Link Download

Senin, 19 September 2011

Karena Nafsu

Kita telah lama berusaha menyembuhkan penyakit bangsa Indonesia dengan terus memberinya pengetahuan dan pengalaman. Kalangan pakar pendidikan sibuk memikirkan pola yang paling tepat untuk menerapkan mekanisme pengajarannya. Setelah berbagai daya upaya kita lalui, dengan susah payah berhasillah kita memberikan penyuluhan hingga semuanya pun paham.

Kemudian kita terkejut setelah semua paham kenapa penyakit-penyakit masyarakat tidak juga mereda. Dari Persia Guru kita Imam Ghazali mengirimkan risalahnya. Beliau datang memberitahukan kita bahwa penyakit yang menimpa bangsa kita bukan karena kurang pemahaman, namuk karena nafsu anak bangsa yang sudang membumbung hingga tidak bisa dikendalikan.

Para pejabat paham benar bahwa korupsi itu dosa besar. Korupsi dapat menyengsarakan rakyat' meliluh-lantakkan bangsa. Namun karena mereka tidak mampu mengendalikan nafsu yang semakin mengganas saja, tetap saja mereka mencuri.

Karena Hujjatul Islam telah menyadarkan kita, maka sepatutnya kita mengambil hikmah dari wasiat Beliau tersebut. Maknanya, kita harus membersihkan, menghambat dan menyumpal segala bentuk dan sifat yang memiliki potensi membangkitkan nafsu manusia ke arah yang tidak beik dan tidak benar. Standar tidak baik dan tidak benar tentu saja bukan menurut kacamata kaum hedonis dan liberalis, standarnya adalah Al-Qur'an dan Hadits Nabi.

Kebijakan-kebijakan pemerintah perlu diluruskan. Kebijakan mengimpor antah-berantah perlu ditekan dan bahkan di hapus sama sekali. Kita harus mengatur kebijakan pemberdayaan produksi sendiri, Yang kita produksi tentu saja bukan barang-barang mewah yang tidak berguna seperti mobil pribadi dengan cara penjualan kredit. Yang kita produksi adalah pakaian jadi, peningkatan pertanian dan peternakan sehingga daging sapi tak perlu diimpor. Tentu saja kita akan menghentikan impor mobil, motor, alat elektronik dan HP karena benda-benda itu adalah alat paling potensial membuat manusia tak mampu mengendalikan nafsu. Tentu saja banyak benda tidak beguna lain yang perlu kita stop. Intinya kita harus memenuhi kebutuhan masyarakat seperti sandang, pangan dan papan dan mengendalikan sebaik-baiknya keinginan masyarakat. Sebab keinginan manusia tiada habis-habisnya sampai disumpal mulutnya dengan tanah alias mati.

Bila segala bentuk dan sifat yang membahayakan nafsu telah dikendalikan dengan baik, maka segala kejahatan seperti pemerkosaan, mengambil milik orang lain tanpa izin dan lainnya dengan sendirinya akan berkurang. Dengan itu polisi, jaksa dan sipir tidak perlu banyak-banyak sehingga uang negara bisa dihemat, dialokasikan untuk kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan menghapus hutang dari rentenir global, IMF dan IDB. Semoga.

Muara Batu (Krueng Manee), 18 Sept. 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar