Bagaimana sebuah penjelasan yang tepat dapat diterapkan kepada kata 'kuat'; lantas apa relasinya dengan kata 'kokoh' dan 'tangguh'.
Cinta ketika menampakkan dirinya, dia akan mengisi seluruh sendi yang ada di dalam kepala, cinta akan mengisi dirinya pada semua butiran darah, cinta akan menyandera semua memori yang ada, yang telah terisi maupun belum dan memenuhi dengan dirinya, cinta tidak akan menyisakan apapun yang engkau miliki, bahkan dia merenggut kami dari dirimu
Cinta bukan 'aku mencintaimu, marilah menikah denganku'. Cinta bukan besarkanlah anak-anakku, cucilah pakaian dan piring sisa makanan. Cinta bukan menjadi tua, lusuh dan keriput bersama di atas kasur yang semakin lama semakin lusuh. Cinta bukan melihat kekasih hari demi hari semakin memprihatinkan dan tua renta.
Cinta adalah 'pergilah, kuabadikan dirimu menjadi kenanganku. Karena seseorang hanya menjadi suatu 'diri' karena kenangan. Menjadikan kekasih sebagai kenangan adalah menjadi satu dengan kekasih dengan arti yang sebenarnya. Cinta adalah kesempurnaan, sehingga tiada pergerakan, apalagi degradasi.
Siapa yang memiliki cinta, dia memiliki rumah yang kuat. Siapa yang memiliki rumah yang kuat, dia selamat dari segala bahaya yang datang dari luar rumah.
Di dunia, orang-orang sering keliru dalam memaknai 'kuat'. Ada yang berpatron pada pengalaman: mereka menganggap berama-ramai sebagai 'kuat'. Dengan itu mereka banyak senyum, berpura-pura ramah agar dapat banyak kawan.
Ada orang yang mencari pasangan hidup karena menganggap dengan berpasangan menjadi kuat. Filosofi ini munculkarena mereka mereka meyakini setiap person adalah setengah, maka perlu satu person lain dari jelis kelamin berbeda supaya utuh dan menjadi ''kuat''.
Menjadi kuat adalah identitas diri yang utuh. Dan hanya diri yang menjadi cinta. Sesiapa yang telah menjadi cinta akan hidup bahagia dan mati dengan tenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar