Link Download

Minggu, 22 Juli 2012

I love You, Rai

Rai, malam ini aku mimpi kamu lagi. Saat terbangun aku merasa tuhan begitu jahat padaku. Dia tidak membuat aku berjodoh padamu, lalu menyiksaku dengan memmbuatku merindui, kehilangan dan memimpikan dirimu setiap saat, setiap malam. Lalu aku berangkat shalat subuh. Mimpi itupun hilang dan lenyap dari ingatan. Aku tersadarkan, Dia begitu hebat. Mungkin inilah salahsatu manfaat shalat subuh, sebagai pengobat bagi manusia yang patah hati dan sang kekasih yang datang pada setiap mimpu lalu mengobati derita rindu setelah mimpi dengan shalat ini.
Banyak ikan-ikan di selokan, gurami dan mujair, besar-besar sekali. Ibu mendesak agar segera kutangkapi. Kujawab bahwa menangkap ikan tidak semudah menangkap ayam, tidak bisa dengan tangan kosong. Aku berudaha membantu dengan mencari jaring sebelumnya. Sedang sibuk bekerja menangkap ikan....Raihan datang tiba tiba sudah dihadapan.
Ya Allah, tahukah kamu, Kawan, bagaimana rasanya bertemu orang yang kamu cintai, yang olehnya kamu kehilangan setiap haru, yang karenanya aku sering menangis sejadi-jadinya. Dia berada tepat dihadapanku. Sekalipun dalam mimpi, bahagia tiada terkira. Di dalam dada bergejojak laksana ombak yang timbul dari terpaan baling-baring kapal. Semua itu terekspresi pada raut wajahku yang tak menentu. Dan ternyata Raihan membacanya.
''Katanya 'kubentangkat karpet tujuh meter berujung hingga pintu rumahmu'''
Maksudnya janjiku menikahinya dengan pesta meriah ternyata tidak kutunaikan. Tapi aku coba mengingat-ingat apakah pernah mengatakan itu sebelumnya. Dalam mimpi nemang tidak pasti aku pernah berucap begitu atau tidak. Tetapi di alam nyata dapat kupastikan tidak pernah mengatakan itu. Setidaknya secara verbal.
''Tujuh juta rupiah saja berkeberatan. Sengsara seumur hidup begini jadinya dirasakan''
Emas yang dia minta sebagai mahar bila dijumlahkan dengan uang waktu itu adalah tujuh juta rupiah. Kembali aku mengingat apa pernah mengungkapkan itu (di dalam mimpi). Tetapi kembali dapat kupastikan, di alam nyata tidak pernah kejadia, setidaknya secara verbal dan aktualisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar