Link Download

Jumat, 10 Desember 2010

Katakan Begini


Ketika ditanyakan betapa hebatnya berita akan betemu kekasih
Katakan: Begini
Ketika ditanya betapa hebatnya perjalanan menuju kekasih
Katakan: Begini

Ketika ditanya betapa luarbiasa pemandangan sepanjang jalan menuju kekasih
Katakan: Begini
Ketika ditanya betapa agungnya pintu menuju istana kekasih
Ketikan: Begini

Ketika ditanya betapa asrinya taman mengitari istana kekasih
Katakan: Begini
Ketika ditanya betapa anggunnya istana kekasih
Katakan: Begini

Ketika ditanya betapa lentiknya pilar-pilar istana kekasi
Katakan: Begini
Ketika ditanya petapa eloknya lukisan dinding tembok istana kekasih
Katakan: begini

Ketika ditanya betapa harunya sejenak lagi bertemu kekasih
Katakan: Begini
Ketika ditanya betapa debar jantung sejenak lagi disapa kekasih
Katakan Begini

Ketika ditanya bagaimana menawan selendang tabir sang kekasih saat disingkap
Katakan: Begini
Ketika ditanya betapa gemetar saat itu
Katakan: Begini

Ketika ditanya begaimana rasa memandang wajah kekasih
Katakan: Begini
Ketika ditanya Betapa bahagianya menatap bolamata kekasih
Katanan: Begini

Ketika ditanya betapa dawai asmara cinta
Katakan: Begini
Ketika ditanya betapa indahnya lagu
Katakan: Begini

Ketika ditanya begaimana darah mengalir dalam raga saat bergerak mendekati kekasih
Katakan: Begini
Ketika ditanya begaimana getaran dada saat menyentuh kulit kekasih yang putih bersih
Katakan: Begini

Ketika ditanya rasa didekap kekasih...

Ketika ditanya betapa pesona malam itu:
Malamnya malam baik
Bulannya bulan baik
Tahunnya tahun yang ganjil namun penuh harapan

Sejahteralah yang hilang bersama kekasih;
Sejahteralah malam mulia ini
Sejahterakan langit dan bumi
Sejahtera pula yang menulis cerita

Sejahtera hingga terbesit cahaya di ufuk timur

Kalau saja cinta itu kecil.
Kalau saja cinta itu rapuh,
Kalau saja cinta itu palsu:
Maka hilanglah dia bersama kekasih

"Duh, dia kembali" kata bumi saat matahari mulai menjalarkan sinar.

Mentra 58, 09 Desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar