Link Download

Selasa, 22 Maret 2011

Tidak Ada Pohon Lagi

Tidak ada lagi pohon, cuma tinggal satu, itupun sudah dibawa arus.
Arus sungai, yang kemarin sore masih kukagumi kejernihan airnya.
Kemarin sore aku masih setia mengunjunginya untuk membasuh muka dan mencuci kaki.
Kemarin sore dia masih setia memberikan ikannya untukku dan airnya masih setia mengairi sawah dan ladangku.
Tadi malam aku tidur, dan terlelap.
Sungai menjadi ganas, bendungan patah.
Dia menyapu habis padi dan sayuran di kebun.
Dia memberi serta ikan-ikan yang masih bersedia kumakan.
Sungai itu pada malam itu menumbangkan pohonku dan menyeretnya entah kemana.
Paginya kucari dia di samudra, tidak ada.
Seorang petani garam yang seluruh tambaknya berubah rawa mendekatiku dan berkata:
Selamatkan dirimu, tadi malam kulihat dia menumbangkan pohonmu dan membawanya entah kemana.
Aku khawatir dia akan semakin ganas nenti malam dan akan segera menenggelamkan diri bersama impianmu pula.
Sorenya dengan ragu-ragu aku mendekati sungai, airnya tidak lagi terlihat jernih, alirannya tidak lagi tenang.
Aku teringat pesan petani garam.
Aku menjemputnya untuk pergi bersama dan dia berkata:
Selamatkan dirimu.
Aku sudah tidak punya mimpi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar