Kita ingat bahwa filsafat Barat
dibagi kepada empat periode. Periode pertama adalah Ancient Phylosophy
yang dimulai 600 SM hingga 450 SM. Era ini meliputi Yunani, Hellenistic
dan Roma. Kedua adalah Medieval Phylosophy yang meliputi Patristik dan
Skolastik yang dimulai 450 hingga 1550 M. Kemudian, ketiga adalah era
Modern yang dimulai 1550 hingga 1900. Periode terakhir... adalah Posmodornisme yang dimulai dari 1900 hingga sekarang.
Dari pandangan rentang keberpusatan (centrism), diurutlah rentangan
itu mulai dari Cosmocentrism, yaitu filosof sebelum Plato yang melihat
alam sebagai pusat. Selanjutnya Antropocentrism, yang dimulai dari Plato
dengan karakter manusia sebagai pusat. Selanjutnya Theocentris yang
menjadikan nilai-nikai ketuhanan atau doktin Kitab Suci sebagai yang
utama lalu Logocentris yaitu pemusatan pada intelek manusia yang dimulai
dari Descartes.
Perjuangan aliran baru filsafat dari satu
aliran menuju aliran lainnya bukanlah mudah. Para filsuf dan pengikutnya
harus menghadapi pertentangan dari pihak-pihak mayoritas yang masih
bersikukuh pada aliran sebelumnya. Plato mengatakan tokoh Sokrater harus
mati untuk perjuangannya dengan meminum racun. Agama Kristen harus
menghilangkan kemurniannya untuk diterima kalangan filosof. Aquinas
dalam dilema saat hendak adil pada akal dan agamanya yang tidak masuk
akal. Dan banyak perjuangan lainnya.
Filsafat Barat Modern
memiliki ciri khas akan kesadaran bahwa rasionalitas lebih baik daripada
doktrin Kristen yang membingungkan. Aliran ini memiliki sistem
epistemologi yang radikal dan sangat anti pada dogma-dogma. Terdapat
beberapa aliran dalam filsafat Barat Modern: Rasionalisme (Descartes,
Spinoza, Leibniz, Pascal); Empirisme (Hobbes, Lock, Berkeley, Hume);
Kritisme (Kant); Idealisme (Hegel, Schelling, Fitche); Materialisme
(Feurbach, Marx); Positifisme (Comte); Eksistensialisme (Kierkegaard,
Wittgenstein, Nietzsche).
Humanisme adalah gerakan yang
berkembang di masa Renesains yang berusaha menerapkan kembali kejayaan
Eropa yang pernah maju di zaman Romawi dan Yunani. Gerakan ini mencakup
berbagai bidang dan lebih utama di bidang kesusastraan, eni dan
arsitektur. Gerakan ini menilai manusia sebagai sentral dari
perkembangan dan kemajuan, juga sangat mengapresiasi rasionalitas.
Rasionalisme adalah gerakan yang melihat empiris bukan sebagai
penentu kebenaran. Gerakan ini melihat akal punya status apriori dalam
membentuk makna. Mereka melihat cara berfikir seperti sistem kerja
matematika. Model berfikirnya deduksi, karena itu koherensi sangat
penting perannya.
Sementara Empirisme meyakini pengetahuan
adalah hasil observasi inderawi. Sistem berfikirnya induktif:
mengobservasi satu persatu fakta dan menghimpunnya. Aliran ini menganut
sistem kebenaran korespondensi. Sesuatu baru diterima sebagai kebenaran
bila terdapat kesesuaian antara pikiran dengan realitas yang diinderai.
Idealisme adalah pemikiran yang mengakui kenyataan akhir adalah
pada ide. Ide bukanlah realitas eksternal. Ide itu sama luasnya dengan
yang real, maka yang idea itu real Dan yang real itu idea. Maka dengan
itu dikatakan yang diluar pikiran itu tidak ada apapun, realitas
eksternal sekalipun adalah produksi idea.
Sementara
materialisme adalah lawan dari idealisme. Menurut aliran ini kenyataan
hanya realitas eksternal sementara yang di dalam idea hanyalah bayangan
dari realitas eksternal. Karena itu diakui bahwa pikiran tidak memiliki
status ontologis. Kalangan ini mengatakan segala yang berbau idealis
seperti agama, seni, ilmu dan sebagainya hanyalah perangkat pendukung
yang ujung-ujungnya hanyalah untuk menunjang materi. Positivisme
adalah aliran yang berkembang di Prancin pada abad ke-19 yang dirintis
oleh Augous Comte. Menurut aliran ini, pengetahuan yang benar adalah
tentang yang faktual karena itu pengetahuan selain itu seperti
metafisika, teologi, etika, estetika tidak sahih. Maksud kata aliran ini
bukan dalam arti normatif tapi ontologis. Menurut aliran ini, fakta itu
dibatasi pada hal-hal yang dapat diobservasi.
Romantisme
adalah gerakan yang lahir atas kekecewaan pada rasio yang sebelumnya
dianggap dapat memberikan pembebasan pada manusia tapi ternyata justru
memberikan ketidakbebasan baru. Gerakan ini adalah bentuk alternatif
dari upaya pencarian kebebasan dengan ekspektasinya adalah emosi.
Merakan ini insaf bahwa rasio yang semakin terbebaskan ternyata menjadi
liar dan malah mengekang manusia itu sendiri. Semboyan golongan ini
adalah: kembali ke alam semula jadi.
Nihilisme mengakui tidak
ada kebenaran kecuali yang dikreasi sendiri oleh manusia. Makanya
pengaruh utama kebenaran adalah perpektivisme. Karenanya tidak ada
kebenaran absolut dan pengetahuan dan moralitas hanyalah selubung bagi
kepentingan dan kekuasaan.
''Yang memalukan bukanlah
ketidaktahuan, melainkan ketidakmahuan untuk belajar''Kata Plato. Dengan
mempelajari sejarah filsafat Barat Modern kita jadi tahu bahwa dunia
kita hari ini tidak lepa dari pengaruh era ini. Seorang pepatah berkata
''untuk mengetahu masa depan kita harus mempelajari sejarah''. Tapi
sejarah ditentukan oleh penguasa hari ini. Karena itu, bagaimana kita
melihat masa depan dengan lepas sama sekali dari hari ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar