw. Tetapi imajinasi kaum sufi, buah pikir para filosof dan kepanikan kalangan teolog.
*
Jalan utama negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) adalah menyiksa dengan keji negara-negara yang bukan anggota PBB. Dan menjadi anggota PII adalah tunduk dan patuh atas semua keputusan Amerika Serikat dan Inggris.
Percayalah, orang yang saya berci dan bermusuhan dengan saya adalah orang jahat dan yang baik dan dekat dengan saya adalah orang baik.
*
Aku ingin melihat indahmu di bawah penerangan matahari, buka dibawah cahaya lampu-lampu kota.
Sadar atau tikdak, yang pasti kita semua sedang bergerak menuntut untuk diakui.
*
Alam adalah Tuhan yang rasional. Dia disebut saja 'rasional' karena objektif. Karena'objektif, maka dia adalah punya kita bersama. Alam adalah Tuhan kita bersama.
*
waktu selalu memberi jawaban yang sama: masalah adalah kenangan terindah.
*
Coba renungkan sedalam-dalamnya. Maka di sana kita menemukan Tuhan itu cuma persepsi pikiran? Tampaknya memang tepat argumen Kant, beriman kepada Tuhan hanya masalah probabilitas: ''Kita percaya pada Tuhan ternyata setelah mati nanti rupanya Dia Ada, kita beruntung; tidak percaya ternyata nanti Dia ada, kita rugi; kita percaya ternyata nanti dia tidak ada; kita tidak rugi. Jadi, lebih baik kita percaya saja Tuhan itu ada''.
Masalahnya cuma satu: karena mereka menyembah Allah melalui perantara. Hanya Islam yang tidak begitu.
Kalau Anda belajar filsafat, maka akan mengetahui bahwa salah satu hal paling mustahil adalah melihat Tuhan.
*
Duhai kalau saja kau berada di sisi, pasti kau juga mengerti kenapa besi bisa mengapun dan dapat melayang.
Kita tidak suka orang banyak tau tentang diri kita; tapi kita suka bercerita terkait diri kita. Mari renungkan kembali: tampaknya benar: kita adalah tukang dongeng.
*
Kasihan orang Barat. Kitab sucinya malah membuat mereka sesat. Filosof mereka malah membuat susah. Kepada seniman saja mereka hanya bisa berharap, yakni para penyanyi, tapi karenan kebodohan yang sangat banyak, justru mereka malah terjebak pada kulitnya seperti tarian, musik dan penampilan penyanyinya. Lagi pula, hanya sedikit saja penyanyinya yang menghaturkan syair berisi.
Aku tak peduli tempatku di surga atau di neraka kelak. Aku hanya meminta supaya bisa terus berzikir dan bershalawat.
*
Ramadhan, adalah bulan kemunafikan: badan di dalam masjid, mata ke huruf-huruf yang tersusun di dalam Al-Qur'an, tetapi pikiran selalu di atas meja makan. Ramadhan juga sering dimanfaatkan untuk memaafkan keserakahan.
*
Saya pikir, agama yang kita pahami dan jalankan sekarang bukan ajaran Rasul Saw. Tetapi imajinasi kaum sufi, buah pikir para filosof dan kepanikan kalangan teolog.
*
Jalan utama negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) adalah menyiksa dengan keji negara-negara yang bukan anggota PBB. Dan menjadi anggota PII adalah tunduk dan patuh atas semua keputusan Amerika Serikat dan Inggris.
Percayalah, orang yang saya berci dan bermusuhan dengan saya adalah orang jahat dan yang baik dan dekat dengan saya adalah orang baik.
*
Aku ingin melihat indahmu di bawah penerangan matahari, buka dibawah cahaya lampu-lampu kota.
Sadar atau tikdak, yang pasti kita semua sedang bergerak menuntut untuk diakui.
*
Alam adalah Tuhan yang rasional. Dia disebut saja 'rasional' karena objektif. Karena'objektif, maka dia adalah punya kita bersama. Alam adalah Tuhan kita bersama.
*
waktu selalu memberi jawaban yang sama: masalah adalah kenangan terindah.
*
Coba renungkan sedalam-dalamnya. Maka di sana kita menemukan Tuhan itu cuma persepsi pikiran? Tampaknya memang tepat argumen Kant, beriman kepada Tuhan hanya masalah probabilitas: ''Kita percaya pada Tuhan ternyata setelah mati nanti rupanya Dia Ada, kita beruntung; tidak percaya ternyata nanti Dia ada, kita rugi; kita percaya ternyata nanti dia tidak ada; kita tidak rugi. Jadi, lebih baik kita percaya saja Tuhan itu ada''.
Masalahnya cuma satu: karena mereka menyembah Allah melalui perantara. Hanya Islam yang tidak begitu.
Kalau Anda belajar filsafat, maka akan mengetahui bahwa salah satu hal paling mustahil adalah melihat Tuhan.
*
Duhai kalau saja kau berada di sisi, pasti kau juga mengerti kenapa besi bisa mengapun dan dapat melayang.
*
Harta, seberapa sanggup kita memakannya. Perut hanya sejengkal saja. Rumah mewah untuk ditinggal pergi bekerja dan melupakan semua saat pulang dan tidur. Mobil keluaran terbaru, hanya untuk memanjakan supir dan tidur mendengkur di jok belakang. Istri cantik cuma sekedar menghibur mata orang-orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar