Link Download

Jumat, 10 Desember 2010

Aku

Ketika kamu ditanyai
Siapa paling mencintaimu
Katakan:
Aku

Ketika kamu diberitahu hanya seorang
Selalu merindikanmu
Itu aku

Ketika kamu ditanya siapa
Selalu berduka kala kau menitikkan air mata
Katakan:
Aku

Ketika kamu diberitahu
Siapa mampu merubah musim gugurmu menjadi musim semi
Itu aku

Ketika kau ditanya siapa
Menyeka air matamu mengganti ceria
Katakan:
Aku

Ketika kau diberitahu
Siapa merubah sepimu menjadi taman ria
Itu aku

Inilah aku
Sang Biasa
Dengan cinta biasa

Inilah aku pemuda sederhana
Dengan harapan sederhana

Aku tidak menuntut apapun darimu
Cintaku sunyi
Anganku dirimu

Mari bersamaku
Kubawa engkau ke tempat yang sederhana
Kusimpan sepimu dalam senyapku

Kemarilah
Mari bersamaku
Bahu-membahu di bawah kolong langit
Membangun rumah cinta sederhana dengan dengan kayu cendana apa adanya

Akulah gitar tanpa senar
Aku senyap
Namun aku terus menari
Tanpa lagu

Aku sanggup membawamu terbang membumbung angkasa
Bermodalkan asa sederhana mengantarkanmu ke langit terakhir

Akulah bumi
Engkau air hujan
Tanpamu aku kering dan tandus
Namun biarlah, kan kutumbuhkan kaktus

Biarkan ular-ular bermandi pasir saharaku
Biarkan tiada seorang musafir melintasi gurunku
Tidak kini, tidak nanti
Tidak pernah pula dimasa lalu

Biarkan langit menertawaiku
Sebelum tawanya berubah murung
Aku telah terbang

Biarkan saja mereka menghinaku
Gunungku gunung tinggi
Kokoh menancap ke bumi
Puncakku pasir, di sana angin melantunkan azan

Aku sang gurun
Buruk dan murung
Sekejap lagi
Sebelum matamu terbuka dalam satu kedipan
Sejenak, sebelum cahaya petir menjilat bumi
Kau akan datang kepadaku

Tidak lama lagi
Sejenak
Hanya sejenak
Kepalamu akan berada di kakiku

Kukatakan padamu:
Lautku kering
Mataku buta
Sungaiku kuning
Kakiku lumpuh
Matahariku tak mengapi
Sayapku lumpuh
Anginku beku
Lidahku kelu

Tak ada pemuas hati disini
Tak ada bintang penunjuk arah di sisiku
Tak awan peneduh di dalamku
Tidak ada air penawar gersang dari cahaya mataku

Tidak ada "aku" tak ada pula obat penawar hati yang luka
Duhai senyummu
Ibu sejatiku
Tanpamu aku ini pasir
Aku mengeluarkan butir-butir terakhirku

Agar kau berhenti tersenyum
Agar kerinduan ini menepi
Agar duniaku bersih darimu
kaulah segalanya bagiku:

Aku mencintaimu

Mentra 58, 09122010
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar