Abu Muhammad Ibrahim berangkat dari Menteng di menuju Tanah Abang melalui stasiun Gondangdia. Abu harus transit di stasiun Manggarai. Di Menteng banyak orang Aceh, di Manggarai banyak orang Padang. Di Tanah Abang banyak orang Aceh dan orang Padang. Padang memang ada di mana-mana. Pada Baim ada Padang. Tapi bukan Minang. 'Minang' terdengar lebih anggun. Akan menjadi anggun kalau provinsi itu 'Minang', jangan Sumatra Barek.
*
''Yahsihim sekolah ke Iran. Jauh sekali.'' kata orang-orang.
Tidak. Ke Persia seperti pulang kampung. Tempatnya pulang ke kampung Ibu. Aky punya empat Ibu di sana.
Tetapi tetap saya tidak akan tinggal di sana. Saya akan tinggal di Turki. Bukan karena suka, bukan apa-apa. Hanya Tuhan telah memberitahukan itu.
Oh. Bukan karena Rumi, bukan karana apapun. Telah saya Tahu itu sejak umur enam tahun di dunia.
*
Nanti, ketika saya telah berada di negeri Bani Israil, saya akan mengatakan ''Jangan tembak. Biarkan dulu saya mengagumi kalian.
*
ada dilema. Bila menghampiri anak akan kehilangan guru. Bila menjumpai guru akan kehilangan anak. Bila kehilangan guru saat sedang belajar, maka neraka tempatnya. Jalan ini adalah jalan tarikat. Di tengah jalan jangan berhenti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar