Link Download

Senin, 19 September 2011

Persuasif

Sebagai mana orang Aceh kebanyakan, aku membaca judul (saja) dari sebuah berita di korang ''PD Ajukan Nama Nazar dan Tarmizi''. Setelah itu aku mulai membuka ''forum bebas ala warung kopi''.
   ''Nazar gubernur, Tarmizi wakil''
   Seorang pria umur 35-an di meja di depanku dengan posisi yang dari tadi membelakangiku menyambut ''opening discussion'' dariku tadi.
   ''Nyan chit ka neuduk droe jih'' (Itu sudah kecocokannya),
   ''Nyan ka paih that'' (Itu sudah tepat sangat). Yang lain menambahkan.
  Merasa antusias dengan ungkapan-unkapan mereka yang begitu mengena, aku terfikirkan sesuatu lalu kembali berkomentar:
   ''Teuman sayang teuh keu Irwandi'.' (Tapi sayang Irwandi) bila tidak terpilih lagi, maksudku.
  ''Koen ka lheuh tasayang limoeng thoen.'' (Kan, sudah kita sayang lima tahun.)
  Jawaban laki-laki selang satu meja di depanku yang membelakangi diriku dan pria 35-an tadi begitu mengena. Komentarnya begitu dalam, berbobot, priporsional dan sangat persuasif namun sama sekali tidak profokatif.

Peusangan, 18 Sept. 2011                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar