Link Download

Senin, 19 September 2011

Pesawat adalah Jibril

Karena semua panutanku berangkat menuntut ilmu, akupun harus berangkat, tidak boleh tidak. Imam Syafi'i pergi berangkat, ke banyak tempat, menuntut ilmu, mengharungi laut, mendaki gunung, menyusuri lembah; menuntut ilmu, mencari ridha Allah.

Imam Ghazali pergi berangkat, dari Persia, menuju Baghdad. Dari Baghdad menuju Syam. Dari Syam beliau menuju Makkah. Kenapa Makkah lebih jauh dari daripada Madinah? Karena bila sebaliknya akan sedikit orang menziarahi makam Nabi, akan sedikit orang yang akan peduli Masjid Suci kedua.

''Banta takut naik pesawat. Jantungnya tidak tahan lagi'' kata sesuatu dari dalam diriku.

''Kenapa takut tinggi? Bukankah Nabi sendiri terbang ke tempat tertinggi untuk menjemput hikmat tertinggi? Nabi tidak takut. Siapa lagi teladanmu kalau bukan Nabi?''

''Banta takut terbang dengan pesawat''

''Kenapa takut. Nabi terbang bersama jibril. jibril adalah simbol kecerdasan dan ilmu pengetahuan. Pesawat itu pula ada dari kecerdasan dan ilmu pengetahuan. Apa bedanya pesawat dengan Jibril?''  

''Pesawat itu buatan kafir' Jibril sahabat Allah''

''Kecerdasan dan pengetahuan semuanya milik Allah, walau pada siapapun dia berada. Lagi pula Allah telah menganugerahkan Baharuddin Yusuf pandai membuat pesawat. Dia orang Indonesia. Kenapa dia Indonesia? Karena orang Indonesia karakternya dua. Satu yang tak peduli sama sekali persis orang kafir satunya lagi fanatik dalam beragama. Yang fanatik ini perlu melihat Habibi yang seorang muslim taat namun mampu mencipta pesawat agar mereka sadar bahwa pesawat itu bukan dari 'kafir' tapi pesawat itu dari kecerdasan dan pengetahuan. Maka saran saya berangkatlah dengan pesawat itu untuk pergi menjemput ilmu karena itulah Jibrilmu'' nasehat Banta pada dirinya sendiri.

Krueng Manee, 18 Sept. 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar