lapar
Saya
sempat berfikir kenapa manusia harus lapar. Bukankah laparlah yang
membuat manusia sibuk siang dan malam. Tetapi Tuhan membisik pada suatu
senja ''Bosan jauh lebih menyiksa daripada lapar''. Setelah mengatakan
demikian, Dia tersenyum kepadaku, sebuah senyum dari sahabat dekat. Lalu
mengedipkan mata sebagai isyarat bahwa yang Ia bisikkan tadi memang
berlaku buat mereka, tidak untuk kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar