Ya Allah, apa yang Engkau inginkan tentang hati Ahmad. Kau ingin hanya diriMu yang ada di hatinya. Tetapi karena itu, kiranya, Kau telah menghancurkan banyak hati.
*
Mar
membawa pulang barang-barangnya berangsur-angsur. Saat berpamitan terakhir
keparda Pon, sempat Mar bertanya, unvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvqatuk terakhir kalinya.
''Apakah ada berkomunikasi dengan Ahmad?''
''Tidak
ada, Kak.'' Berat sekali pon menjawab pertanyaan itu. Suaranya setengah
tertelan. Dia menunduk.
Ternyata Pon tahu semua kisahku dengan Mar. Setiap berjumpa, Pon selalu
menyinggung tentang Mar. Tetapi hanya kutanggap biasa. Aku tidak tahu Pon
mengetahui semuanya, hingga aku berkunjung ke rumahnya. Di lantai atas kamar
rumah Pon, baru Pon mengatakan bahwa dia mengetahui semuanya, bahkan dia tahu
Mar ke tempat Ahmad di rantau untuk menemuinya. Ahmad kaget dengan pengakuan
Pon. Kalau saja dari dulu Pon mengatakan dia mengetahui hubungan Mar dengan
Ahmad, tidak akan sungkan Ahmad bertanya tentang Mar. Tetapi saat ini, hari
itu, semuanya telah terlambat. Mar telah menikah. Ahmad hanya terlambat tiga
hari. Mar telah menikah tiga hari sebelum Ahmad ke rumah Pon.
Pon
menceritakan Mar membawa pulang barang-barangnya sedikit demi sedikit ke
kampungnya. Dia tidak lagi kerja di kota tempat Pon tinggal. Mantan tunangannya
Din selalu datang ke tempat dia bekerja dan selalu memarahinya. Dia merasa
tidak enak. Akhirnya dia berhenti bekerja.
Setelah mentunangkan Mar, Din menjadi tidak jelas. Sudah empat tahun Din
menggantung Mar. Ini sangat buruk bagi Mar: diikat dengan tunangan lalu
diabaikan: sangat buruk bagi semua wanita. Mau menjalin hubungan asmara dengan
orang lain sudah tidak boleh. Tetapi laki-laki tidak masalah dengan ikatan itu:
seperti Din yang menjalin asmara di mana-mana.
Dalam
kegalauannya Mar sering berkominikasi melaluiangit dan udara dengan Ahmad. Mar
menceritakan semua keluhnya kepada Ahmad. Ahmad sangat kasihan dengan Mar:
sekaligus sebagai laki-laki yang kesepian, Ahmad memanfaatkan kondisi. Ahmad
meminta Mar ketampatnya merantau. Setelah berpikir panjang dan memang saat itu
pikiran Mar sedang tidak jernih, dia bersedia. Mereka tinggal di sana. Tetapi
hanya dua minggu. Mar sudah terlanjur cinta kepada Ahmad. Tetapi setelah
mengetahui ternyata Ahmad telah berkeluarga dan memiliki satu orang anak, Mar
menjadi sangat kecewa dan memutuskan kembali. Mar kembali bekerja di tempatnya
bekerja semula. Kepulangan Mar sangat membuat Ahmad terpukul. Mereka masih
tetap berkomunikasi. Mar masih sangat mencintai Ahmad. Ahmad juga sangat
membutuhkan Mar karena Ahmad sebenarnya sudah lama berpisah dengan Istrinya.
Kalau saja Ahmad mencegah dan menceritakan kondisinya dengan keluarganya
sekarang, Mar tidak akan pulang. Tetapi entah kenapa Ahmad tidak melakukannya.
Tetapi dia sangat menyesal tidak melarang Mar pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar