Link Download

Selasa, 29 Mei 2012

Ludwig Feuerbach


Filsafat Hegel sangat idealis, pemikirannya sangat abstrak, sehingga sulit diruntuhkan. Semua pemikir pasca Hegel tidak bisa lepas dari pengaruhnya. Ambil contoh Mazhab Frankfurd yang populer pada abad kedua puluh, pemikiran golongan itu sangat kental dengan teori Hegel. Teori asosiasi Habermas termasuk di dalamnya. Teori ini diinspirasikan sistem tesis-antitesis. Pemikiran mazhab ini digolongkan pengukut Hegel sayap kanan. Hegelian sebaliknya adalah sayap kiri.   Golongan kedua ini cenderuk ekstrim. Tokohnya seperti Karl Marx, Lenin dan tokoh satu ini yang akan kita bahas, Ludwig Feuerbach.
    Feurbach sangat tertarik dengan teori Hegel, dia mengatakan Hegel adalah puncak tertinggi rasionalisme Jerman. Namun menurutnya sistem Hegel terlalu melangit. Teori itu tidak ada realisasinya, karena itu perlu penerapan secara praktis supaya bermanfaat bagi kemanusiaan. Teori Hegel perlu dibumikan. Alam menurutnya dalah kenyaan terakhir, bukan Ide Absolutn seperti yang dikonsepkan Hegel. Rasio manusia adalah manifestasi Maha Tahu, Maha Baik dan Maha Sempurna.
    Tuhan menurut Feu adalah ciptaan pikiran manusia. Ketika menusia membayangkan dirinya yang sempurna, maka dirinya yang sempurna dalam bayangan itu setelah terkonstruksi menjadi tampak sebagai sosok yang lain darinya, itulah Tuhan menurut Feu. Jadi Tuhannya kambing adalah seperti kambing juga. Ini karena manusia hanya mengkonstruksi realitas yang terindera melalui inteleknya. Segala realitas metafisik juga dikonstruksi dengan instrumen realitas eksternal.
    Bayangan tentang Tuhan ini menampakkan seolah Tuhan berdiri dihadapannya dan Tuhan menjadi sublek yang mengamati diri si pembayang dan pembayang menjadi objek. Bayangan proyeksi pikiran ini menjadikan manusia meresa hina dan lemah sementara proyeksinya itu adalah sosok yang kuat dan sempurna. Proyeksi ini menjadikan manusia merasa dirinya asing. Dan usaha menjadi sosok hasil proyeksi itulah sebagai candu mengobati keterasingan itu. Konsep ketuhanan inilah yang nantinya diadopsi Marx.  Karenanya Marx mengatakan agama adalah candu.

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar