Filsafat Hegel sangat idealis, pemikirannya sangat abstrak,
sehingga sulit diruntuhkan. Semua pemikir pasca Hegel tidak bisa lepas dari
pengaruhnya. Ambil contoh Mazhab Frankfurd yang populer pada abad kedua puluh,
pemikiran golongan itu sangat kental dengan teori Hegel. Teori asosiasi
Habermas termasuk di dalamnya. Teori ini diinspirasikan sistem tesis-antitesis.
Pemikiran mazhab ini digolongkan pengukut Hegel sayap kanan. Hegelian
sebaliknya adalah sayap kiri. Golongan
kedua ini cenderuk ekstrim. Tokohnya seperti Karl Marx, Lenin dan tokoh satu
ini yang akan kita bahas, Ludwig Feuerbach.
Feurbach sangat
tertarik dengan teori Hegel, dia mengatakan Hegel adalah puncak tertinggi
rasionalisme Jerman. Namun menurutnya sistem Hegel terlalu melangit. Teori itu
tidak ada realisasinya, karena itu perlu penerapan secara praktis supaya
bermanfaat bagi kemanusiaan. Teori Hegel perlu dibumikan. Alam menurutnya dalah
kenyaan terakhir, bukan Ide Absolutn seperti yang dikonsepkan Hegel. Rasio manusia
adalah manifestasi Maha Tahu, Maha Baik dan Maha Sempurna.
Tuhan menurut Feu
adalah ciptaan pikiran manusia. Ketika menusia membayangkan dirinya yang
sempurna, maka dirinya yang sempurna dalam bayangan itu setelah terkonstruksi
menjadi tampak sebagai sosok yang lain darinya, itulah Tuhan menurut Feu. Jadi
Tuhannya kambing adalah seperti kambing juga. Ini karena manusia hanya
mengkonstruksi realitas yang terindera melalui inteleknya. Segala realitas
metafisik juga dikonstruksi dengan instrumen realitas eksternal.
Bayangan tentang
Tuhan ini menampakkan seolah Tuhan berdiri dihadapannya dan Tuhan menjadi
sublek yang mengamati diri si pembayang dan pembayang menjadi objek. Bayangan
proyeksi pikiran ini menjadikan manusia meresa hina dan lemah sementara
proyeksinya itu adalah sosok yang kuat dan sempurna. Proyeksi ini menjadikan
manusia merasa dirinya asing. Dan usaha menjadi sosok hasil proyeksi itulah
sebagai candu mengobati keterasingan itu. Konsep ketuhanan inilah yang nantinya
diadopsi Marx. Karenanya Marx mengatakan
agama adalah candu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar