Link Download

Rabu, 23 Mei 2012

Konsp Wujud


Penjelasan yang paling jelas yang pernah saya pahami selama belajar filsafat Islam adalah melalui Pak Musa Kazim. Beliau menerangkan bahwa ilmu itu terbagi dua, hudhuri dan hushuli. Ilmu hushuli terbagi menjadi tashawur dan tasydiq. Tashawur adalah yang menghasilkan konsep-konsep primer (keapaan, Whatness, kemahiyahan) di alam eksternal. Konsep yang kita maksudkan bukanlah dalam bentuk gambar atau pemahaman akan makna secara vokal melainkan tentang kemahiyahan itu sendiri. Misalnya 'kursi': bukan makna kursi secara kata, bukan pula gambar sebuah kursi di dalam pikiran melainkan 'ke-kursi-an' itu sendiri. Inilah yang disebut 'mahiyah'. Ini disebut 'makkulatul awwaliyah mantiqiyyah'. Mahiyah adalah konsep yang paling sederhana (simple, basith) karena dia dapat dipahami dengan sendirinya dan tidak bisa direduksi.
     Sementara tasydiq tidak bisa berdiri sendiri. Dia harus terdiri lebih dari satu konsep. Tasydiq terbagi menjadi makkulatul sanawiyah falsasiyah dan makkulatul sanawiyah mantiqiyyah. Makkulatul sanawiyah falsafiyah Cuma ada pada konsep, tidak ada pada realitas eksternal. Misalnya konsep 'cantik' ada di dalam konsep, tetapi tidak bisa ditemukan di eksternal. Karena tidak dapat berdiri dengan satu konsep, maka Makkulatul sanawiyah falsafiyah seperti 'cantik' harus digabungkan dengan konsep lain misalnya 'kursi itu cantik'. Konsep ini baru muncul ketika konstruksi pikiran ketika dia membandingkan partikular-partikular. Kursi itu baru disebut cantik ketika ada kursi lain tidak cantik.
    Makkulatul sanawiyah mantiqiyyah pembentukan konsepnya hanya ada di dalam pikiran dan juga pensifatannya di dalam benak. Misalnya 'universal', tidak bisa dikonfirmasi di eksternal dan pensifatannya juga hanya bisa di dalam pikiran.
     Wujud bukan konsep di dalam pikiran itu. Yang di pikiran itu mahiyahnya. Wujud itu dimiliki oleh semua hal. Semua mahiyah itu mewujud. 'Ada itu ada': simpel, sangat sederhana. Sebelum segala mahiyah ada, ada itu sendiri telah ada. Bahkan 'ketiadaan' itu sendiri ada sebagai konsep. Sekali lagi: 'konsep' yang kita maksud bukanlah gambar objek eksternal, bukan pula sebuah makna yang dibentuk setelah gambar bentuk di pikiran muncul.                      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar