Rai, malam ini aku mimpi kamu lagi. Saat terbangun aku merasa tuhan
begitu jahat padaku. Dia tidak membuat aku berjodoh padamu, lalu
menyiksaku dengan memmbuatku merindui, kehilangan dan memimpikan dirimu
setiap saat, setiap malam. Lalu aku berangkat shalat subuh. Mimpi itupun
hilang dan lenyap dari ingatan. Aku tersadarkan, Dia begitu hebat.
Mungkin inilah salahsatu manfaat shalat subuh, sebagai pengobat
bagi manusia yang patah hati dan sang kekasih yang datang pada setiap
mimpu lalu mengobati derita rindu setelah mimpi dengan shalat ini.
Banyak ikan-ikan di selokan, gurami dan mujair, besar-besar sekali.
Ibu mendesak agar segera kutangkapi. Kujawab bahwa menangkap ikan tidak
semudah menangkap ayam, tidak bisa dengan tangan kosong. Aku berudaha
membantu dengan mencari jaring sebelumnya. Sedang sibuk bekerja
menangkap ikan....Raihan datang tiba tiba sudah dihadapan.
Ya
Allah, tahukah kamu, Kawan, bagaimana rasanya bertemu orang yang kamu
cintai, yang olehnya kamu kehilangan setiap haru, yang karenanya aku
sering menangis sejadi-jadinya. Dia berada tepat dihadapanku. Sekalipun
dalam mimpi, bahagia tiada terkira. Di dalam dada bergejojak laksana
ombak yang timbul dari terpaan baling-baring kapal. Semua itu
terekspresi pada raut wajahku yang tak menentu. Dan ternyata Raihan
membacanya.
''Katanya 'kubentangkat karpet tujuh meter berujung hingga pintu rumahmu'''
Maksudnya janjiku menikahinya dengan pesta meriah ternyata tidak
kutunaikan. Tapi aku coba mengingat-ingat apakah pernah mengatakan itu
sebelumnya. Dalam mimpi nemang tidak pasti aku pernah berucap begitu
atau tidak. Tetapi di alam nyata dapat kupastikan tidak pernah
mengatakan itu. Setidaknya secara verbal.
''Tujuh juta rupiah saja berkeberatan. Sengsara seumur hidup begini jadinya dirasakan''
Emas yang dia minta sebagai mahar bila dijumlahkan dengan uang
waktu itu adalah tujuh juta rupiah. Kembali aku mengingat apa pernah
mengungkapkan itu (di dalam mimpi). Tetapi kembali dapat kupastikan, di
alam nyata tidak pernah kejadia, setidaknya secara verbal dan
aktualisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar