Ketika kamu ditanyai
Siapa paling mencintaimu
Katakan:
Aku
Ketika kamu diberitahu hanya seorang
Selalu merindikanmu
Itu aku
Ketika kamu ditanya siapa
Selalu berduka kala kau menitikkan air mata
Katakan:
Aku
Ketika kamu diberitahu
Siapa mampu merubah musim gugurmu menjadi musim semi
Itu aku
Ketika kau ditanya siapa
Menyeka air matamu mengganti ceria
Katakan:
Aku
Ketika kau diberitahu
Siapa merubah sepimu menjadi taman ria
Itu aku
Inilah aku
Sang Biasa
Dengan cinta biasa
Inilah aku pemuda sederhana
Dengan harapan sederhana
Aku tidak menuntut apapun darimu
Cintaku sunyi
Anganku dirimu
Mari bersamaku
Kubawa engkau ke tempat yang sederhana
Kusimpan sepimu dalam senyapku
Kemarilah
Mari bersamaku
Bahu-membahu di bawah kolong langit
Membangun rumah cinta sederhana dengan dengan kayu cendana apa adanya
Akulah gitar tanpa senar
Aku senyap
Namun aku terus menari
Tanpa lagu
Aku sanggup membawamu terbang membumbung angkasa
Bermodalkan asa sederhana mengantarkanmu ke langit terakhir
Akulah bumi
Engkau air hujan
Tanpamu aku kering dan tandus
Namun biarlah, kan kutumbuhkan kaktus
Biarkan ular-ular bermandi pasir saharaku
Biarkan tiada seorang musafir melintasi gurunku
Tidak kini, tidak nanti
Tidak pernah pula dimasa lalu
Biarkan langit menertawaiku
Sebelum tawanya berubah murung
Aku telah terbang
Biarkan saja mereka menghinaku
Gunungku gunung tinggi
Kokoh menancap ke bumi
Puncakku pasir, di sana angin melantunkan azan
Aku sang gurun
Buruk dan murung
Sekejap lagi
Sebelum matamu terbuka dalam satu kedipan
Sejenak, sebelum cahaya petir menjilat bumi
Kau akan datang kepadaku
Tidak lama lagi
Sejenak
Hanya sejenak
Kepalamu akan berada di kakiku
Kukatakan padamu:
Lautku kering
Mataku buta
Sungaiku kuning
Kakiku lumpuh
Matahariku tak mengapi
Sayapku lumpuh
Anginku beku
Lidahku kelu
Tak ada pemuas hati disini
Tak ada bintang penunjuk arah di sisiku
Tak awan peneduh di dalamku
Tidak ada air penawar gersang dari cahaya mataku
Tidak ada "aku" tak ada pula obat penawar hati yang luka
Duhai senyummu
Ibu sejatiku
Tanpamu aku ini pasir
Aku mengeluarkan butir-butir terakhirku
Agar kau berhenti tersenyum
Agar kerinduan ini menepi
Agar duniaku bersih darimu
kaulah segalanya bagiku:
Aku mencintaimu
Mentra 58, 09122010
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar