Link Download

Sabtu, 30 Juni 2012

Review Filsafat Barat Modern

Kita ingat bahwa filsafat Barat dibagi kepada empat periode. Periode pertama adalah Ancient Phylosophy yang dimulai 600 SM hingga 450 SM. Era ini meliputi Yunani, Hellenistic dan Roma. Kedua adalah Medieval Phylosophy yang meliputi Patristik dan Skolastik yang dimulai 450 hingga 1550 M. Kemudian, ketiga adalah era Modern yang dimulai 1550 hingga 1900. Periode terakhir... adalah Posmodornisme yang dimulai dari 1900 hingga sekarang.
Dari pandangan rentang keberpusatan (centrism), diurutlah rentangan itu mulai dari Cosmocentrism, yaitu filosof sebelum Plato yang melihat alam sebagai pusat. Selanjutnya Antropocentrism, yang dimulai dari Plato dengan karakter manusia sebagai pusat. Selanjutnya Theocentris yang menjadikan nilai-nikai ketuhanan atau doktin Kitab Suci sebagai yang utama lalu Logocentris yaitu pemusatan pada intelek manusia yang dimulai dari Descartes.
Perjuangan aliran baru filsafat dari satu aliran menuju aliran lainnya bukanlah mudah. Para filsuf dan pengikutnya harus menghadapi pertentangan dari pihak-pihak mayoritas yang masih bersikukuh pada aliran sebelumnya. Plato mengatakan tokoh Sokrater harus mati untuk perjuangannya dengan meminum racun. Agama Kristen harus menghilangkan kemurniannya untuk diterima kalangan filosof. Aquinas dalam dilema saat hendak adil pada akal dan agamanya yang tidak masuk akal. Dan banyak perjuangan lainnya.
Filsafat Barat Modern memiliki ciri khas akan kesadaran bahwa rasionalitas lebih baik daripada doktrin Kristen yang membingungkan. Aliran ini memiliki sistem epistemologi yang radikal dan sangat anti pada dogma-dogma. Terdapat beberapa aliran dalam filsafat Barat Modern: Rasionalisme (Descartes, Spinoza, Leibniz, Pascal); Empirisme (Hobbes, Lock, Berkeley, Hume); Kritisme (Kant); Idealisme (Hegel, Schelling, Fitche); Materialisme (Feurbach, Marx); Positifisme (Comte); Eksistensialisme (Kierkegaard, Wittgenstein, Nietzsche).
Humanisme adalah gerakan yang berkembang di masa Renesains yang berusaha menerapkan kembali kejayaan Eropa yang pernah maju di zaman Romawi dan Yunani. Gerakan ini mencakup berbagai bidang dan lebih utama di bidang kesusastraan, eni dan arsitektur. Gerakan ini menilai manusia sebagai sentral dari perkembangan dan kemajuan, juga sangat mengapresiasi rasionalitas.
Rasionalisme adalah gerakan yang melihat empiris bukan sebagai penentu kebenaran. Gerakan ini melihat akal punya status apriori dalam membentuk makna. Mereka melihat cara berfikir seperti sistem kerja matematika. Model berfikirnya deduksi, karena itu koherensi sangat penting perannya.
Sementara Empirisme meyakini pengetahuan adalah hasil observasi inderawi. Sistem berfikirnya induktif: mengobservasi satu persatu fakta dan menghimpunnya. Aliran ini menganut sistem kebenaran korespondensi. Sesuatu baru diterima sebagai kebenaran bila terdapat kesesuaian antara pikiran dengan realitas yang diinderai.
Idealisme adalah pemikiran yang mengakui kenyataan akhir adalah pada ide. Ide bukanlah realitas eksternal. Ide itu sama luasnya dengan yang real, maka yang idea itu real Dan yang real itu idea. Maka dengan itu dikatakan yang diluar pikiran itu tidak ada apapun, realitas eksternal sekalipun adalah produksi idea.
Sementara materialisme adalah lawan dari idealisme. Menurut aliran ini kenyataan hanya realitas eksternal sementara yang di dalam idea hanyalah bayangan dari realitas eksternal. Karena itu diakui bahwa pikiran tidak memiliki status ontologis. Kalangan ini mengatakan segala yang berbau idealis seperti agama, seni, ilmu dan sebagainya hanyalah perangkat pendukung yang ujung-ujungnya hanyalah untuk menunjang materi. Positivisme adalah aliran yang berkembang di Prancin pada abad ke-19 yang dirintis oleh Augous Comte. Menurut aliran ini, pengetahuan yang benar adalah tentang yang faktual karena itu pengetahuan selain itu seperti metafisika, teologi, etika, estetika tidak sahih. Maksud kata aliran ini bukan dalam arti normatif tapi ontologis. Menurut aliran ini, fakta itu dibatasi pada hal-hal yang dapat diobservasi.
Romantisme adalah gerakan yang lahir atas kekecewaan pada rasio yang sebelumnya dianggap dapat memberikan pembebasan pada manusia tapi ternyata justru memberikan ketidakbebasan baru. Gerakan ini adalah bentuk alternatif dari upaya pencarian kebebasan dengan ekspektasinya adalah emosi. Merakan ini insaf bahwa rasio yang semakin terbebaskan ternyata menjadi liar dan malah mengekang manusia itu sendiri. Semboyan golongan ini adalah: kembali ke alam semula jadi.
Nihilisme mengakui tidak ada kebenaran kecuali yang dikreasi sendiri oleh manusia. Makanya pengaruh utama kebenaran adalah perpektivisme. Karenanya tidak ada kebenaran absolut dan pengetahuan dan moralitas hanyalah selubung bagi kepentingan dan kekuasaan.
''Yang memalukan bukanlah ketidaktahuan, melainkan ketidakmahuan untuk belajar''Kata Plato. Dengan mempelajari sejarah filsafat Barat Modern kita jadi tahu bahwa dunia kita hari ini tidak lepa dari pengaruh era ini. Seorang pepatah berkata ''untuk mengetahu masa depan kita harus mempelajari sejarah''. Tapi sejarah ditentukan oleh penguasa hari ini. Karena itu, bagaimana kita melihat masa depan dengan lepas sama sekali dari hari ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar