Link Download

Sabtu, 30 Juni 2012

Kebablasan Pers

Kebebasan pers memang diperlukan. Tapi yang tampak pada kita hari ini adalah kebablasan pers. Negara punya suatu otoritas yang perlu menjamin eksistensinya dalam menjaga rakyatnya. Rakyat memang perlu informasi yang tepat dan akurat, tapi bila kebebasan pers justru menjadi sarana provokasi masyarakat ini justru merugikan negara dan masyarakat itu sendiri.
Kalau saja Karl Marx masih hidup, dia... akan menambahkan jurnalisme atau media massa sebagai penopang kapitalisme di samping hukum dan politik. Ya, informasi memang telah menjadi sarana ampuh untuk menopang pundi-pundi harta yang dimiliki segelintir orang di negara ini. Mereka memiliki sarana penunjang baru untuk terus memperbanyak pundi-pundi uang mereka.
Suara-suara mereka bukanlah suara rakyat. Suara-suara media massa adalah suara uang, suara kekayaan, suara hasrat menguasai. Rakyat sendiri tidak pernah memiliki kesempatan untuk bersuara. Kalaupun ada ruang untuk rakyat bersuaram maka itu hanya diapresiasi sejauh kepentingan besar mereka itu mendapat keuntungan.
Melalui media mereka melakan provokasi sesuka hati. Bayangkan bila beberapa orang ini bersepakat untuk merekayasa sesuatu dan menampilkannya sebagai kebenaran, maka seluruh masyarakat akan teroengaruh oleh provokasi itu. Apa mungkin mereka bersepakat? Tentunya mereka akan bersepakat dan sedang bekerja sama. Mereka tidak akan saling menjatuhkan satu sama lain. Mereka punya tujuan dan cita-cita yang sama: kapital.
Kebebasan yang diperjuangkan rakyat mereka manfaatkan untuk mengibuli rakyat sendiri. Mereka selalu membawa nama rakyat untuk kepentungan sendiri. Mereka bukan bertujuan untuk menjadi penyambung lidah rakyat, mereka adalah mulut besar yang menyumbat telinga nurani rakyat dengan jeritan-jeritan kapital mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar