Mereka berjalan, tetapi tidak kemana mana
Mereka memaki diri mereka sendiri dihadapan
kita
Mereka memiliki mata tetapi tidak melihat
apapun
*
Kita datang masing masing
Berkasin kasih bersama
Dan pergi sendiri sendiri
Sebenarnya bukan pergi
Hanya kembali
Tetapi kita takut
Merasa terasing
Seperti anak yang merasa asing
Di rumah sendiri setelah lama pergi
Kita gundah, kita gusar dan gelisah
Takut Allah tidak mengenal kita lagi
Seorang sufi menenangkan
''Semoga Kekasih tidak membuang muka
Bukankah Dia mengamati setiap detik''
Mudah mudahan demikian.
*
Takutlah akan dunia
Dia seperti mulut buaya yang sedang terbuka
Laksana singa yang telah keluar cakarnya
*
Selain karena berfikir, manusia sama seperti
hewan. Selain saat mengingat Allah, tiada beda kita dengan hewan.
U
*
Manusia mulia
Tak akan ada ombak dan laut
Takkan ada dunia
Surga neraka pun takkan ada
Bahkan Jibril yang tangguh tunduk padanya
Azazil genetar mendengar namanya
Adam rela dipenjara demi dia
Duhai yang mulia
Raja semua manusia
Tunduk kami kepadamu
Rindu aku menetap wajahnya
Sekalipun belum bertemu
I love you
*
Ya Allah. Neu cok lon sigolom long bit-bit neu cok.
*
Siapa sebenarnya yang aku sembah. Mungkin kepatuhanku adalah kepada konsep. Bisa jadi cinta ini adalah kepada keparcayaanku sendiri yang ternyata aku ditaklukkan oleh sisi psikologis diriku sendiri.
*
Semua sisi dari kehidupanmu tiadah ada yang membahagiakan.
Maka naiklah kemari bersamaku.
Aku dilahirkan untuk membebaskan
membebaskan dari kebebasan yang kebablasan.
*
Siapa sebenarnya yang aku sembah. Mungkin kepatuhanku adalah kepada konsep. Bisa jadi cinta ini adalah kepada keparcayaanku sendiri yang ternyata aku ditaklukkan oleh sisi psikologis diriku sendiri.
*
Semua sisi dari kehidupanmu tiadah ada yang membahagiakan.
Maka naiklah kemari bersamaku.
Aku dilahirkan untuk membebaskan
membebaskan dari kebebasan yang kebablasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar