Tahukah kamu, Kawan. Orang Jawa adalah bangsa yang bekerja di atas awan. Kalau kau kemari, kamu akan melihat awan-awan mencium pohon-pohon dan menyusup diantara padang ilalang. Masyarakat yang bsedang mencangk di ladang bila diamati seolah mereka sedang bekerja di langit. Ya. Memang, mereka bekerja di antara awan-awan. Benar Kawan, Jawa adalah negeri di awan.
Di Nusantara kita memang banyak tanah yang tingginya menyentuh awan. Tetapi tidak ada manusianya, jadi seindah apapun ia, tidak ada manusia dan artinya tidak akan ada yang yang mengagumi. Seperti 'Tuhan' yang hanya akan ada bila ada penyembah, demikian keindahan takkan ada tanpa pengagum. Di tengah negeri yang indah inilah, pada sebuah lereng gunung yang puncaknya selalu awan menyelimuti, kita merangkai kata-kata yang kelak menjadi naskah proklamasi Raja Nusantara.
Oh. Puncak gunung lebat yang diselimuti awan, adalah kenangan indah yang menembawa kembali getaran jiwa yang mengejutkan segenap panca indra dan menjadikan rasa dingin tiba-tiba. Kalau mi'raj adalah momen itama sepanjang sejarah hidup semesta, maka melintas sungai penuh bebatuan, saat awan mencium puncak gunung, kekasih lelap di sisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar