Melawati sebuah malam yang paling sial, dengan mempelototi
film lama yang telah kutonton belasan kali.
Rencananya menguraikan kritik Suhrawardi atas pemikiran Ibn
Sina secara sistematis dan baik. Tapi duluan aku menguraikan kesalahpahaman
Suhrawardi akan pemikiran Ibn Sina itu. Itu gara-gara orang Jepang itu,
Toshihiko Isutzu.
Seharusnya hidup tidak begini, selalu sepi. Seperti burung
tidak punyakandang, bahkan lebih parah: bagaikan ikan tiada air. Kalau begini
jadi ingat makna tulang rusuk yang dikonstruksi pikiranku sendiri. Hawa katanya
dibuat dari tulang rusuk Adam.
Tulang rusuk yang paling penting adalah pelindung bagian
terpenting bagi tubuh. Dan inilah wanita. Allah memungut salah satu tulang
rusuk itu dan mengeluarkannya dari dalam badan. Ditampilkan dalam mawjud
luaran. Dia melindungi pria, melindungi bagian terpenting dari laki-laki.
Bagian terpenting kedua yang kumaksudkan itu tentu saja
teman-teman tahu. Tak usahlah aku sebutkan lagi. Kita sama-sama tahu.
Hihihi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar