1. MANUSIA DAN HAKIKATNYA
Meskipun tinggal di pedalaman Banta tidak kesulitan memperoleh segala informasi. Ini karena teknologi semakin menggila.
Pada sebuah media lokal dimuat berita tentang seorang anak yang berubah wajahnya berbentuk muka anjing dan badan hingga kakinya berbentuk ular. Dia berubah berbentuk seperti ini karena menyepak ibunya yang sedang shalat. Kejadian ini terjadi di Deli Serdang, Sumatra Utara.
Biasanya setiap perkara agama ditanyakan langsung oleh masyarakat Meudang Ara dan sekitarnya pada Banta. Bahkan masyarakat seluruh Aceh datang pada beliau untuk mencari petuah agama.
Banta sadar betul bahwa kediamannya akan penuh sesak karena berita ini. Banta mencari cara agar sempat menikmati kopi dan rokok sebelum masyarakat datang berbondong-bondong padaaya.
Tiba di warung kopi langganannya para laki-laki telah ramai dan mereka semua sedang seru-serunya memperdebatkan berita aneh di media tadi.
Budaya ngopi di Aceh memang sedikit lebih seru. Pengunjung warung mampu mempertahankan gelas mereka agar tetap berisi kopi kental sampai delapan jam.Di sela-sela ngopi mereka sibuk membicarakan judul koran sampai ke akar-akarnaya. Mereka memperdebatkan perkara yang seharusnya tidak perlu diributkan kalau saja mereka membaca isinya, bukan judulnya saja.
Menyadari kehadiran Banta semua hadirin di warkop serentak diam. Dari raut wajah mereka terlihat menanti sebuah jawaban yang tegas. Mereka telah lelah meributkan berita koran berjudul 'Tendang Ibu Sedang Shalat Jadi Ular berkepala anjing'. Kata Bang Suh pemilik warung mereka telah meributkannya selama tiga jam. Seperti biasa, hanya membaca judulnya saja.
"Jadi bagaimana menurut Ampon Banta mengenai berita di koran itu". Tanya Geuchik Seuman kebut.
Banta menghirup kopi panasnya yang kental. Dengan penuh wibawa dia membakar rokok kreteknya. Menarik asap dalal dalam-lalu berseru.
"Beberapa bulan setelah Tsunami di Banda Aceh, beredar berita seorang anak melihat jamaah shalat subuh di sebuah masjid di isi oleh babi-babi dan manusia. Dalam buku berjudul 'The Road to Allah', Jalaluddin Rakhmat mengisahkan seorang sufi yang setiap saat berdoa pada Allah agar tabir tersingkap di matanya. Setelah permohonanya dikabulkan, sang sufi keluar rumah dan melihat banyak kera, babi dan keledai berlalulalang di jalan". Mungkin, kata Banta "Di pasar dia menemukan transaksi antara domba lembu dan kerbau".
Para pelanggan warung kopi Bang Suh kerkesima. Banta melanjukan setelah menghirup tegukan kopi keduanya.
"Segala makhluk yang Diciptakan Allah tidak bisa tidak, bentuknya mengikuti sifatnya". Banta menghisap dalam-dalam rokoknya yang telah tinggal setengah.
"Manusia yang memiliki tabiat seperti hewan tertentu otomatis fisiknya berubah sebagaimana bentuk hewan itu. Dimata manusia lainnya dia tetap saja terlihat berbentuk manusia karena mata kita ditutup hijab. Hanya orang-orang tertentu saja yang diizinkan Allah memperoleh ni'mat melihat hakikat wujud asli segala sesuatu.
"Konon beredar berita seorang ulama besar di Aceh Barat tidak segan-segan buang hajat di depan orang" Kisah Banta.
"Mungkin dia sudah pikun". Timpa seorang di antara kerumunan penikmat kopi. Iramanya menunjukkan agar segera Banta merespon jawabannaya.
"Tidak, saya kira karena dalam pandangannya yang terlihat bukan manusia. Bisa berbentuk salah satu hewan tertentu sesuai perbuatannya". Jawab Banta.
"Ya, bukankah tidak apa-apa buang hajat di depan binatang". Bangsuh berharap kalimat yang keluar dari mulutnya tidak dibantah langsung.
"Di neraka tidak ada manusia. Haram bagi manusia masuk neraka". Kata Banta.
"Alhamdulillah" Jawab seorang pemuda yang sehari-hari suka memasang undian judi beli nomor.
"Setelah wujud rupa-rupa hewan terbersihkan dan kembali bewujud manusia, barulah dia dipindahkan ke surga". Sambung Banta"
Si tukang beli nomor berubah lesu.
"Wujud manusia adalah sebaik-baik bentuk. Allah yang Maha Suci tidak bisan didekati oleh hal-hal yang tidak suci. Muhammad adalah orang satu-satunya yang dekat dengan Allah. Untuk itu cara agar dekat dengan Allah adalah "menjadi Muhammad".
"Lihatlah bentuk seorang manusia ketika sedang sujud dari arah samping, persis berbentuk tulisan 'Muhammad dengan bahasa Arab. Huruf 'mim' adalah kepala, lalu lekuk dari leher hingga dengkul adalah 'ha', kemudian dengkul 'mim' lagi dan tapak kaki berbentuk 'dal'. Dikatakan bahwa dalam kondisi bersuju adalah saat manusia paling dakat dengan Allah". Banta terlihat serius.
"Orang yang suka berselingkuh mungkin akan berwujud ayam. Dan yang serakah dan suka barang haram bisa jadi bentuk aslinya babi. Demikian seterusnya". Banta.
"Subhanallah". Terdengar suara lirih dari pojok warung.
"Maaf Ampon Banta, saya benar benar tidak mau masuk neraka. Apapun akan saya lakukan untuk itu. Tapi jangan memaksa saya berhenti pasang nomor". Si tukang beli nomor menunjukkan wajah serius campur mengiba.
"Bagus. Sangat mudah". Banta menjawab. Kuncinya jangan pernah berada pada kedua titik ekstrim emosi manusia. Biasanya manusia bila mendapat kesenangan akan menjadi sombong. Kalau sedang susah nanti dia putus asa. Sejatinya sombong dan putus asa itu sangat berdekatan.
Lihatlah iblis, setelah dibri derajat sanat tinggi dia jadi sombong. Karena kesombongannya dia divonis durhaka. Padahal Allah Maha Pengampun, namun pakena dia putus asa setelah melakukan dosa maka dikutuklah ia.
"Sebab itu, buang jauh sifat sombong dengan tawadhu', yaitu sikap rendah diri. Dan, sebesar apapun dosamu jangan pernah berputus asa dari rahmat dan ampunan Allah. Seberat apapun penderitaan bagimu bersabarlah, jangan berputus asa sebab bila penderitaan yang dialami semakin berat maka itu pertanda kemudahan telah semakin dekat".
-----------------------------------
Setiba di pekarangan meunasah Meudang Ara, Banta dicegat kamaruz. Dia telah mengetahui pembicaraan-pembicaraan Banta dengan warga beberapa saat yang lalu. Kamaruz mempersilahkan Banta berwudhu' lalu setelah Banta selesai shalat sunnat Kamaruz bertanya.
"Sir Prof, bagaimana yang dimaksud manusia sebagai khalifatullah?"
Banta tersenyum. Menyangka ada sesuatu yang lebih dahsyat hendat dia utarakan. Tapi pertanyaan ini juga sangat penting. Maka Banta menjawab.
"Allah mengutus manusia ke muka bumi untuk menjadi 'wakil'Nya. Artinya kita diperintahkan berkreatifitas di muka bumi. Ketahuilah inti dari ibadah adalah untuk kesempurnaan mu'amalah. Mengenai ibadah, jangankan kita manusia, ulat saja bisa, meski dengan cara berbeda.
"Kata 'Khalif' bermakna 'pengganti' atau 'wakil'. Quraish Shihab menerangkan perumpamaan, sebab seseorang mengutus orang lain untuk mewakili dirinya karene beberapa sebab.
Petama karena yang bersangkutan tidak mampu atau berhalangan. Kedua karen yang bersangkutan sangat percaya dan yakin dengan kemampuan yang diutusnya. Pengutusan manusia sebagai kalifatullah tentunya karena alasan kedua ini". Demikian Banta menjelaskan untuk Kamaruz.
Namun Zuli yang telah berada di sisi Kamaruz ternyata telah mengikuti perkataan Banta. Dia bertanya pula.
"Apakah manusia sebagai khalifatullah punya suatu kelebihan yang luarbiasa?".
Dan Bantapun menjawab:
Orang suci bukanlah orang yang kebal dari hantaman parang. Setan dan Iblis lebih mudah pergi ke ujung bumi yang lain sementara dia sedang berada di ujung bumi yang lainnya. Batu-bata yang baik dan bisa dimanfaatkan untuk membangun sebush gedung adalah yang telah dibakar di atas sebuah tungku yang sesak dengan kayu kering.
Kedua pemuda itu terlihat kurang mengerti. Banta tidak peduli dengan terun berbicara:
Ada yang menuntutmu untuk rajin shalat. Katanya agar ilmu kebal, tahan bacok tidak lekang dari tubuhmu. Kukatakan itu semua adalah setan. Agar engkau shalat karena takut ilmu-ilmu sesat itu hilang, bukan karena Allah. Jadinya di mata Allah kau tidak pernah shalat.
Ada ulama mengatakan keimanan Abu Bakar setengah dari keimanan semua manusia di muka bumi. Tapi beliau harus sembunyi dari kejaran musuh bersama Nabi mulia di sebuah gua dan bersusah payah dengannya. Kok, malah ada yang berani mengatakan dia punya ilmu menghilang dan mengait-ngaitkan praktek amalannya itu dengan ibadah-ibadah Islam. Padahal baca Al-Fatihah saja belum beres.
Umar Ra. menegur keras pemuda yang berlama-lama ber'tikaf di masjid dan menyuruhnya untuk bekerja. Orang yang sibuk berzikir tan pa bermu'amalah dan tidak berdakwah sama saja seperti sebongkah batu di gunung. Shalawat pada Nabi saja sanggup dilakukan terus-menerus oleh seekor ulat. Jadi untuk apa Allah SWT menciptakan manusia? Dia pasti punya rencana yang lebih besar.
"Bukankah sufi kerjanya berzikir terus menerus?" Tanya Zuli.
Dan Bantapun menjawab:
Sampai mati Mansur Al-Hallaj terus menjalankan syariat Islam dan beribadah.
Tidak ada ma'rifat tanpa syariat. Tidak ditemukan hakikat tanpa ma'rifat.
Zuli tidak mengerti. Banta tidak peduli. Dan terus berkata:
Jangan sekali-kali mengaku sufi bila sekali saja engkau meninggalkan syari'at. Belarlah hal ini melalui shalat. Shalat lebih mengutamakan posisi daripada bacaan. Ibaratkan posisi itu sebagai syariat dan bacaannya adalah tasawuf. Sekhusyuk apapun bacaan takkan berguna bila posisi tubuh belum tepat.
Menjadi 'abdullah adalah tugas air, mineral dan batu. Manusia sebagai 'khalif'-Nya. Tapi jangan sekali-kali mengaku sebagai khalifatullah k
ecuali kamu dalam posisi 'abdullah.
Hendak Menjadi Manusia
Suatu pagi di Meunasah Meudang Ara setelah semua jamaah shalat subuh telah beranjak, tinggallah Banta sendiri yang sedang ber'itikaf di masjid. Lalu Banta mengambil seperangkat benda elektronik dan memulai dialognya dengan salah seorang rekannya di tempat yang jauh.
Banta: Kesunyianku dan kebahagiaanku jaraknya hanya seper-sekian detik saja. Hari ini aku duduk sepi di sebuah lereng bukit. Dihadapanku terhampar padang ilalang yang luas. Esok harinya aku telah berada ditengah-tengah para mahasiswa di Harvard. Saat itu aku menjadi manusia. Tapi...
Teman Banta: Lebih bebahagiakah dunia dibanding akhirat?
Banta: Berhargakah hidup yang seperti mati. Oh, lebih baik menjadi lembu. Tidak dihisab. Mati lalu menghilang.
Teman Banta: Menurutmu apa tujuan hidup?
Banta: Mengenal.
Teman Banta: Maksudnya?
Banta: Kalau berbicar ibadah, maka lembu hingga batu tak pernah berhenti berzikir. Berbicar kepatuhan maka aku tak menemukan perbedaan antara kuda dengan malaikat. Hanya saja tugasnya berbeda.
Teman Banta: Menjadi manusia adalah menjadi pembangkang?
Banta: Itu Iblis. Pernahkah engkau membayangkan kalau malaikat diberikan nafsu?
Teman Banta: Itu mustahil.
Banta: Kalau saja Tuhan mengizinkan.
Teman Banta: ???
Banta: Beban itu ditolak oleh gunung sekalipun.
Teman Banta: Apa itu?
Banta: Sartra mengatakan itu adalah kutukan.
Teman Banta: Jadi maksudmu bukan Al-Qur'an?
Banta: Itulah kebebasan.
Selesai berdialog dengan temannya itu Banta bersenandung:
Bagaimanakah manusia itu
Semakin engkau menggunakan akalmu untuk berfikir semakin paham engkau akan hakikatmu
Berbucara pengabdian apa bedanya engkau dengan malaikat
Kalau ingin menjadi pembangkang baiklah engkau menjadi iblis
Tapi tahukah kamu kenapa manusia jauh meninggalkan Jibril
Itu karena dia makhluk berakal
Manusia adalah makhluk yang paling dekat dengan pengetahuan akan Tuhan
Alam semesta adalah sebuah kitab yang menuliskan secara amat jelas dan terperinci tentang Allah
Batu dan kayu hanyalah bagian dari tinta itu
Malaikat hanya bagai orang buta yang melihat lembaran
Iblis bagaikan orang yang membelakangi kitab
Rupanya matahari telah memulai kembali pekerjaannya menyinari lereng-lereng dan bukit yang lebat oleh pohon-pohon. Pada segala arah mata mengarah yang ada adalah hijau. Gunung ditatap megah, anggun mempesona. Seluruh bagiannya berselimut Daun-daun pohon-pohon besar. Hanya hamparan sawit yang masih tetap mengganggu pandangan mata.
Banta belum beranjak dari meunasah. Dia memang baru keluar dari meunasah itu setelah menyalesaikan 12 rakaat shalat dhuha. Katanya Allah menjanjikan istana megah bewarna hijau di surga bagi siapa yang shalat dhuha 12 rakaat.
Setelah menyelesaikan beberapa rakaat shalat dhuhanya pikiran Banta mengembara mengumpulkan ingatan-ingatannya pada bait-bait syair Iqbal yang terhimpun dalam 'Asrar I Khudi'. Banta menengadah ke atas sedang matanya tertutup. Tiba-tiba dia menunduk, membuka matanya dan bersenandung:
Bekerjalah jangan jadi pengemis
Dengan itu kau tetap jantan dan takterhina
Sufi sibuk memikirkan kematian hingga ummat tersiksa dalam hudup
Filsuf menjebakmu dalam pikiran hingga kau membuang waktu percuma, mensia-siakan sisa hidupmu dan tidak melakukan apapun
Asah jiwamu dengan segelintir rintangan hidup
Yang hidup enak-enak saja jiwanya tumpul
Lihatlah nenek moyangmu taat akan Allah, giat dalam bekerja
Yang tidak punya cita-cita dan prinsip akan menjidi hamba bagi orang lain
Dia yang hidup akal dan cita-citanya akan membuktikan tenaganya dengan usaha yang besar-basaran
Alangkah nikmat dan asyik dalam usaha membanting tulang
Manusia lebih agang dari bumi dan segala isinya
Ilmu yang tajam dan hati yang jernih pasti menemukan kebenaran
Musuh membuatmu kuat, waspada dan terasah uacapkan terimakasih padanya
Yang tidak mengasah akal dan menghidupkan jiwa tidakberbeda denngan huwan
Lebih baiklah rahasia seorang pecinta diceritakan oleh bibir orang lain, bila tidak nasibmu berakhir seperti Hallaj
Tuhan memberi kita kaki bernama akal untuk melangkah membuka hijab melihat-Nya
Kalau untuk menjadi sufi untuk apa diberi akal
Kalau kau setitik air maka janganlah tenggelam ke dalam tanah, berjuanglah menuju samudra
Ingatlah hai manusia Islam itu tinggi tiada yang melampaui
Dia pernah mengajarimu mengenal bumu tempatmu berpijak
Dia yang tak ada yang lebih tinggi darinya pernah mengajarimu mengenal langit tempatmu berteduh
Hidupmu kan cemburu pada mati bila matimu kau peruntukkan bagi-Nya semata
Tuhanku adalah rembulanku
Terangi rumah gulitaku
Jenguk gundahku untuk sejenak waktu
Meskipun tinggal di pedalaman Banta tidak kesulitan memperoleh segala informasi. Ini karena teknologi semakin menggila.
Pada sebuah media lokal dimuat berita tentang seorang anak yang berubah wajahnya berbentuk muka anjing dan badan hingga kakinya berbentuk ular. Dia berubah berbentuk seperti ini karena menyepak ibunya yang sedang shalat. Kejadian ini terjadi di Deli Serdang, Sumatra Utara.
Biasanya setiap perkara agama ditanyakan langsung oleh masyarakat Meudang Ara dan sekitarnya pada Banta. Bahkan masyarakat seluruh Aceh datang pada beliau untuk mencari petuah agama.
Banta sadar betul bahwa kediamannya akan penuh sesak karena berita ini. Banta mencari cara agar sempat menikmati kopi dan rokok sebelum masyarakat datang berbondong-bondong padaaya.
Tiba di warung kopi langganannya para laki-laki telah ramai dan mereka semua sedang seru-serunya memperdebatkan berita aneh di media tadi.
Budaya ngopi di Aceh memang sedikit lebih seru. Pengunjung warung mampu mempertahankan gelas mereka agar tetap berisi kopi kental sampai delapan jam.Di sela-sela ngopi mereka sibuk membicarakan judul koran sampai ke akar-akarnaya. Mereka memperdebatkan perkara yang seharusnya tidak perlu diributkan kalau saja mereka membaca isinya, bukan judulnya saja.
Menyadari kehadiran Banta semua hadirin di warkop serentak diam. Dari raut wajah mereka terlihat menanti sebuah jawaban yang tegas. Mereka telah lelah meributkan berita koran berjudul 'Tendang Ibu Sedang Shalat Jadi Ular berkepala anjing'. Kata Bang Suh pemilik warung mereka telah meributkannya selama tiga jam. Seperti biasa, hanya membaca judulnya saja.
"Jadi bagaimana menurut Ampon Banta mengenai berita di koran itu". Tanya Geuchik Seuman kebut.
Banta menghirup kopi panasnya yang kental. Dengan penuh wibawa dia membakar rokok kreteknya. Menarik asap dalal dalam-lalu berseru.
"Beberapa bulan setelah Tsunami di Banda Aceh, beredar berita seorang anak melihat jamaah shalat subuh di sebuah masjid di isi oleh babi-babi dan manusia. Dalam buku berjudul 'The Road to Allah', Jalaluddin Rakhmat mengisahkan seorang sufi yang setiap saat berdoa pada Allah agar tabir tersingkap di matanya. Setelah permohonanya dikabulkan, sang sufi keluar rumah dan melihat banyak kera, babi dan keledai berlalulalang di jalan". Mungkin, kata Banta "Di pasar dia menemukan transaksi antara domba lembu dan kerbau".
Para pelanggan warung kopi Bang Suh kerkesima. Banta melanjukan setelah menghirup tegukan kopi keduanya.
"Segala makhluk yang Diciptakan Allah tidak bisa tidak, bentuknya mengikuti sifatnya". Banta menghisap dalam-dalam rokoknya yang telah tinggal setengah.
"Manusia yang memiliki tabiat seperti hewan tertentu otomatis fisiknya berubah sebagaimana bentuk hewan itu. Dimata manusia lainnya dia tetap saja terlihat berbentuk manusia karena mata kita ditutup hijab. Hanya orang-orang tertentu saja yang diizinkan Allah memperoleh ni'mat melihat hakikat wujud asli segala sesuatu.
"Konon beredar berita seorang ulama besar di Aceh Barat tidak segan-segan buang hajat di depan orang" Kisah Banta.
"Mungkin dia sudah pikun". Timpa seorang di antara kerumunan penikmat kopi. Iramanya menunjukkan agar segera Banta merespon jawabannaya.
"Tidak, saya kira karena dalam pandangannya yang terlihat bukan manusia. Bisa berbentuk salah satu hewan tertentu sesuai perbuatannya". Jawab Banta.
"Ya, bukankah tidak apa-apa buang hajat di depan binatang". Bangsuh berharap kalimat yang keluar dari mulutnya tidak dibantah langsung.
"Di neraka tidak ada manusia. Haram bagi manusia masuk neraka". Kata Banta.
"Alhamdulillah" Jawab seorang pemuda yang sehari-hari suka memasang undian judi beli nomor.
"Setelah wujud rupa-rupa hewan terbersihkan dan kembali bewujud manusia, barulah dia dipindahkan ke surga". Sambung Banta"
Si tukang beli nomor berubah lesu.
"Wujud manusia adalah sebaik-baik bentuk. Allah yang Maha Suci tidak bisan didekati oleh hal-hal yang tidak suci. Muhammad adalah orang satu-satunya yang dekat dengan Allah. Untuk itu cara agar dekat dengan Allah adalah "menjadi Muhammad".
"Lihatlah bentuk seorang manusia ketika sedang sujud dari arah samping, persis berbentuk tulisan 'Muhammad dengan bahasa Arab. Huruf 'mim' adalah kepala, lalu lekuk dari leher hingga dengkul adalah 'ha', kemudian dengkul 'mim' lagi dan tapak kaki berbentuk 'dal'. Dikatakan bahwa dalam kondisi bersuju adalah saat manusia paling dakat dengan Allah". Banta terlihat serius.
"Orang yang suka berselingkuh mungkin akan berwujud ayam. Dan yang serakah dan suka barang haram bisa jadi bentuk aslinya babi. Demikian seterusnya". Banta.
"Subhanallah". Terdengar suara lirih dari pojok warung.
"Maaf Ampon Banta, saya benar benar tidak mau masuk neraka. Apapun akan saya lakukan untuk itu. Tapi jangan memaksa saya berhenti pasang nomor". Si tukang beli nomor menunjukkan wajah serius campur mengiba.
"Bagus. Sangat mudah". Banta menjawab. Kuncinya jangan pernah berada pada kedua titik ekstrim emosi manusia. Biasanya manusia bila mendapat kesenangan akan menjadi sombong. Kalau sedang susah nanti dia putus asa. Sejatinya sombong dan putus asa itu sangat berdekatan.
Lihatlah iblis, setelah dibri derajat sanat tinggi dia jadi sombong. Karena kesombongannya dia divonis durhaka. Padahal Allah Maha Pengampun, namun pakena dia putus asa setelah melakukan dosa maka dikutuklah ia.
"Sebab itu, buang jauh sifat sombong dengan tawadhu', yaitu sikap rendah diri. Dan, sebesar apapun dosamu jangan pernah berputus asa dari rahmat dan ampunan Allah. Seberat apapun penderitaan bagimu bersabarlah, jangan berputus asa sebab bila penderitaan yang dialami semakin berat maka itu pertanda kemudahan telah semakin dekat".
-----------------------------------
Setiba di pekarangan meunasah Meudang Ara, Banta dicegat kamaruz. Dia telah mengetahui pembicaraan-pembicaraan Banta dengan warga beberapa saat yang lalu. Kamaruz mempersilahkan Banta berwudhu' lalu setelah Banta selesai shalat sunnat Kamaruz bertanya.
"Sir Prof, bagaimana yang dimaksud manusia sebagai khalifatullah?"
Banta tersenyum. Menyangka ada sesuatu yang lebih dahsyat hendat dia utarakan. Tapi pertanyaan ini juga sangat penting. Maka Banta menjawab.
"Allah mengutus manusia ke muka bumi untuk menjadi 'wakil'Nya. Artinya kita diperintahkan berkreatifitas di muka bumi. Ketahuilah inti dari ibadah adalah untuk kesempurnaan mu'amalah. Mengenai ibadah, jangankan kita manusia, ulat saja bisa, meski dengan cara berbeda.
"Kata 'Khalif' bermakna 'pengganti' atau 'wakil'. Quraish Shihab menerangkan perumpamaan, sebab seseorang mengutus orang lain untuk mewakili dirinya karene beberapa sebab.
Petama karena yang bersangkutan tidak mampu atau berhalangan. Kedua karen yang bersangkutan sangat percaya dan yakin dengan kemampuan yang diutusnya. Pengutusan manusia sebagai kalifatullah tentunya karena alasan kedua ini". Demikian Banta menjelaskan untuk Kamaruz.
Namun Zuli yang telah berada di sisi Kamaruz ternyata telah mengikuti perkataan Banta. Dia bertanya pula.
"Apakah manusia sebagai khalifatullah punya suatu kelebihan yang luarbiasa?".
Dan Bantapun menjawab:
Orang suci bukanlah orang yang kebal dari hantaman parang. Setan dan Iblis lebih mudah pergi ke ujung bumi yang lain sementara dia sedang berada di ujung bumi yang lainnya. Batu-bata yang baik dan bisa dimanfaatkan untuk membangun sebush gedung adalah yang telah dibakar di atas sebuah tungku yang sesak dengan kayu kering.
Kedua pemuda itu terlihat kurang mengerti. Banta tidak peduli dengan terun berbicara:
Ada yang menuntutmu untuk rajin shalat. Katanya agar ilmu kebal, tahan bacok tidak lekang dari tubuhmu. Kukatakan itu semua adalah setan. Agar engkau shalat karena takut ilmu-ilmu sesat itu hilang, bukan karena Allah. Jadinya di mata Allah kau tidak pernah shalat.
Ada ulama mengatakan keimanan Abu Bakar setengah dari keimanan semua manusia di muka bumi. Tapi beliau harus sembunyi dari kejaran musuh bersama Nabi mulia di sebuah gua dan bersusah payah dengannya. Kok, malah ada yang berani mengatakan dia punya ilmu menghilang dan mengait-ngaitkan praktek amalannya itu dengan ibadah-ibadah Islam. Padahal baca Al-Fatihah saja belum beres.
Umar Ra. menegur keras pemuda yang berlama-lama ber'tikaf di masjid dan menyuruhnya untuk bekerja. Orang yang sibuk berzikir tan pa bermu'amalah dan tidak berdakwah sama saja seperti sebongkah batu di gunung. Shalawat pada Nabi saja sanggup dilakukan terus-menerus oleh seekor ulat. Jadi untuk apa Allah SWT menciptakan manusia? Dia pasti punya rencana yang lebih besar.
"Bukankah sufi kerjanya berzikir terus menerus?" Tanya Zuli.
Dan Bantapun menjawab:
Sampai mati Mansur Al-Hallaj terus menjalankan syariat Islam dan beribadah.
Tidak ada ma'rifat tanpa syariat. Tidak ditemukan hakikat tanpa ma'rifat.
Zuli tidak mengerti. Banta tidak peduli. Dan terus berkata:
Jangan sekali-kali mengaku sufi bila sekali saja engkau meninggalkan syari'at. Belarlah hal ini melalui shalat. Shalat lebih mengutamakan posisi daripada bacaan. Ibaratkan posisi itu sebagai syariat dan bacaannya adalah tasawuf. Sekhusyuk apapun bacaan takkan berguna bila posisi tubuh belum tepat.
Menjadi 'abdullah adalah tugas air, mineral dan batu. Manusia sebagai 'khalif'-Nya. Tapi jangan sekali-kali mengaku sebagai khalifatullah k
ecuali kamu dalam posisi 'abdullah.
Hendak Menjadi Manusia
Suatu pagi di Meunasah Meudang Ara setelah semua jamaah shalat subuh telah beranjak, tinggallah Banta sendiri yang sedang ber'itikaf di masjid. Lalu Banta mengambil seperangkat benda elektronik dan memulai dialognya dengan salah seorang rekannya di tempat yang jauh.
Banta: Kesunyianku dan kebahagiaanku jaraknya hanya seper-sekian detik saja. Hari ini aku duduk sepi di sebuah lereng bukit. Dihadapanku terhampar padang ilalang yang luas. Esok harinya aku telah berada ditengah-tengah para mahasiswa di Harvard. Saat itu aku menjadi manusia. Tapi...
Teman Banta: Lebih bebahagiakah dunia dibanding akhirat?
Banta: Berhargakah hidup yang seperti mati. Oh, lebih baik menjadi lembu. Tidak dihisab. Mati lalu menghilang.
Teman Banta: Menurutmu apa tujuan hidup?
Banta: Mengenal.
Teman Banta: Maksudnya?
Banta: Kalau berbicar ibadah, maka lembu hingga batu tak pernah berhenti berzikir. Berbicar kepatuhan maka aku tak menemukan perbedaan antara kuda dengan malaikat. Hanya saja tugasnya berbeda.
Teman Banta: Menjadi manusia adalah menjadi pembangkang?
Banta: Itu Iblis. Pernahkah engkau membayangkan kalau malaikat diberikan nafsu?
Teman Banta: Itu mustahil.
Banta: Kalau saja Tuhan mengizinkan.
Teman Banta: ???
Banta: Beban itu ditolak oleh gunung sekalipun.
Teman Banta: Apa itu?
Banta: Sartra mengatakan itu adalah kutukan.
Teman Banta: Jadi maksudmu bukan Al-Qur'an?
Banta: Itulah kebebasan.
Selesai berdialog dengan temannya itu Banta bersenandung:
Bagaimanakah manusia itu
Semakin engkau menggunakan akalmu untuk berfikir semakin paham engkau akan hakikatmu
Berbucara pengabdian apa bedanya engkau dengan malaikat
Kalau ingin menjadi pembangkang baiklah engkau menjadi iblis
Tapi tahukah kamu kenapa manusia jauh meninggalkan Jibril
Itu karena dia makhluk berakal
Manusia adalah makhluk yang paling dekat dengan pengetahuan akan Tuhan
Alam semesta adalah sebuah kitab yang menuliskan secara amat jelas dan terperinci tentang Allah
Batu dan kayu hanyalah bagian dari tinta itu
Malaikat hanya bagai orang buta yang melihat lembaran
Iblis bagaikan orang yang membelakangi kitab
Rupanya matahari telah memulai kembali pekerjaannya menyinari lereng-lereng dan bukit yang lebat oleh pohon-pohon. Pada segala arah mata mengarah yang ada adalah hijau. Gunung ditatap megah, anggun mempesona. Seluruh bagiannya berselimut Daun-daun pohon-pohon besar. Hanya hamparan sawit yang masih tetap mengganggu pandangan mata.
Banta belum beranjak dari meunasah. Dia memang baru keluar dari meunasah itu setelah menyalesaikan 12 rakaat shalat dhuha. Katanya Allah menjanjikan istana megah bewarna hijau di surga bagi siapa yang shalat dhuha 12 rakaat.
Setelah menyelesaikan beberapa rakaat shalat dhuhanya pikiran Banta mengembara mengumpulkan ingatan-ingatannya pada bait-bait syair Iqbal yang terhimpun dalam 'Asrar I Khudi'. Banta menengadah ke atas sedang matanya tertutup. Tiba-tiba dia menunduk, membuka matanya dan bersenandung:
Bekerjalah jangan jadi pengemis
Dengan itu kau tetap jantan dan takterhina
Sufi sibuk memikirkan kematian hingga ummat tersiksa dalam hudup
Filsuf menjebakmu dalam pikiran hingga kau membuang waktu percuma, mensia-siakan sisa hidupmu dan tidak melakukan apapun
Asah jiwamu dengan segelintir rintangan hidup
Yang hidup enak-enak saja jiwanya tumpul
Lihatlah nenek moyangmu taat akan Allah, giat dalam bekerja
Yang tidak punya cita-cita dan prinsip akan menjidi hamba bagi orang lain
Dia yang hidup akal dan cita-citanya akan membuktikan tenaganya dengan usaha yang besar-basaran
Alangkah nikmat dan asyik dalam usaha membanting tulang
Manusia lebih agang dari bumi dan segala isinya
Ilmu yang tajam dan hati yang jernih pasti menemukan kebenaran
Musuh membuatmu kuat, waspada dan terasah uacapkan terimakasih padanya
Yang tidak mengasah akal dan menghidupkan jiwa tidakberbeda denngan huwan
Lebih baiklah rahasia seorang pecinta diceritakan oleh bibir orang lain, bila tidak nasibmu berakhir seperti Hallaj
Tuhan memberi kita kaki bernama akal untuk melangkah membuka hijab melihat-Nya
Kalau untuk menjadi sufi untuk apa diberi akal
Kalau kau setitik air maka janganlah tenggelam ke dalam tanah, berjuanglah menuju samudra
Ingatlah hai manusia Islam itu tinggi tiada yang melampaui
Dia pernah mengajarimu mengenal bumu tempatmu berpijak
Dia yang tak ada yang lebih tinggi darinya pernah mengajarimu mengenal langit tempatmu berteduh
Hidupmu kan cemburu pada mati bila matimu kau peruntukkan bagi-Nya semata
Tuhanku adalah rembulanku
Terangi rumah gulitaku
Jenguk gundahku untuk sejenak waktu
2. Aceh
"Saya ingin berbicara tentang penghuni pulau Sumatra khususnya Provinsi Aceh. Untuk mengawali pengkajian siapa dan dari mana orang Aceh itu terlebih dahulu ingin mengenang apa yang masih saya ingat dari bab awal buku 'Aceh Sepanjang Abad'. Dalam buku itu dikatakan Mohammad Said melayu tua datang terlebih dahulu ke pulau Sumatra dan bermukim. Mereka menetap di daerah daerah pinggiran sungai.
“Karena bayak sungai-sungai di Aceh maka banyak pula mukim-mukim di sana. Kemukiman-kemukiman itu semakin berkembang seiring pertumbuhan populasi. Bahkan, tidak mustahil ada beberapa mukim yang menyatu dengan mukim lain. Ketika penyatuan ini tejadi, maka berselisihlah para petingginya untuk menentukan siapa yang layak menjadi penguasa mukim yang besar itu.
"Kemunculan melayu muda secara bertahap mengusir melayu tua. Hingga kini terlihat melayu tua menetap di pedalaman hingga pesisir selatan Sumatra. Lihatlah Melayu Deli di Sumatera Utara yang memetap di pesisir dan Batak dari pedalaman hingga pesisir selatan bahkan pulau Nias. Di kawasan selatan sumatra tampaknya orang Minang lebih dahulu menetap daripada melayu Palembang. Demikanlah sumatra. Bagian utara dihuni melayu muda, pedalaman dan pantai selatan bermukim melayu tua.
"Karena kawasan pantai utara Aceh sangat strategis bagi pelayaran internasional, produktifitas pertanian juga sangat luar biasa. Sebab, hasil pertanian bernilai tinggi karena laris terjual ke mancanegara. Karena banyak berinteraksi dengan berbagai suku dan golongan melayu (muda) masyarakat Aceh menjadi inklusif.
"Kekuasaan selalu hal yang problematis di sini. Alasannya sudah jelas: Pajak dari darat dan laut. Dari kawasan Timur-tengah banyak kalangan sufi yang memilih menetap di Aceh karena beberapa alasan terutama karena mereka adalah kelompok yang tersisihkan dari pertarungan politik dan mazhab. Saya menduga berdirinya kerajaan Islam Peureulak tidak lepas dari pengaruh kelompok sufi ini. Disamping itu ada pula sumber masyarakat yang menyebutkan Islam di Peureulak dibawa oleh Salman Al-Farisi langsung atas perintah Rasulullah Saw.
"Kawasan mulai dari sungai Krung Jambo Aye hingga Birem atau Langsa (Samudra) dulunya banyak dihuni oleh Muslim bermazhab Syiah. Dikisahkan pula kerajaan Islam Peureulak juga bermazhab syiah. Karena itu masuk akal bila saya memprediksikan bahwa ramailah orang Persia melakukan asimilasi dengan orang melayu di Samudra. Namun setelah kerajaan Pasai menguasai Samudra mazhab syiah dihapuskan.
"Berbicara mengenai sejarah perkembangan mazhab syiah, meski bukan hak saya berbicara tentang itu, saya memberanikan diri mengatakan bahwa kelahiran syi'ah, hampir sama dengan sejarah berkembangnya Kristen, adalah atas konspirasi Yahudi. Adalah perkara yang sangat memalukan bila penganut agama mulia rela berpecah belah bahkan saling menumpahkan darah hanya karena hasrat menjadi penguasa. Kenapa mengedepankan ambisi kekuasaan daripada hubungan persaudaraan seiman.
"Sementara itu di kawasan lain antara Batee Iliek hingga Krueng Jambo Aye (Pase atau Pasai) masyarakatnya telah mengalami asimilasi dengan pendatang dari jazirah Arab, India Cina dan Eropa. Meskipun demikian, saya kira Persia telah terlebih dahulu melakukan asimilasi dengan masyarakat melayu setempat. Bahkan muncul dugaan asal kata 'pase' ('e' dibunyikan seperti 'mega', dari pengucapan 'farsi'. Padahal 'pase' itu diambil dari nama sungai di kawasan itu.
"Karena begitu majunya Pase maka masyarakat dari seluruh penjuru bumi ikut bermukim di sana. Seperti Jakarta saat ini yang dihuni berbagai suku dari seluruh nusantara.
"Bila sekarang anda menanyakan mana orang melayu di Pase sekarang, maka jawabannya persis seperti jawaban di mana orang Betawi di Jakarta sekarang.
"Di Aceh sekarang melayu muda yang masih otentik hanya dapat ditemukan di Tamiang. Meskipun dalam beberapa dekade ini telah banyak mengalami percampuran dengan transmigran suku Jawa. Pidie kuat dugaan saya adalah berasal dari bangsa benggali dari anak benua. Saya menyimpulkan ini berdasarkan postur tubuh, karakteristik dan makanan khas mereka. Gayo, Alas dan Singkel adalah melayu tua yang telah terlebih dahulu menjajaki pulau sumatra seperti yang telah saya uraikan sebelumnya. Di Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya melayu tua telah menjadi minoritas karena migrasi besar-besaran orang Minang pada masa kerajaan Aceh Darussalam. Sementara Aceh Barat dan Nagan Raya telah didominasi percampuran seluruh Aceh utamanya Pidie. Aceh Besar dan Aceh Jaya juga telah sangat banyak berasimilasi dengan Pidie. Sebab itulah sekarang wajah orang Aceh asli, yaitu Aceh Besar, lebih mirip orang Pidie daripada orang Batak. Selaku bangsa yang paling agresif, Pidie telah melakukan asimilisi di seluruh Aceh.
Setelah itu season tanya jawabpun dimulai.
Penanya I: Benarkah Aceh diambil dari singkatan A:Arab; C:Cina; E:Eropa dan H: Hindia.
Banta: Aceh memang dihuni oleh masyarakat yang berketurunan Arab, Cina, Eropa dan Persia. Tapi itu akronim itu hanya mitos belaka. Hampir semua nama tempat di Aceh diambil dari nama pohon seperti Peureulak, Jeumpa, Keumala Bayu, Aron, Glumpang dan dari nama sungai seperti Peusangan, Peudaada, Woyla, Alas dan banyak lagi.
Ada juga mitos yang menyebutkan 'Aceh' diambil dari bahasa India. Ceritanya ada rombongan pertama dari India yang dalam perjalanan pulang dari Aceh menuju India berjumpa dengan rombongan yang belum sampai ke Aceh. Rombongan yang belum berangkat menanyakan tentang Aceh pada yang telah berangkat 'Kaisa ithar hai?'. Luar biasa jawab yang telah berangkat, 'Acha hai'. Kata 'Acha hai' inilah yang dikatakan secara perlahan pembunyiannya berubah menjadi 'aceh'. Sama seperti Pase, Aceh juga di Ambil dari nama sungai. Sungai ini mengalir dari pegunungan Bukit Barisan pedalaman Indrapuri hingga bermuara ke desa Kampung Jawa, Banda Aceh. Dulunya yang dikenal sebagai Aceh ya, kira-kira dari Lhloknga hingga Seulimum. Namun karena invasi besar-besaran kerajaan Aceh maka semua kerajaan dalam provinsi Aceh bahkan hingga Padang dan Pahang, Malaysia sekarang tunduk pada kerajaan ini dan mengakui diri sebagai bagian dari Aceh Darussalam.
"Saat ini ditetapkanlah provinsi yang berbatasan dengan Samudra Hindia dan Sumatra Utara dengan nama 'Aceh'. Sebelumnya pada awal kemerdekaan Indonesia seluruh sumatra dianggap Aceh dengan nama 'Aceh Sumatara'.
Penanya II: Kalau Pasai dan Pidie itu bukan Aceh, lantas kenapa mereka berbahasa Aceh?
Banta: Saya tidak tahu awalnya orang Pidie menggunakan bahasa apa. Mungkin langsung meninggalkan bahasa asli mereka dan menggunakan bahasa Aceh sebab harus berbaur dengan orang Aceh sebagai penduduk asli. Mungkin pula sama seperti yang dilakukan orang Pase dan Samudra yaitu sebab terjadi 'Acehisasi' pasca ekspansi Kerajaan Aceh. Saya kira pemaksaan bahasa Aceh itu oleh Iskandarmuda yang sangat mencita-citakan Nasionalisme Aceh waktu itu.
Penanya III: Lantas bagaimana cara orang Samudra dan Pase atau juga Pidie mengganti bahasa mereka.
Banta: Perubahan penggunaan bahasa dalam suatu kelompok masyarakat sangat mudah. Persis seperti sekarang ini dimana anak muda di Aceh suka berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia padahal kedua orang tua mereka berbahasa Aceh. Ke depan anak-anak muda ini akan menggunakan bahasa Indonesia dengan pasangannya sebeb sejak awal telah membiasakan diri berbahasa Indonesia. Dapat dipastikan anak-anak mereka akan berbahasa Indonesia karena kedua orangtuanya berbahasa Indonesia. Jadi hanya butuh waktu dua generasi untuk mengganti bahasa yang digunakan oleh suatu masyarakat. Bukankah Ibrahim Alfian mengatakan bahasa melayu Pasai punya kontribusi substansial dalam menerapkan bahasa Indonesia. Jadi, pastinya Pasai sebelumnya berbahasa melayu sebelum ekspansi Iskandar Muda.
Penanya IV: Lantas kenapa dialektika bahasa Aceh yang digunakan orang Peusangan dan Pase dianggap lebih baik, bukan Aceh (Besar) sendiri selaku "pemilik" bahasa.
Banta: Saya menduga standarisasi yang digunakan adalah tingkat kesantunan penggunaan kata dan intonasinya. Orang akan berbicara lebih santun dengan orang yang belum ia kenal atau orang asing. Jadi bahasa di mana yang lebih santun berarti di sana masyarakatnya lebih heterogen. Demikian saya kira.
Penanya V: Kenapa Aceh meski punya sejarah yang besar namun sangat sedikit meninggalkan fakta sejarah? Misalnya kerajaan Samudra Pase, meski punya latar belakang yang mengagumkan namun hanya meninggalkan 'Hikayat Raja-raja Pase dan batu nisan.
Banta: Pertama karena setiap penyerangan oleh kerajaan lain, kerajaan yang diserang selalu dibumi hanguskan. Dulunya Samudra Pase punya Istana dan gedung-gedung lain yang megah. Namun karena konstruksi semua gedung itu dari kayu, sebagaimana semua gedung milik kerajaan lain di seluruh Indonesia dulu, maka mudahlah dia dihancurkan dengan dibakar bila ada penyarangan dari kerajaan lain yang hendak menguasainya, mungkin juga lapuk akibat usia
Saya kira hal ini disadari sendiri oleh pelaku sejarah masa lalu hingga mereka membuat batu nisan dari batu dan lengkap mencantum tanggal lahir dan mangkat agar kelak anak cucu mereka dapat mengetahui bahwa mereka dulu ada. Hal ini berbeda dengan negeri yang tidak mampu menghasilkan kayu. Seperti Kerajaan di Jazirah Arab masa lalu, mereka harus mendirikan bangunan dari batu. Sebab itu mereka banyak meninggalkan jejak untuk anak cucu.
Ada yang unik dari arsitektur bangunan masa lalu. Arsitek masa lalu sangat pandai merancang bangunan yang ramah lingkungan. Lihatlah 'Rumah Aceh' , bagian tengahnya dibuat lebih tinggi dibanding kedua sisinya. Arsitektur demikian selain memberi nilai lebih pada estetiktur bangunan juga agar gajah-gajah dapat melintas dari bawah rumah tanpa hambatan. Rupanya gajah yang hidup berkelompok itu menempatkan yang besar-besar ukurannya ditengah-tengah saat berkonvoi.
Penanya VI : Bagaimana pendapat Profesor tentang membanjirnya penulisan novel sejarah semisal 'Gajah Mada' karya Langit Kresna Hariadi atau 'Samudra Pasai' karangan Putra Gara dan banyak lagi lainnya?
Banta : Semua kisah di masa lalu dianggap sebagai karya sastra. Sebab, oleh logika kontemporer isi dari cerita hikayat dan babat mengandung banyak tahayul. Misalnya, sejarah kerajaan Peureulak yang menyatakan putra Raja ditelah ikan dan 'Hikayat Raja-raja' Pasai' yang mengisahkan semut berukuran kucing. Peristiwa ganjil, seperti ikan dan kucing, dimaksud sebagai simbol dari sesuatu yang populer di tengah masyarakat itu. Semisal tikus untuk sebutan koruptor di negeri kita sekarang.
Penulis sejarah masa lalu tidak terikat dengan kaidah-kaidah penulisan tertentu yang sangat menghambat potensi dan kemungkinan pengungkapan suatu fakta sejarah. Berbeda dengan masa kita sekarang yang bahkan untuk menulis sebuah karya sastra semisal novel saja harus mengikuti peraturan-peraturan semisal setting, plot, dan syarat-syarat konyol lainnya. Sebab itu mereka yang ingin mengungkapkan fakta sejarah namun tidak mau terikat dengan aturan-aturan aneh kaidah penulisan karya ilmiah dan metodologi penelitian yang membingungkan memilih menuliskan sejarah dalam bentuk sastra.
Setahu saya penggagas sejarah sebagai bagian dari ilmu positif adalah Sir Muhammad Iqbal. Dia berharap kisah-kisah kisah masa lalu disampaikan secara objektif. Namun karena sifat ilmu harus ditampilkan dengan bukti-bukti empiris maka sulitlah menyajikan sejarah dengan indah dan detail. Misalnya untuk menginformasikan sejarah kerajaan Samudra Pasai secara menarik dan indah haruslah melibatkan banyak intuisi dan imajinasi. Sebab, kerajaan pesisir utara Aceh itu hanya menyisakan makam-makam raja dan ulama serta sebuah manuskrip berjudul 'Hikayat Raja-raja Pasai'.
Sastra memang merupakan pelarian yang sangat indah dari kekangan etika penulisan ilmiah. Friedrich Nietzshe mengawali penulisan filsafat dalam bentuk sastra. Cara ini diikuti banyak pemikir abad ke-20 seperti Jean-Paul Sartre dan Albert Camus. Saya sarankan pada anda semua untuk tidak telalu terikat dengan aturan-aturan tertentu untuk menjadi seorang penulis berprestasi. Yang perlu anda lakukan hanya menulis dan menulis. Jangan pedulikan akan digolongkan kedalam kategori manakah tulisan anda. Tirulah semangat Kahlil Gibran. Kalau karya anda nantinya tidak dapat digolongkan kadalam jenis manapun biarlah ahli sastra dan ahli ilmu membuat kategori baru untuk karya hebat anda.
Penanya VII : Kenapa Pidie dan Aceh Besar bertikai sepanjang sejarah?
Banta : Menurut tinjauan sejarah, kerajaan Pedir adalah kerajaan yang paling membangkang terhadap kerajaan Aceh Darussalam. Pedir melakukan persekutuan dengan Portugis dengan mendirikan pusat komando dan pos militer Portugis di Pante Raja untuk menghalau serangan kerajaan Aceh Darussalam.
Ketika Pedir hendak melakukan perlawanan ke Aceh, pasukan kerajaan Linge yang loyal pada Aceh Darussalam menggagalkan usaha tersebut. Hingga kini persaingan antara orang Pidie Dengan Aceh Rayeuk masih terlihat jelas. Sulitnya orang Pidie memahami bahasa Aceh yang digunakan orang Aceh. Namun diharapkan persaingan ini menjadi persaingan sehat agar kedua belah pihak ini saling berusaha mensejahterakan Aceh secara keselurusan tanpa dibayang-bayangi sikap chauvanisme.
"Saya ingin berbicara tentang penghuni pulau Sumatra khususnya Provinsi Aceh. Untuk mengawali pengkajian siapa dan dari mana orang Aceh itu terlebih dahulu ingin mengenang apa yang masih saya ingat dari bab awal buku 'Aceh Sepanjang Abad'. Dalam buku itu dikatakan Mohammad Said melayu tua datang terlebih dahulu ke pulau Sumatra dan bermukim. Mereka menetap di daerah daerah pinggiran sungai.
“Karena bayak sungai-sungai di Aceh maka banyak pula mukim-mukim di sana. Kemukiman-kemukiman itu semakin berkembang seiring pertumbuhan populasi. Bahkan, tidak mustahil ada beberapa mukim yang menyatu dengan mukim lain. Ketika penyatuan ini tejadi, maka berselisihlah para petingginya untuk menentukan siapa yang layak menjadi penguasa mukim yang besar itu.
"Kemunculan melayu muda secara bertahap mengusir melayu tua. Hingga kini terlihat melayu tua menetap di pedalaman hingga pesisir selatan Sumatra. Lihatlah Melayu Deli di Sumatera Utara yang memetap di pesisir dan Batak dari pedalaman hingga pesisir selatan bahkan pulau Nias. Di kawasan selatan sumatra tampaknya orang Minang lebih dahulu menetap daripada melayu Palembang. Demikanlah sumatra. Bagian utara dihuni melayu muda, pedalaman dan pantai selatan bermukim melayu tua.
"Karena kawasan pantai utara Aceh sangat strategis bagi pelayaran internasional, produktifitas pertanian juga sangat luar biasa. Sebab, hasil pertanian bernilai tinggi karena laris terjual ke mancanegara. Karena banyak berinteraksi dengan berbagai suku dan golongan melayu (muda) masyarakat Aceh menjadi inklusif.
"Kekuasaan selalu hal yang problematis di sini. Alasannya sudah jelas: Pajak dari darat dan laut. Dari kawasan Timur-tengah banyak kalangan sufi yang memilih menetap di Aceh karena beberapa alasan terutama karena mereka adalah kelompok yang tersisihkan dari pertarungan politik dan mazhab. Saya menduga berdirinya kerajaan Islam Peureulak tidak lepas dari pengaruh kelompok sufi ini. Disamping itu ada pula sumber masyarakat yang menyebutkan Islam di Peureulak dibawa oleh Salman Al-Farisi langsung atas perintah Rasulullah Saw.
"Kawasan mulai dari sungai Krung Jambo Aye hingga Birem atau Langsa (Samudra) dulunya banyak dihuni oleh Muslim bermazhab Syiah. Dikisahkan pula kerajaan Islam Peureulak juga bermazhab syiah. Karena itu masuk akal bila saya memprediksikan bahwa ramailah orang Persia melakukan asimilasi dengan orang melayu di Samudra. Namun setelah kerajaan Pasai menguasai Samudra mazhab syiah dihapuskan.
"Berbicara mengenai sejarah perkembangan mazhab syiah, meski bukan hak saya berbicara tentang itu, saya memberanikan diri mengatakan bahwa kelahiran syi'ah, hampir sama dengan sejarah berkembangnya Kristen, adalah atas konspirasi Yahudi. Adalah perkara yang sangat memalukan bila penganut agama mulia rela berpecah belah bahkan saling menumpahkan darah hanya karena hasrat menjadi penguasa. Kenapa mengedepankan ambisi kekuasaan daripada hubungan persaudaraan seiman.
"Sementara itu di kawasan lain antara Batee Iliek hingga Krueng Jambo Aye (Pase atau Pasai) masyarakatnya telah mengalami asimilasi dengan pendatang dari jazirah Arab, India Cina dan Eropa. Meskipun demikian, saya kira Persia telah terlebih dahulu melakukan asimilasi dengan masyarakat melayu setempat. Bahkan muncul dugaan asal kata 'pase' ('e' dibunyikan seperti 'mega', dari pengucapan 'farsi'. Padahal 'pase' itu diambil dari nama sungai di kawasan itu.
"Karena begitu majunya Pase maka masyarakat dari seluruh penjuru bumi ikut bermukim di sana. Seperti Jakarta saat ini yang dihuni berbagai suku dari seluruh nusantara.
"Bila sekarang anda menanyakan mana orang melayu di Pase sekarang, maka jawabannya persis seperti jawaban di mana orang Betawi di Jakarta sekarang.
"Di Aceh sekarang melayu muda yang masih otentik hanya dapat ditemukan di Tamiang. Meskipun dalam beberapa dekade ini telah banyak mengalami percampuran dengan transmigran suku Jawa. Pidie kuat dugaan saya adalah berasal dari bangsa benggali dari anak benua. Saya menyimpulkan ini berdasarkan postur tubuh, karakteristik dan makanan khas mereka. Gayo, Alas dan Singkel adalah melayu tua yang telah terlebih dahulu menjajaki pulau sumatra seperti yang telah saya uraikan sebelumnya. Di Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya melayu tua telah menjadi minoritas karena migrasi besar-besaran orang Minang pada masa kerajaan Aceh Darussalam. Sementara Aceh Barat dan Nagan Raya telah didominasi percampuran seluruh Aceh utamanya Pidie. Aceh Besar dan Aceh Jaya juga telah sangat banyak berasimilasi dengan Pidie. Sebab itulah sekarang wajah orang Aceh asli, yaitu Aceh Besar, lebih mirip orang Pidie daripada orang Batak. Selaku bangsa yang paling agresif, Pidie telah melakukan asimilisi di seluruh Aceh.
Setelah itu season tanya jawabpun dimulai.
Penanya I: Benarkah Aceh diambil dari singkatan A:Arab; C:Cina; E:Eropa dan H: Hindia.
Banta: Aceh memang dihuni oleh masyarakat yang berketurunan Arab, Cina, Eropa dan Persia. Tapi itu akronim itu hanya mitos belaka. Hampir semua nama tempat di Aceh diambil dari nama pohon seperti Peureulak, Jeumpa, Keumala Bayu, Aron, Glumpang dan dari nama sungai seperti Peusangan, Peudaada, Woyla, Alas dan banyak lagi.
Ada juga mitos yang menyebutkan 'Aceh' diambil dari bahasa India. Ceritanya ada rombongan pertama dari India yang dalam perjalanan pulang dari Aceh menuju India berjumpa dengan rombongan yang belum sampai ke Aceh. Rombongan yang belum berangkat menanyakan tentang Aceh pada yang telah berangkat 'Kaisa ithar hai?'. Luar biasa jawab yang telah berangkat, 'Acha hai'. Kata 'Acha hai' inilah yang dikatakan secara perlahan pembunyiannya berubah menjadi 'aceh'. Sama seperti Pase, Aceh juga di Ambil dari nama sungai. Sungai ini mengalir dari pegunungan Bukit Barisan pedalaman Indrapuri hingga bermuara ke desa Kampung Jawa, Banda Aceh. Dulunya yang dikenal sebagai Aceh ya, kira-kira dari Lhloknga hingga Seulimum. Namun karena invasi besar-besaran kerajaan Aceh maka semua kerajaan dalam provinsi Aceh bahkan hingga Padang dan Pahang, Malaysia sekarang tunduk pada kerajaan ini dan mengakui diri sebagai bagian dari Aceh Darussalam.
"Saat ini ditetapkanlah provinsi yang berbatasan dengan Samudra Hindia dan Sumatra Utara dengan nama 'Aceh'. Sebelumnya pada awal kemerdekaan Indonesia seluruh sumatra dianggap Aceh dengan nama 'Aceh Sumatara'.
Penanya II: Kalau Pasai dan Pidie itu bukan Aceh, lantas kenapa mereka berbahasa Aceh?
Banta: Saya tidak tahu awalnya orang Pidie menggunakan bahasa apa. Mungkin langsung meninggalkan bahasa asli mereka dan menggunakan bahasa Aceh sebab harus berbaur dengan orang Aceh sebagai penduduk asli. Mungkin pula sama seperti yang dilakukan orang Pase dan Samudra yaitu sebab terjadi 'Acehisasi' pasca ekspansi Kerajaan Aceh. Saya kira pemaksaan bahasa Aceh itu oleh Iskandarmuda yang sangat mencita-citakan Nasionalisme Aceh waktu itu.
Penanya III: Lantas bagaimana cara orang Samudra dan Pase atau juga Pidie mengganti bahasa mereka.
Banta: Perubahan penggunaan bahasa dalam suatu kelompok masyarakat sangat mudah. Persis seperti sekarang ini dimana anak muda di Aceh suka berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia padahal kedua orang tua mereka berbahasa Aceh. Ke depan anak-anak muda ini akan menggunakan bahasa Indonesia dengan pasangannya sebeb sejak awal telah membiasakan diri berbahasa Indonesia. Dapat dipastikan anak-anak mereka akan berbahasa Indonesia karena kedua orangtuanya berbahasa Indonesia. Jadi hanya butuh waktu dua generasi untuk mengganti bahasa yang digunakan oleh suatu masyarakat. Bukankah Ibrahim Alfian mengatakan bahasa melayu Pasai punya kontribusi substansial dalam menerapkan bahasa Indonesia. Jadi, pastinya Pasai sebelumnya berbahasa melayu sebelum ekspansi Iskandar Muda.
Penanya IV: Lantas kenapa dialektika bahasa Aceh yang digunakan orang Peusangan dan Pase dianggap lebih baik, bukan Aceh (Besar) sendiri selaku "pemilik" bahasa.
Banta: Saya menduga standarisasi yang digunakan adalah tingkat kesantunan penggunaan kata dan intonasinya. Orang akan berbicara lebih santun dengan orang yang belum ia kenal atau orang asing. Jadi bahasa di mana yang lebih santun berarti di sana masyarakatnya lebih heterogen. Demikian saya kira.
Penanya V: Kenapa Aceh meski punya sejarah yang besar namun sangat sedikit meninggalkan fakta sejarah? Misalnya kerajaan Samudra Pase, meski punya latar belakang yang mengagumkan namun hanya meninggalkan 'Hikayat Raja-raja Pase dan batu nisan.
Banta: Pertama karena setiap penyerangan oleh kerajaan lain, kerajaan yang diserang selalu dibumi hanguskan. Dulunya Samudra Pase punya Istana dan gedung-gedung lain yang megah. Namun karena konstruksi semua gedung itu dari kayu, sebagaimana semua gedung milik kerajaan lain di seluruh Indonesia dulu, maka mudahlah dia dihancurkan dengan dibakar bila ada penyarangan dari kerajaan lain yang hendak menguasainya, mungkin juga lapuk akibat usia
Saya kira hal ini disadari sendiri oleh pelaku sejarah masa lalu hingga mereka membuat batu nisan dari batu dan lengkap mencantum tanggal lahir dan mangkat agar kelak anak cucu mereka dapat mengetahui bahwa mereka dulu ada. Hal ini berbeda dengan negeri yang tidak mampu menghasilkan kayu. Seperti Kerajaan di Jazirah Arab masa lalu, mereka harus mendirikan bangunan dari batu. Sebab itu mereka banyak meninggalkan jejak untuk anak cucu.
Ada yang unik dari arsitektur bangunan masa lalu. Arsitek masa lalu sangat pandai merancang bangunan yang ramah lingkungan. Lihatlah 'Rumah Aceh' , bagian tengahnya dibuat lebih tinggi dibanding kedua sisinya. Arsitektur demikian selain memberi nilai lebih pada estetiktur bangunan juga agar gajah-gajah dapat melintas dari bawah rumah tanpa hambatan. Rupanya gajah yang hidup berkelompok itu menempatkan yang besar-besar ukurannya ditengah-tengah saat berkonvoi.
Penanya VI : Bagaimana pendapat Profesor tentang membanjirnya penulisan novel sejarah semisal 'Gajah Mada' karya Langit Kresna Hariadi atau 'Samudra Pasai' karangan Putra Gara dan banyak lagi lainnya?
Banta : Semua kisah di masa lalu dianggap sebagai karya sastra. Sebab, oleh logika kontemporer isi dari cerita hikayat dan babat mengandung banyak tahayul. Misalnya, sejarah kerajaan Peureulak yang menyatakan putra Raja ditelah ikan dan 'Hikayat Raja-raja' Pasai' yang mengisahkan semut berukuran kucing. Peristiwa ganjil, seperti ikan dan kucing, dimaksud sebagai simbol dari sesuatu yang populer di tengah masyarakat itu. Semisal tikus untuk sebutan koruptor di negeri kita sekarang.
Penulis sejarah masa lalu tidak terikat dengan kaidah-kaidah penulisan tertentu yang sangat menghambat potensi dan kemungkinan pengungkapan suatu fakta sejarah. Berbeda dengan masa kita sekarang yang bahkan untuk menulis sebuah karya sastra semisal novel saja harus mengikuti peraturan-peraturan semisal setting, plot, dan syarat-syarat konyol lainnya. Sebab itu mereka yang ingin mengungkapkan fakta sejarah namun tidak mau terikat dengan aturan-aturan aneh kaidah penulisan karya ilmiah dan metodologi penelitian yang membingungkan memilih menuliskan sejarah dalam bentuk sastra.
Setahu saya penggagas sejarah sebagai bagian dari ilmu positif adalah Sir Muhammad Iqbal. Dia berharap kisah-kisah kisah masa lalu disampaikan secara objektif. Namun karena sifat ilmu harus ditampilkan dengan bukti-bukti empiris maka sulitlah menyajikan sejarah dengan indah dan detail. Misalnya untuk menginformasikan sejarah kerajaan Samudra Pasai secara menarik dan indah haruslah melibatkan banyak intuisi dan imajinasi. Sebab, kerajaan pesisir utara Aceh itu hanya menyisakan makam-makam raja dan ulama serta sebuah manuskrip berjudul 'Hikayat Raja-raja Pasai'.
Sastra memang merupakan pelarian yang sangat indah dari kekangan etika penulisan ilmiah. Friedrich Nietzshe mengawali penulisan filsafat dalam bentuk sastra. Cara ini diikuti banyak pemikir abad ke-20 seperti Jean-Paul Sartre dan Albert Camus. Saya sarankan pada anda semua untuk tidak telalu terikat dengan aturan-aturan tertentu untuk menjadi seorang penulis berprestasi. Yang perlu anda lakukan hanya menulis dan menulis. Jangan pedulikan akan digolongkan kedalam kategori manakah tulisan anda. Tirulah semangat Kahlil Gibran. Kalau karya anda nantinya tidak dapat digolongkan kadalam jenis manapun biarlah ahli sastra dan ahli ilmu membuat kategori baru untuk karya hebat anda.
Penanya VII : Kenapa Pidie dan Aceh Besar bertikai sepanjang sejarah?
Banta : Menurut tinjauan sejarah, kerajaan Pedir adalah kerajaan yang paling membangkang terhadap kerajaan Aceh Darussalam. Pedir melakukan persekutuan dengan Portugis dengan mendirikan pusat komando dan pos militer Portugis di Pante Raja untuk menghalau serangan kerajaan Aceh Darussalam.
Ketika Pedir hendak melakukan perlawanan ke Aceh, pasukan kerajaan Linge yang loyal pada Aceh Darussalam menggagalkan usaha tersebut. Hingga kini persaingan antara orang Pidie Dengan Aceh Rayeuk masih terlihat jelas. Sulitnya orang Pidie memahami bahasa Aceh yang digunakan orang Aceh. Namun diharapkan persaingan ini menjadi persaingan sehat agar kedua belah pihak ini saling berusaha mensejahterakan Aceh secara keselurusan tanpa dibayang-bayangi sikap chauvanisme.
3. ISLAM RASIONAL
"Tidak ada agama yang memiliki rasionalitas menyeluruh selain Islam".
Kata Banta pada Nasir, lulusan Filsafat dari Harvard.University yang menolak mengajar di almamaternya setelah lulus Program Doktor. Dia beralasan telah jenuh dengan dunia pemikiran dan dunia akademik dan memilih tinggal bersama Banta di pedalaman Aceh yang teduh dengan pemendangan alam yang indah dengan menghiasi mata dengan serba hijau kemanapun mate diarahkan.
"Sir Prof bercanda. Buktikan padaku alasan rasional kelahiran Isa yang tanpa ayah". Sanggah Nasir.
"Logika Maryam beranak tanpa melalui proses normal telah malalui tahap tingkatan rasionalisasi mulai dari Ibrahim yang sudah tua dan Istri zakaria yang mandul tapi tetap memiliki anak.
"Kalaupun masyarakat masih tetap membantah, maka hendaklah diam. Seperti yang dilakukan Zakaria dan Maryam. Segala perkara tidak boleh ada penjelasan sebelum sasaran informasi belum siap menerima. Al-Kindi dan Galileo adalah pelajaran berharga.
Wanita tua yang tidak haid lagi (monopouse) mustahil mengandung, itu rasional. Tapi kalau dia mengandung juga, itu tidak rasional. Tapi kalaupun terjadi keanehan itu tidak begitu mencengangkan.Demikian dialami istri Ibrahim. Selanjutnya, wanita mandul tidak beranak itu rasional. Tapi kalau dia beranak juga itu tidak rasional. Kalaupun beranak maka keanehan itu akan lebih besar daripada wanita monopouse. Namun fakta aneh ini tetap sama tingkat mencengangkannya sebab telah pernah terjadi sesuatu yang aneh sebelumnya (Monopouse mengandung). Ini yang terjadi pada Istri Zakariya. Terakhir, wanita bersuami melahirkan itu rasional. Tapi kalau wanita tak bersuami melahirkan juga itu tidak rasional. Kalau mau objektif, sebenarnya hal ini tidak begitu aneh sebab ada wanita uzur dan wanita mandul yang juga dapat melahirkan.
Jadi kalau saja Yahudi di masa itu objektif, bukan emosional, dengan mengingat kembali wanita monopouse dan mandul dapat melahirkan maka kisah Maryam tidak terlalu aneh. Namun karena sifat Bani Israel memang bermaksud menolak agama Tuhan maka selalu mereka mencari selah untuk ingkar.
Sebab itulah setelah mengisahkan Maryam, Surah Maryam menyinggung kembali Ibrahim untuk menciptakan refleksi pada akal akan sebuah objektifitas kejadian Maryam melahirkan setelah diawali dengan kisah Zakariyya.
"Meski kurang memahami, aku puas dengan jawaban Sir Prof. Biarkan aku mencoba mencerna kembali materi ini". Kata Nasir.
Banta melanjutkan.
"Tidak ada yang lebih bertentangn dengan logika selain informasi yang tidak tepat. Karena itu tidak ada dosa yang lebih besar setelah syirik selain berbohong. Bahkan berbohong untuk bercanda saja dilarang. Bagiku ini sudah cukup untuk membuktikan Islam itu rasional". Kata Guru Besar tiga Universitas terkemuka di Timur Tengah, Eropa dan Amerika itu.
"Tidak ada agama yang memiliki rasionalitas menyeluruh selain Islam".
Kata Banta pada Nasir, lulusan Filsafat dari Harvard.University yang menolak mengajar di almamaternya setelah lulus Program Doktor. Dia beralasan telah jenuh dengan dunia pemikiran dan dunia akademik dan memilih tinggal bersama Banta di pedalaman Aceh yang teduh dengan pemendangan alam yang indah dengan menghiasi mata dengan serba hijau kemanapun mate diarahkan.
"Sir Prof bercanda. Buktikan padaku alasan rasional kelahiran Isa yang tanpa ayah". Sanggah Nasir.
"Logika Maryam beranak tanpa melalui proses normal telah malalui tahap tingkatan rasionalisasi mulai dari Ibrahim yang sudah tua dan Istri zakaria yang mandul tapi tetap memiliki anak.
"Kalaupun masyarakat masih tetap membantah, maka hendaklah diam. Seperti yang dilakukan Zakaria dan Maryam. Segala perkara tidak boleh ada penjelasan sebelum sasaran informasi belum siap menerima. Al-Kindi dan Galileo adalah pelajaran berharga.
Wanita tua yang tidak haid lagi (monopouse) mustahil mengandung, itu rasional. Tapi kalau dia mengandung juga, itu tidak rasional. Tapi kalaupun terjadi keanehan itu tidak begitu mencengangkan.Demikian dialami istri Ibrahim. Selanjutnya, wanita mandul tidak beranak itu rasional. Tapi kalau dia beranak juga itu tidak rasional. Kalaupun beranak maka keanehan itu akan lebih besar daripada wanita monopouse. Namun fakta aneh ini tetap sama tingkat mencengangkannya sebab telah pernah terjadi sesuatu yang aneh sebelumnya (Monopouse mengandung). Ini yang terjadi pada Istri Zakariya. Terakhir, wanita bersuami melahirkan itu rasional. Tapi kalau wanita tak bersuami melahirkan juga itu tidak rasional. Kalau mau objektif, sebenarnya hal ini tidak begitu aneh sebab ada wanita uzur dan wanita mandul yang juga dapat melahirkan.
Jadi kalau saja Yahudi di masa itu objektif, bukan emosional, dengan mengingat kembali wanita monopouse dan mandul dapat melahirkan maka kisah Maryam tidak terlalu aneh. Namun karena sifat Bani Israel memang bermaksud menolak agama Tuhan maka selalu mereka mencari selah untuk ingkar.
Sebab itulah setelah mengisahkan Maryam, Surah Maryam menyinggung kembali Ibrahim untuk menciptakan refleksi pada akal akan sebuah objektifitas kejadian Maryam melahirkan setelah diawali dengan kisah Zakariyya.
"Meski kurang memahami, aku puas dengan jawaban Sir Prof. Biarkan aku mencoba mencerna kembali materi ini". Kata Nasir.
Banta melanjutkan.
"Tidak ada yang lebih bertentangn dengan logika selain informasi yang tidak tepat. Karena itu tidak ada dosa yang lebih besar setelah syirik selain berbohong. Bahkan berbohong untuk bercanda saja dilarang. Bagiku ini sudah cukup untuk membuktikan Islam itu rasional". Kata Guru Besar tiga Universitas terkemuka di Timur Tengah, Eropa dan Amerika itu.
4. Islam dan Kesehatan
Mengenai Islam dan kesehatan Teuku Banta Ahmad berkata:
Tidak benar bila dalam setiap detik engkau menjalankan Islam maka tidak akan ditimpa kemalangan sakit. Karena sangat banyak sebab yang mengundang penyakit. Seperti cuaca, keturunan, makanan dan lain-lain.
Dewasa ini manusia mengidap sejumlah penyakit yang aneh seiring pesatnya teknologi yang mereka hasilkan. Amatan saya, manusiamenderita banyak penyakit karena mereka jauh dari amalan-amalan Islam. Anehnya lagi banyak Muslim yang lebih jauh dari amalan Islam daripada non-muslim. Misalnya Dalai Lama, pemimpin spritual tibet, menganjurkan pengikutnya untuk berpuasa sebagai wujud penghormatan bagi kaum muslim dan simpati terhadap manusia di berbagai belahan bumi yang menderita kekurangan pangan.
1. Tidur
Rasulullah Saw. mencontohkan posisi tidur dengan miring, bagian kanan ke bawah. Lengan kanan sebagai bantal. Kaki sedikit dilipat, tumit kanan di atastumit kiri. Kondisikan diri serileks mungkin. Ini dilakukan setelah kedua telapak tangan dihadapkan ke wajah sembari membaca surah Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Naas lalu mengusap kedua telapak tangan ke seluruh anggota badan yang mudah di jangkau. Dilakukan berulang sebanyak tiga kali lalu membaca doa tidur.
Keutamaan melakukan ini, secara klinis terbukti:
a. otak.
Dalam buku 'Revolusi IQ,EQ dan SQ oleh taufik Pasiak dijelaskan bagian otak manusia terdiri dua bagian. Bagian kanan berguna untuk merekam invormasi visual dan untuk berimajinasi. Bagian kiri berfungsi merekam informasi matenatis dan berfokus. Dengan posisi tidur dianjurkan, maka oliran darah akan lebih lancar ke otak kiri. Dengan itu akan lebih mudan tertidur dan nyenyak. Tidak banyak menghayal menjelang tidur dan tidak bermimpi saat tertidur.
b. ginjal.
Ginjal yang posisinya di sebelah kanan perut menjadi aman dan dapat bekerja secara maksimal saat tidur. Dengan demikian segala jenis penyakit yang terkandung dalam badan dapat diserap ginjal untuk di keluarkan melalui penis bersama urine. Sebab itulah kita selalu dianjurkan untuk minum air putih sebanyak mungkin.
c. jantung.
Tidur dengan posisi dianjurkan dapat membuat jantung bekerja dengan baik. Dengan itu aliran darah ke seluruh tubuh menjadi lancar. Pernafasan menjadi baik. Kerja otak dan ginjalpun menjadi sempurna.
Quraish Shihab dalam 'Tafsir Al-Misbah' saat menerangkan surah An-Naba' menuliskan bahwa ketika tidur semua anggota tubuh beritirahat kecuali jantung, gijal dan otak.
2. Buang Air
Inilah Islam. Memberikan bimbingan pada ummatnya mulai dari urusan kamar mandi hingga urusan politik. Mulai dari urusan buang hajat hingga tata negara.
a. buang air kecil.
Ajaran Islam saat buang air kecil untuk tidak bercakap-cakap, menutup kepala dengan kain dan dengan posisi jongkok.
Dengan berjongkok maka akan memudahkan kantung kemih untuk mengeluarkan urine tanpa sisi. Setelah kira-kira semua urne terbuang handaklah berdehem dua kali untuk memastikan tidak ada setetespun tersisa.
Dengan berjongkok dapat memastikan apakah kita hendak buang air besar atau tidak. Dengan berjongkok
b. buang air besar.
Rasulullah Saw. menganjurkan berlindung pada Allah dari setan laki-laki dan perempuan ketika akan masuk wc.
Saat sedang buang air besar dianjurkan kepala ditutupi kain. Saya kira ini karena pengetahuan yang disimpan dalam otak menempel persis seperti menempel pada magnet. Agar pengetahuan itu tidak lenyap saat menekan ampas dianjurkanlahlah menutup kepala. Mungkin begitu. Mungkin.
3. Jadwal.
Kedisiplinan telah pula dirumuskan dalam Islam. Kedisiplinan-kedisiplinan yang dibuat di lingkungan kita seperti sekolah, kantor dan tempat-tempat lainnya tidak perlu diikuti ketika dia telah mengkangkangi kedisiplinan Islam.
Misalnya waktu belajar sekolah, masuk 08.30, istirahat 10.00 dan 12.15 dan pulang 14.30. Ini mengganggu waktu zuhur kita. Parahnya lagi jam III kuliah dimulai 12.00 selesai 14.30. Saya katakan jadwal-jadwal ini adalah jadwal setan. Betapa berharganya shalat, apalagi tepat waktu daripada kuliah, sekolah dan kerja.
Nabi Besar menganjurkan untuk segera tidur selesai shalat isya' awal waktu. Agar anda bisa bangun untuk tahajjud dan sanggup bangun untuk shalat subuh berjamaah dimasjid. Jangan pula tidur setelah shalat subuh. Ini bahaya besar. Iman seseorang diukur dengan kehadirannya ke mesjid untuk shalat subuh berjamaah.
Di masa depan manusia posmodern akan shalat untuk menjaga kesehatan. Sebab bahan-bahan kimia yang diserap tubuh sudah tidak sanggup lagi diatasi dengan yoga. Ke depan shalat akan menjadi terapi, bahkan non-muslimpun melakukannya.
Nabi besar menyeru Bilal untuk menjadikan shalat sebagai istirahat. Panas terik siang hari bukan dihilangkan dengan aneka miniman dingin sarang bahan kimia. Cara terbaik adalah melakukan wudhu' dengan sempurna lalu segera melaksanakan shalat sunnat wudhu' dua rakaat. Shalat ini dijanjikan akan menghapus dosa-dosa kita di masa lalu. Rasakan sendiri nikmatnya praktik ini. Salesai shalat ber'itikaflah di masjid sembari menunggu shalat zuhur berjamaah.
Nabi kita menjanjikan Allah akan menghapus semua dosa yang telah lalu bagi orang yang shalat sunnat masing-masing empat rakaat sebelum dan sesudah zuhur. Subhanallah.
Nabi Besar Saw. mengumpamakan shalat seperti siang panas gersang. Dia memiliki sungai di depan pintu rumahnya. Maka dia mendi di sungai itu lima kali sehari. Amboi, segar dan nikmatnya shalat.
Kata Nabi shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Betapa tidak! Abu Sangkan menerangkan gerakan-gerakan shalat dapat melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh. Bagian tubuh yang paling membutuhkan darah adalah otak. Sebab oliran darah ke otak menjadi lancar terutama pada saat bersujud, maka pikiranpun akan jernih. Dengan itu kita akan melakukan banyak pertimbanyan bila hendak melakukan sesuatu.
Tapi ingatlah bahwa balasan dari suatu amalan tergantung dari harapan (niat) si pelaku. Maka walaupun shalat dapat menjadi penghilang lelah, penjaga kesehatan dan dapat memberi banyak efek-efek positif lainnya, namun tetaplah engkau shalat karena Allah saja. Dengan itu bersama keridhaan Allah semua kebaikan shalat akan pula beserta engkau yang shalat.
4. Makanan dan Minuman
"Kamu adalah apa yang kamu makan". Demikian kalimat bijak. Dewasa ini sangat banyak makanan yang mengandung bahan kimia. Sebab itu kita harus sangat selektif memilih makanan. Bayangkan, makanan yang kita anggap paling alami sekalipun, sebenarnya tidak lagi alami. Kita merawat padi dengan pupuk kimia. Kita mengawetkan ikan laut dengan racun. Ikan air tawarvyang kita bududayakan dan ayam potong kita besarkan dengan seratus persen makanan kimia.
Kita menjadikan rokok sebagai teman istirahat yang tidak mengembalikan stamina bahkan malah menjadi alat bunuh diri paling halus. Kita memulai aktivitas dengan kopi dan menganggapnya dapat memicu semangat kerja. Ternyata kopi hanya melahirkan rencana-rencana yang tidak terorganisir dengan baik. Kopi sifatnya seperti heroin saja, hanya memicu motorik otak yang membuat segala rencana kerja buruk, hanya membuat ketergantungan luar biasa yang akhirnya meninggalkan berbagai penyakit seperti gula darah.
Kopi membuat otak melawan keinginan tubuh. badan sudah lelah dipaksanya bekerja. Mata sudah mengantuk dipaksanya berjaga. Akibatnya ya, sakit.
Susu yang kita minum diproses dengan bahan kimia, dihasilkan dari kedelai berpupuk kimia dan sapi yang menakan makanan kimia.
Nabi Besar Saw. menganjurkan kita makan sambil duduk tidak mengangkat kaki, tenang agar perut dapat rileks. Diajarkan kita untuk menyantap hidangan terdekat yang mudah diraih dengan alasan etika. Juga agar tidak banyak gerak untuk menjaga proses pencernaan.
Nabi larang makan sebelum lapar dan disuruh berhenti sebelum kenyang guna optimalisasi proses pencernaan dan penyerapan gizi dalam tubuh. Cara ini juga membuat kita banyak bersyukur dan tidak serakah.
Sayang anjuran-anjuran dilanggar hingga kita diserang berbagai penyakit. Nabi suruh berdoa sebelum dan setelah makan agar mendapat pahaladan berkah. Juga untuk memberi energi positif dari tubuh dan makanan.
Minum disuruh bernafas terlebih dahulu tiga kali. Tidak bernafas dalam gelas. Supaya, pernafasan lancar dan minuman dapat bekerja dengan baik dalam tubuh.
Disuruh Nabi makan minum dengan tangan kanan karena kebersihan dan energi positif.
Melakukan hubungan badan, keluar darah haid dan nifas sangat banyak mengeluarkan energi dan membuat tubuh benar-benar drop. Sebab itulah mandi diwajibkan. Air sangat baik untuk mengembalikan kesegaran tubuh. Sebab itu jangan lakukan apapun setelah pulang bekerja selain mandi. Sahalat perlu stamina dan kesegaran, sebab itu tidak ada shalat tanpa wudhu'.
Mengenai Islam dan kesehatan Teuku Banta Ahmad berkata:
Tidak benar bila dalam setiap detik engkau menjalankan Islam maka tidak akan ditimpa kemalangan sakit. Karena sangat banyak sebab yang mengundang penyakit. Seperti cuaca, keturunan, makanan dan lain-lain.
Dewasa ini manusia mengidap sejumlah penyakit yang aneh seiring pesatnya teknologi yang mereka hasilkan. Amatan saya, manusiamenderita banyak penyakit karena mereka jauh dari amalan-amalan Islam. Anehnya lagi banyak Muslim yang lebih jauh dari amalan Islam daripada non-muslim. Misalnya Dalai Lama, pemimpin spritual tibet, menganjurkan pengikutnya untuk berpuasa sebagai wujud penghormatan bagi kaum muslim dan simpati terhadap manusia di berbagai belahan bumi yang menderita kekurangan pangan.
1. Tidur
Rasulullah Saw. mencontohkan posisi tidur dengan miring, bagian kanan ke bawah. Lengan kanan sebagai bantal. Kaki sedikit dilipat, tumit kanan di atastumit kiri. Kondisikan diri serileks mungkin. Ini dilakukan setelah kedua telapak tangan dihadapkan ke wajah sembari membaca surah Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Naas lalu mengusap kedua telapak tangan ke seluruh anggota badan yang mudah di jangkau. Dilakukan berulang sebanyak tiga kali lalu membaca doa tidur.
Keutamaan melakukan ini, secara klinis terbukti:
a. otak.
Dalam buku 'Revolusi IQ,EQ dan SQ oleh taufik Pasiak dijelaskan bagian otak manusia terdiri dua bagian. Bagian kanan berguna untuk merekam invormasi visual dan untuk berimajinasi. Bagian kiri berfungsi merekam informasi matenatis dan berfokus. Dengan posisi tidur dianjurkan, maka oliran darah akan lebih lancar ke otak kiri. Dengan itu akan lebih mudan tertidur dan nyenyak. Tidak banyak menghayal menjelang tidur dan tidak bermimpi saat tertidur.
b. ginjal.
Ginjal yang posisinya di sebelah kanan perut menjadi aman dan dapat bekerja secara maksimal saat tidur. Dengan demikian segala jenis penyakit yang terkandung dalam badan dapat diserap ginjal untuk di keluarkan melalui penis bersama urine. Sebab itulah kita selalu dianjurkan untuk minum air putih sebanyak mungkin.
c. jantung.
Tidur dengan posisi dianjurkan dapat membuat jantung bekerja dengan baik. Dengan itu aliran darah ke seluruh tubuh menjadi lancar. Pernafasan menjadi baik. Kerja otak dan ginjalpun menjadi sempurna.
Quraish Shihab dalam 'Tafsir Al-Misbah' saat menerangkan surah An-Naba' menuliskan bahwa ketika tidur semua anggota tubuh beritirahat kecuali jantung, gijal dan otak.
2. Buang Air
Inilah Islam. Memberikan bimbingan pada ummatnya mulai dari urusan kamar mandi hingga urusan politik. Mulai dari urusan buang hajat hingga tata negara.
a. buang air kecil.
Ajaran Islam saat buang air kecil untuk tidak bercakap-cakap, menutup kepala dengan kain dan dengan posisi jongkok.
Dengan berjongkok maka akan memudahkan kantung kemih untuk mengeluarkan urine tanpa sisi. Setelah kira-kira semua urne terbuang handaklah berdehem dua kali untuk memastikan tidak ada setetespun tersisa.
Dengan berjongkok dapat memastikan apakah kita hendak buang air besar atau tidak. Dengan berjongkok
b. buang air besar.
Rasulullah Saw. menganjurkan berlindung pada Allah dari setan laki-laki dan perempuan ketika akan masuk wc.
Saat sedang buang air besar dianjurkan kepala ditutupi kain. Saya kira ini karena pengetahuan yang disimpan dalam otak menempel persis seperti menempel pada magnet. Agar pengetahuan itu tidak lenyap saat menekan ampas dianjurkanlahlah menutup kepala. Mungkin begitu. Mungkin.
3. Jadwal.
Kedisiplinan telah pula dirumuskan dalam Islam. Kedisiplinan-kedisiplinan yang dibuat di lingkungan kita seperti sekolah, kantor dan tempat-tempat lainnya tidak perlu diikuti ketika dia telah mengkangkangi kedisiplinan Islam.
Misalnya waktu belajar sekolah, masuk 08.30, istirahat 10.00 dan 12.15 dan pulang 14.30. Ini mengganggu waktu zuhur kita. Parahnya lagi jam III kuliah dimulai 12.00 selesai 14.30. Saya katakan jadwal-jadwal ini adalah jadwal setan. Betapa berharganya shalat, apalagi tepat waktu daripada kuliah, sekolah dan kerja.
Nabi Besar menganjurkan untuk segera tidur selesai shalat isya' awal waktu. Agar anda bisa bangun untuk tahajjud dan sanggup bangun untuk shalat subuh berjamaah dimasjid. Jangan pula tidur setelah shalat subuh. Ini bahaya besar. Iman seseorang diukur dengan kehadirannya ke mesjid untuk shalat subuh berjamaah.
Di masa depan manusia posmodern akan shalat untuk menjaga kesehatan. Sebab bahan-bahan kimia yang diserap tubuh sudah tidak sanggup lagi diatasi dengan yoga. Ke depan shalat akan menjadi terapi, bahkan non-muslimpun melakukannya.
Nabi besar menyeru Bilal untuk menjadikan shalat sebagai istirahat. Panas terik siang hari bukan dihilangkan dengan aneka miniman dingin sarang bahan kimia. Cara terbaik adalah melakukan wudhu' dengan sempurna lalu segera melaksanakan shalat sunnat wudhu' dua rakaat. Shalat ini dijanjikan akan menghapus dosa-dosa kita di masa lalu. Rasakan sendiri nikmatnya praktik ini. Salesai shalat ber'itikaflah di masjid sembari menunggu shalat zuhur berjamaah.
Nabi kita menjanjikan Allah akan menghapus semua dosa yang telah lalu bagi orang yang shalat sunnat masing-masing empat rakaat sebelum dan sesudah zuhur. Subhanallah.
Nabi Besar Saw. mengumpamakan shalat seperti siang panas gersang. Dia memiliki sungai di depan pintu rumahnya. Maka dia mendi di sungai itu lima kali sehari. Amboi, segar dan nikmatnya shalat.
Kata Nabi shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Betapa tidak! Abu Sangkan menerangkan gerakan-gerakan shalat dapat melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh. Bagian tubuh yang paling membutuhkan darah adalah otak. Sebab oliran darah ke otak menjadi lancar terutama pada saat bersujud, maka pikiranpun akan jernih. Dengan itu kita akan melakukan banyak pertimbanyan bila hendak melakukan sesuatu.
Tapi ingatlah bahwa balasan dari suatu amalan tergantung dari harapan (niat) si pelaku. Maka walaupun shalat dapat menjadi penghilang lelah, penjaga kesehatan dan dapat memberi banyak efek-efek positif lainnya, namun tetaplah engkau shalat karena Allah saja. Dengan itu bersama keridhaan Allah semua kebaikan shalat akan pula beserta engkau yang shalat.
4. Makanan dan Minuman
"Kamu adalah apa yang kamu makan". Demikian kalimat bijak. Dewasa ini sangat banyak makanan yang mengandung bahan kimia. Sebab itu kita harus sangat selektif memilih makanan. Bayangkan, makanan yang kita anggap paling alami sekalipun, sebenarnya tidak lagi alami. Kita merawat padi dengan pupuk kimia. Kita mengawetkan ikan laut dengan racun. Ikan air tawarvyang kita bududayakan dan ayam potong kita besarkan dengan seratus persen makanan kimia.
Kita menjadikan rokok sebagai teman istirahat yang tidak mengembalikan stamina bahkan malah menjadi alat bunuh diri paling halus. Kita memulai aktivitas dengan kopi dan menganggapnya dapat memicu semangat kerja. Ternyata kopi hanya melahirkan rencana-rencana yang tidak terorganisir dengan baik. Kopi sifatnya seperti heroin saja, hanya memicu motorik otak yang membuat segala rencana kerja buruk, hanya membuat ketergantungan luar biasa yang akhirnya meninggalkan berbagai penyakit seperti gula darah.
Kopi membuat otak melawan keinginan tubuh. badan sudah lelah dipaksanya bekerja. Mata sudah mengantuk dipaksanya berjaga. Akibatnya ya, sakit.
Susu yang kita minum diproses dengan bahan kimia, dihasilkan dari kedelai berpupuk kimia dan sapi yang menakan makanan kimia.
Nabi Besar Saw. menganjurkan kita makan sambil duduk tidak mengangkat kaki, tenang agar perut dapat rileks. Diajarkan kita untuk menyantap hidangan terdekat yang mudah diraih dengan alasan etika. Juga agar tidak banyak gerak untuk menjaga proses pencernaan.
Nabi larang makan sebelum lapar dan disuruh berhenti sebelum kenyang guna optimalisasi proses pencernaan dan penyerapan gizi dalam tubuh. Cara ini juga membuat kita banyak bersyukur dan tidak serakah.
Sayang anjuran-anjuran dilanggar hingga kita diserang berbagai penyakit. Nabi suruh berdoa sebelum dan setelah makan agar mendapat pahaladan berkah. Juga untuk memberi energi positif dari tubuh dan makanan.
Minum disuruh bernafas terlebih dahulu tiga kali. Tidak bernafas dalam gelas. Supaya, pernafasan lancar dan minuman dapat bekerja dengan baik dalam tubuh.
Disuruh Nabi makan minum dengan tangan kanan karena kebersihan dan energi positif.
Melakukan hubungan badan, keluar darah haid dan nifas sangat banyak mengeluarkan energi dan membuat tubuh benar-benar drop. Sebab itulah mandi diwajibkan. Air sangat baik untuk mengembalikan kesegaran tubuh. Sebab itu jangan lakukan apapun setelah pulang bekerja selain mandi. Sahalat perlu stamina dan kesegaran, sebab itu tidak ada shalat tanpa wudhu'.
5. Alam dan Hakikatnya
Anda keluar ke halaman rumah pada satu malam yang cerah. Pandalan menoleh ke langit. Mata menangkap sebuah bintang yang berkelap-kelip. Indah mempesona.
Jarak antara bintang yang anda lihat dengan posisi anda adalah 3 juta tahun cahaya . Artinya bintang yang anda lihat bukanlah bintang yang ada pada malam itu. Bintang itu adalah bintang yang sama namun pada waktu tiga juta tahun cahaya
Boleh jadi bintang yang sedang anda lihat pada malam itu telah hilang atau musnah 2,5 juta tahun yang lalu. Namun karena begitu lamanya cahaya bintang itu sampai ke mata anda maka anda tidak mengetahuinya sebeb yang anda lihat adalah sebuah benda 3 juta tahun lalu. Demikian jauhnya jarak bumi tempat kita tinggal dengan bintang di angkasa.
"Demikian kehidupan kita di bumi ini". Kata Banta "Boleh jadi kehidupan kita telah usai, langit telah digulung dan semuanya telah berakhir. Namun yang membuat kita masih berasa di sini dan kini adalah persepsi pikiran kita".
Kamaruz mengerutkat dahi. Banta melanjutkan.
"Harun Yahya dalam 'Hakikat di Balik Materi' menguraikan bahwa alam semesta yang sedang kita alami dan rasakan semuanya sebenarnya tidak ada. Keberadaannya hanya karena persepsi pikiran kita. Semua yang dicium, raba, lihat dan kecap adalah karena persepsi indra semata".
"Jadi, apakah alm semesta kita ini sebegitu hinanya?" Tanya Kamaruz.
"Jangan pernah ulangi lagi pertanyaan hinamu itu". Nada suara Banta agak tinggi. Dia menerangkan dengan serius:
"Pengaruh filosof Yunani sangat radikal kedalam kepala pada pemikir Muslim. Hingga mereka menganggap alam materi ini sebagai sesuatu yang hina. Alam dianggap sebagai hasil manifestasi terendah dimulai dari Tuhan pada tingkatan tertingginya.
"Mereka mengabaikan manusia yang sebenarnya lebih tinggi dari malaikat. Mereka tidak tahu bahwa ruh manusia, melalui akal, merupakan sesuatu yang tiada untuk mengenal Tuhan. Akal selain mampu mewujudkan alam materi juga mempunyai keahlian mengkaji keteraturan dan penghayatan menikmati keindahan alam hingga kedua keahlian terakhir ini dapat mengantarkan pemahaman akan Keindahan dan Keagungan Tuhan melebihi segala makhluk yang pernah Tuhan ciptakan.
Kalau dunia ciptaan Tuhan ini kita pahami sebagaimana umumnya orang-orang berfikir, maka pastilah semua makhluk bumi dapat menemukan keindahan dan keseimbangan alam sebagaimana manusia. Namun karena alam ini adalah persepsi maka yang memiliki ruh lebih tinggi mampu mempersepsikan alam lebih baik.
Sebuah Hadits Qudsi menyatakan Tuhan adalah Dzat tersembunyi, karena ingin dikenal dia ciptakan alam. Alam adalah sarana mengenal Tuhan. Karena manusia yang paling mengenal alam maka manusialah yang paling mengenal Tuhan, bukan malaikat. Untuk mengebutkan nama-nama benda saja malaikat tidak mampu, namun Adam, sebagai representasi manusia, mampu melakukannya.Teori Manifestasi ala filosof muslim itu keliru.
Demikian kata Banta.
6. Poligami
Salah seorang warga desa Meudang Ara menjatuhkan thalaq pada istrinya. Berita ini sampai ke telinga Banta ketika dia sedang menikmati kopi tubruk di warung kopi Apa Suh.
Maka Teuku Banta Ahmad berkata:
Mari lihat ke dalam diri
Mari dengar suara hati
Demikian penggalan syair Rafli. Bila hendak memutuskan sesuatu maka janganlah nafsu dan emosi yang dikedepankan. Lihatlah daya upaya diri. Utamakan kata hati yang paling dalam. Unduk dapat melakukan demikian maka bersuci dan shalat istigharah.
"Bukankah talak itu lebih baik daripada ribut terus tiap hari". Kata seorang tetangga yang menalak istrimnya itu.
"Yang paling baik adalah yang paling baik pada istrinya". Sanggah Banta.
"Baiknya lagi poligami. Istri muda merajuk baik keistri tua". Kata si Tukang Beli Nomor asal ketus.
Dr. Nasir yang sejak pagi menemani Banta di warung itu angkat bicara:
Ayat poligami dalam surat An-Nisa' bukan untuk membenarkan menikahi wanita dua sampai empat. Tapi untuk membandingkan bahwa bila menikahi anak perempuan yang sedari dia kecil hartanya kita kelola, kita tidak akan mampu, atau amat sulit untuk adil terhadap pengelolaan hartanya setelah kita nikahi, lebih sulit daripada berlaku adil terhadap istri yang dipoligami. "Lebih mudah kamu adil terhadap kedua, atau tiga bahkan empat istrimu daripada kamu adil terhadap harta wanita yang kamu nikahi yang hartanya kamu kelola sedari dia kecil". Saya kira demikan maksud Allah. Wallahu'alam.
Menyadari kata-katanya membuat seluruh penghuni meja warkop Apa Suh tegang, Nasir mencoba mengendrkan urat-urat mereka kembali:
Tapi kalau saja ayat perumpamaan ini dengan menikahi dua, tiga atau empat istri tidak ada, maka laki-laki yang istrinya tidak bisa melahirkan sementara sangat menginginkan keturunan, istri sakit parah dalam waktu yang lama dan halangan-halangan lain, tidak boleh juga berpoligami.
Menyadari warga sudah dapat memahami makhsud Nasir, Banta melanjutkan:
Quraish Shihab tepat ketika mengatakan poligami seumpama emergency exit atau pintu keluar darurat.
Praktek perkawinan jahiliyah sangat amburadul. Bahkan ada yang punya istri sampai seratus kurang satu. Ada pula perempuan yang berfungsi seperti pelacur, dibolehkan suaminya ditiduri sembarang laki-laki. Jadi pendapat saya poligami dalam islam adalah "jalan" menuju monogami. Beristri satu saja.
Salah seorang warga desa Meudang Ara menjatuhkan thalaq pada istrinya. Berita ini sampai ke telinga Banta ketika dia sedang menikmati kopi tubruk di warung kopi Apa Suh.
Maka Teuku Banta Ahmad berkata:
Mari lihat ke dalam diri
Mari dengar suara hati
Demikian penggalan syair Rafli. Bila hendak memutuskan sesuatu maka janganlah nafsu dan emosi yang dikedepankan. Lihatlah daya upaya diri. Utamakan kata hati yang paling dalam. Unduk dapat melakukan demikian maka bersuci dan shalat istigharah.
"Bukankah talak itu lebih baik daripada ribut terus tiap hari". Kata seorang tetangga yang menalak istrimnya itu.
"Yang paling baik adalah yang paling baik pada istrinya". Sanggah Banta.
"Baiknya lagi poligami. Istri muda merajuk baik keistri tua". Kata si Tukang Beli Nomor asal ketus.
Dr. Nasir yang sejak pagi menemani Banta di warung itu angkat bicara:
Ayat poligami dalam surat An-Nisa' bukan untuk membenarkan menikahi wanita dua sampai empat. Tapi untuk membandingkan bahwa bila menikahi anak perempuan yang sedari dia kecil hartanya kita kelola, kita tidak akan mampu, atau amat sulit untuk adil terhadap pengelolaan hartanya setelah kita nikahi, lebih sulit daripada berlaku adil terhadap istri yang dipoligami. "Lebih mudah kamu adil terhadap kedua, atau tiga bahkan empat istrimu daripada kamu adil terhadap harta wanita yang kamu nikahi yang hartanya kamu kelola sedari dia kecil". Saya kira demikan maksud Allah. Wallahu'alam.
Menyadari kata-katanya membuat seluruh penghuni meja warkop Apa Suh tegang, Nasir mencoba mengendrkan urat-urat mereka kembali:
Tapi kalau saja ayat perumpamaan ini dengan menikahi dua, tiga atau empat istri tidak ada, maka laki-laki yang istrinya tidak bisa melahirkan sementara sangat menginginkan keturunan, istri sakit parah dalam waktu yang lama dan halangan-halangan lain, tidak boleh juga berpoligami.
Menyadari warga sudah dapat memahami makhsud Nasir, Banta melanjutkan:
Quraish Shihab tepat ketika mengatakan poligami seumpama emergency exit atau pintu keluar darurat.
Praktek perkawinan jahiliyah sangat amburadul. Bahkan ada yang punya istri sampai seratus kurang satu. Ada pula perempuan yang berfungsi seperti pelacur, dibolehkan suaminya ditiduri sembarang laki-laki. Jadi pendapat saya poligami dalam islam adalah "jalan" menuju monogami. Beristri satu saja.
7. Walau Bagaimanapun Harus Sekolah
Puagi hari di Meudang Ara memang terasa berbeda. Udara pegunungan menghembuskan angin sampai mengentuh tulang. Dedaunan dan rerumputan senantiasa lembab sebab embun membasahi. Burung-burung bernyanyi mendendangkan lagu senang sepi. Akal-akal manusia cerdas di berbagai pelosok bumi berjasa besar hingga banta dapat merasakan pelukan alam setiap hari.
Kalau tidak ada teknologi canggih pasti Universitas-universitas termpat Banta mengajar takkan membiarkannya disini. Disini menikmati indahnya alam yang menyenangkan mata, menenangkan hati.
Teuku Banta Ahamad dipanggil 'Sir Prof' oleh rekan-rekan dan para mahasiswanya di Universitas. Semerntara di kampungnya ini, dia dipanggil 'Ampon Banta'.
"Panggilan suka hati asalkan tidak membuat sakit hati". Ujar Banta suatu ketika.
Untuk apa nama 'Teuku Banta' engkau bernama kalau pekerjaannya cuma jadi pengemis ataupun kuli". Kata ibu banta dulu waktu dia masih kecil.
"Ungkapan itulah yang menjadi salah satu alasan kenapa saya harus sekolah. Agar kita dikenang orang. Kita tidak ingin mati layaknya seekor ayam: Sore ini mati besok dilupakan. Ungkap Banta pada Zuli Kadir saat pertama kali Banta berbicara dengan mahasiswa Program Doktor ini pertama berjumpa dengannya.
"Selain itu, sajian nasi panas ibuku setiap pagi telah membakar semangatku menggantungkan cici-cita di bintang.
Sekolah barangkali tidak mampu membuat kita banyak ilmu. Tapi sekolah dan segala macam gelar kesarjanaan, bagiku adalah sebuah podium.
"Podum?"
"Dalam pentas kehidupan di bawah kolong langit ini semua manusia di atas bumi ini persis seperti lautan manusia yang sedang berdesak desakan di sebuah lapangan luas. Di sana semuanya berbicara ingin idenya didengar orang, ingin kata-katanya membuat orang kagum dan mengaggapnya pintar. Semua demikian. Semua berbicara, tidak ada yang mendengar.
"Kalau demikian kondisinya maka untuk agar kata-kata yang kau ucapkan dapat didengar oleh orang lain maka ditengah-tengah manusia itu kamu harus membangun sebuah. Podium yang tinggi dan indah mencolok. Semakin indah podium , berarti semalin bergengsi Universitasnyayang memberi gelar sarjaana. Semakin tinggi podium berarti semakin tinggi strata pendidikannaya.
"Semua punya ide dan pemikiran, mulai dari kuli bangunan hingga guru besar. Tapi siapa yang makin tinggi dan indah podiumnya maka pendapat dialah yang akan makin jauh dan makin mempengaruhi penyampaiannya".
Puagi hari di Meudang Ara memang terasa berbeda. Udara pegunungan menghembuskan angin sampai mengentuh tulang. Dedaunan dan rerumputan senantiasa lembab sebab embun membasahi. Burung-burung bernyanyi mendendangkan lagu senang sepi. Akal-akal manusia cerdas di berbagai pelosok bumi berjasa besar hingga banta dapat merasakan pelukan alam setiap hari.
Kalau tidak ada teknologi canggih pasti Universitas-universitas termpat Banta mengajar takkan membiarkannya disini. Disini menikmati indahnya alam yang menyenangkan mata, menenangkan hati.
Teuku Banta Ahamad dipanggil 'Sir Prof' oleh rekan-rekan dan para mahasiswanya di Universitas. Semerntara di kampungnya ini, dia dipanggil 'Ampon Banta'.
"Panggilan suka hati asalkan tidak membuat sakit hati". Ujar Banta suatu ketika.
Untuk apa nama 'Teuku Banta' engkau bernama kalau pekerjaannya cuma jadi pengemis ataupun kuli". Kata ibu banta dulu waktu dia masih kecil.
"Ungkapan itulah yang menjadi salah satu alasan kenapa saya harus sekolah. Agar kita dikenang orang. Kita tidak ingin mati layaknya seekor ayam: Sore ini mati besok dilupakan. Ungkap Banta pada Zuli Kadir saat pertama kali Banta berbicara dengan mahasiswa Program Doktor ini pertama berjumpa dengannya.
"Selain itu, sajian nasi panas ibuku setiap pagi telah membakar semangatku menggantungkan cici-cita di bintang.
Sekolah barangkali tidak mampu membuat kita banyak ilmu. Tapi sekolah dan segala macam gelar kesarjanaan, bagiku adalah sebuah podium.
"Podum?"
"Dalam pentas kehidupan di bawah kolong langit ini semua manusia di atas bumi ini persis seperti lautan manusia yang sedang berdesak desakan di sebuah lapangan luas. Di sana semuanya berbicara ingin idenya didengar orang, ingin kata-katanya membuat orang kagum dan mengaggapnya pintar. Semua demikian. Semua berbicara, tidak ada yang mendengar.
"Kalau demikian kondisinya maka untuk agar kata-kata yang kau ucapkan dapat didengar oleh orang lain maka ditengah-tengah manusia itu kamu harus membangun sebuah. Podium yang tinggi dan indah mencolok. Semakin indah podium , berarti semalin bergengsi Universitasnyayang memberi gelar sarjaana. Semakin tinggi podium berarti semakin tinggi strata pendidikannaya.
"Semua punya ide dan pemikiran, mulai dari kuli bangunan hingga guru besar. Tapi siapa yang makin tinggi dan indah podiumnya maka pendapat dialah yang akan makin jauh dan makin mempengaruhi penyampaiannya".
8. Semua Sawit
Semuanya sawit
Semua telah menjadi sawit
Ribuan jenis pohon telah ditumbangkan
Hanya untuk satu jenis: sawit
Entah telah berapa ribu orangutan musnah
Entah telah berapa ribu kedih mati
Entah telah berapa ribu kukang meregang nyawa
Entah telah berapa ribu owa binasa
Hanya untuk satu kata: sawit
Entah telah berapa ribu rumah tenggelam dalam banjir
Entah telah berapa ratus gedung sekolah terkubang lumpur
Entah telah berapa pulu rumah ibadah tersapu banjir bandang
Entah telah berapa juta nyawa manusia melayang
Hanya demi sawit
Hampir mereka merebus batu
Hampir saja mereka mengorek tanah untuk digoreng
Nyaris mereka mengiris batang pohon
Dekat masa mereka memakan rumput-rumputan
Mereka keturunan cerdas
Darah ksatria dan ilmuan
Datang dari Persia
Berhijrah mengharungi laut luas
Di ujung Timur mencari sepotong tanah surga
Setelah menemukannya mereka mengubahnya menjadi neraka
Kebun Sawit Meudang Ara, Syamtalira Bayu. Disana Banta bersenandung.
Bukit-Bukit telah menjadi pohin uang. Setiap sore mobil truck turun gunung membawa muatan penuh sawit. Banta melihat senyum bangsanya. Karena senyum-senyum itu maka masihlah sawit-sawit mendapat sedikit tempat dihati Banta. Kalau bukan karena untuk mengisi perut rakyat di tanah kelahiran Banta maka dengan tangannya sendiri dia akan menebang sawit-sawit itu.
Di hamparan kebun sawit itu dulu kakek Banta suka berburu rusa. Tapi kemana rusa-rusa itu sekarang? Tidak ada lagi. Jangankan rusa, rumputpun tak ada. Ketika ribuan jenis tumbuhan rimba belantara ditebang dan digantikan satu jenis bernama sawit, maka semua satwa harus mengungsi. Mengungsi dan dibunuh ketika ekspansi oleh parang dan kapak berlangsung.
Kasihan orangutan, gajah dan harimau sumatra. Bahkan badak yang dulu mudah dijumpai di semak-semak maka kemungkinan besar anak kita nanti hanya akan mengenal binatang bercula itu melalui film animasi dan gambar. Seperti kita mengenal dinosaurus.
Kenapa manusia melakukan tindakan ini? Proyek sosialisasi konservasi alam persis seperti pekerjaan menggaji polisi, jaksa dan sipir dari uang pajak minuman keras. Padahal bila minuman itu tidak ada maka kriminalitaspun amat minim.
Banta berencana menghubungi Harvard untuk meminta dana royaliti penerbitan buku-bukunya untuk membeli semua kebun sawit radius tiga kilometer dari tempat kediamannya sebuah rumah kecil dekat surau atau meunasah desa Meudang Ara.
Banta akan membabat habis kebun sawit itu dan menggantinya dengan tanaman-tanaman produktif yang lebih bersahabat seperti pinang, kopi, kopra dan lain sebagainya. Rencana itu bahkan dapat mempekerjakan petani kebun dari lima desa.\
Semuanya sawit
Semua telah menjadi sawit
Ribuan jenis pohon telah ditumbangkan
Hanya untuk satu jenis: sawit
Entah telah berapa ribu orangutan musnah
Entah telah berapa ribu kedih mati
Entah telah berapa ribu kukang meregang nyawa
Entah telah berapa ribu owa binasa
Hanya untuk satu kata: sawit
Entah telah berapa ribu rumah tenggelam dalam banjir
Entah telah berapa ratus gedung sekolah terkubang lumpur
Entah telah berapa pulu rumah ibadah tersapu banjir bandang
Entah telah berapa juta nyawa manusia melayang
Hanya demi sawit
Hampir mereka merebus batu
Hampir saja mereka mengorek tanah untuk digoreng
Nyaris mereka mengiris batang pohon
Dekat masa mereka memakan rumput-rumputan
Mereka keturunan cerdas
Darah ksatria dan ilmuan
Datang dari Persia
Berhijrah mengharungi laut luas
Di ujung Timur mencari sepotong tanah surga
Setelah menemukannya mereka mengubahnya menjadi neraka
Kebun Sawit Meudang Ara, Syamtalira Bayu. Disana Banta bersenandung.
Bukit-Bukit telah menjadi pohin uang. Setiap sore mobil truck turun gunung membawa muatan penuh sawit. Banta melihat senyum bangsanya. Karena senyum-senyum itu maka masihlah sawit-sawit mendapat sedikit tempat dihati Banta. Kalau bukan karena untuk mengisi perut rakyat di tanah kelahiran Banta maka dengan tangannya sendiri dia akan menebang sawit-sawit itu.
Di hamparan kebun sawit itu dulu kakek Banta suka berburu rusa. Tapi kemana rusa-rusa itu sekarang? Tidak ada lagi. Jangankan rusa, rumputpun tak ada. Ketika ribuan jenis tumbuhan rimba belantara ditebang dan digantikan satu jenis bernama sawit, maka semua satwa harus mengungsi. Mengungsi dan dibunuh ketika ekspansi oleh parang dan kapak berlangsung.
Kasihan orangutan, gajah dan harimau sumatra. Bahkan badak yang dulu mudah dijumpai di semak-semak maka kemungkinan besar anak kita nanti hanya akan mengenal binatang bercula itu melalui film animasi dan gambar. Seperti kita mengenal dinosaurus.
Kenapa manusia melakukan tindakan ini? Proyek sosialisasi konservasi alam persis seperti pekerjaan menggaji polisi, jaksa dan sipir dari uang pajak minuman keras. Padahal bila minuman itu tidak ada maka kriminalitaspun amat minim.
Banta berencana menghubungi Harvard untuk meminta dana royaliti penerbitan buku-bukunya untuk membeli semua kebun sawit radius tiga kilometer dari tempat kediamannya sebuah rumah kecil dekat surau atau meunasah desa Meudang Ara.
Banta akan membabat habis kebun sawit itu dan menggantinya dengan tanaman-tanaman produktif yang lebih bersahabat seperti pinang, kopi, kopra dan lain sebagainya. Rencana itu bahkan dapat mempekerjakan petani kebun dari lima desa.\
9. Ibadah
Suatu hari Banta berkeliling ke desa sebelah. Ternyata matahari mulai tergelincir azan berkumandang Sampai ke telinga Banta. Hatinya berbicara tak mau berhenti:
"Aku akan datang, itu panggilan mulia. Aku yang diseru-Nya. Aku akan datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang ya Allah"
Tanpa Banta sadari tadinya dia dia sedang sibuk dengan sesuatu kini sedang sedang berjalan kencang tergesa-gesa. Hatinya kembali kembali bergumam.
"Itu panggilan mulia. Aku hamba, aku hewan yang dihidungnya tertusuk tali. Tak peduli ikhlas tak ikhlash. Tak peduli imbalan, tak takut neraka, tak ingin surga".
Sesuatu yang panas di kepala Banta membisikkan:
"Sudahlah, kau sudah terlambat. Mustahil kau temukan berjamaah. Santai sajalah".
"Tidak. Tidak ada magnet sekuat tarikan aku dengan-Nya. Aku akan hadir di belakang Imam".. Banta bergumam.
Sesuatu yang panas di kepalanya kembali berkata:
"Mustahil jamaah itu kau raih. Lihatlah jarak antara kau dengan masji itu, terlalu jauh".
Hati Banta terdiam. Tapi sesuatu di sekitarnya emtah itu pohon kelapa, entah ilalang, atau angin dan mungkin cahaya matahari, bakata:
"Untukmu yang patuh, akan ada sesuatu di sekitar tempat berdiri imam, di depan mimbar yang membuat kau mendapat takbiratul ikhram bersama imam".
Selasai shalat Banta memahami bahwa inilah doa. Keinginan paling dalam di lubuk hati dan membuat akal berfokus hanya pada keinginan itu satu.
-------------
Suatu waktu Kamaruz datang menyapa Banta setelah dia selesai berwudu'.
"Kenapa harus pula anggota wudhu' diusap. Bukankan ketika mencelupkan atau menbasuhkan anggota sudah tersampaikan air wudhu' semua?" Tanya Kamaruz.
"Tidak" jawab Banta "bahkan ketika engkau mencelupkan anggota, tidak seluruhnya air itu sampai sebab banyak dari air yang mengenai anggota bergelembung dengan ukuran tek tertangkap mata. Sebab itu, dengan mengusap, semua anggota terkana air."
Suatu hari Banta berkeliling ke desa sebelah. Ternyata matahari mulai tergelincir azan berkumandang Sampai ke telinga Banta. Hatinya berbicara tak mau berhenti:
"Aku akan datang, itu panggilan mulia. Aku yang diseru-Nya. Aku akan datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang ya Allah"
Tanpa Banta sadari tadinya dia dia sedang sibuk dengan sesuatu kini sedang sedang berjalan kencang tergesa-gesa. Hatinya kembali kembali bergumam.
"Itu panggilan mulia. Aku hamba, aku hewan yang dihidungnya tertusuk tali. Tak peduli ikhlas tak ikhlash. Tak peduli imbalan, tak takut neraka, tak ingin surga".
Sesuatu yang panas di kepala Banta membisikkan:
"Sudahlah, kau sudah terlambat. Mustahil kau temukan berjamaah. Santai sajalah".
"Tidak. Tidak ada magnet sekuat tarikan aku dengan-Nya. Aku akan hadir di belakang Imam".. Banta bergumam.
Sesuatu yang panas di kepalanya kembali berkata:
"Mustahil jamaah itu kau raih. Lihatlah jarak antara kau dengan masji itu, terlalu jauh".
Hati Banta terdiam. Tapi sesuatu di sekitarnya emtah itu pohon kelapa, entah ilalang, atau angin dan mungkin cahaya matahari, bakata:
"Untukmu yang patuh, akan ada sesuatu di sekitar tempat berdiri imam, di depan mimbar yang membuat kau mendapat takbiratul ikhram bersama imam".
Selasai shalat Banta memahami bahwa inilah doa. Keinginan paling dalam di lubuk hati dan membuat akal berfokus hanya pada keinginan itu satu.
-------------
Suatu waktu Kamaruz datang menyapa Banta setelah dia selesai berwudu'.
"Kenapa harus pula anggota wudhu' diusap. Bukankan ketika mencelupkan atau menbasuhkan anggota sudah tersampaikan air wudhu' semua?" Tanya Kamaruz.
"Tidak" jawab Banta "bahkan ketika engkau mencelupkan anggota, tidak seluruhnya air itu sampai sebab banyak dari air yang mengenai anggota bergelembung dengan ukuran tek tertangkap mata. Sebab itu, dengan mengusap, semua anggota terkana air."
10. Waktu dan Hakikatnya
"Kehidupan sebenarnya adalah milik ruh. Sebelum memiliki jasad, ruh telah hidup terlebih dahulu. Namun, kita tidak mampu mengingat apa yang dialami ruh karena belum memiliki perangkatnya seperti otak. Sebab itulah kita tidak mengingat pengalaman sebelum lahir. Sama halnya dengan pengalaman waktu bayi tidak kita ingat, sebab otak belum efektif"
Banta membuka dialog dengan tujuh orang mahasiswa program Doktor Filsafat dari Harvard. Dialog itu tidak dilakukan secara langsung namun melalui perangkat teknologi canggih. Banta tetap berada di kediamannya, Desa Meudang Ara, sementara dia tetap dapat dengan lancar melakukan pekerjaannaya sebagai Guru Besar untuk Harvard, Sorbonne dan Al-Azhar.
"Semenjak permulaan penciptaan makhluk pertama hingga berakhir segalanya, semua momen-momen, semua kejadian terus ada dan hidup, terus saja tampil. Namun manusia hanya mampu mengalami momen-momen tertentu saja sebab sistem otak dan perangkat lainnya yang dimiliki berbentuk demikian rupa
"Persis seperti sebuah tayangan film yang gambarnya di foto setap satu juta kali setiap satu detik lalu disusun berurutan. Kemudian difokuskan mata penglihatan pada foto-foto secara berurutan. Demikian pada kejadian demi kejadian per-seper sekian juta detik hadir ke dalam pikiran kita dan menganggapnya ada dan hidup. Masa lalu dan masa depan sebenarnya ada seperti biasa adanya. Namun kita kita hanya mampu mempersepsi kejadian sebelum masa depan dan setelah masa depan atau disebut sekarang.
"Gambaran gambaran yang dihadirkan menjadi kurang jelas dan terbatas pada dimensi lima indra karena komponen otak sedemikian rupa. Kadang-kadang ada sebagian orang mampu sedikit lebih dalam, jelas dan sedikit lebih tidak terbatas dalam berpersepsi karena komponen otaknya lebih baik . Hal ini mengakibatkan kehadiran ruh dalam fungsi materi jasad lebih baik. Ini tejadi akibat beberapa gerakan dan refleksi seperti shalat, puasa, doa dan zikir.
"Orang-orang tertentu ini bahkan mampu melihat wujud asli manusia yangmana ada berbentuk kera, domba, babi dan sebagainya sesuai tindakannya meskipun orang-orang kebanyakan melihatnya berbentuk manusia.
"Orang-orang tetentu ini akan lebih mampu melihat akibat dari amalan-amalah sehingga mereka sangat minim berbuat buruk dam gigih dalam melakukan amal kebaikan.
"Setelah dihancurkan bumi ini dan diganti dengan bumi yang lain maka semua semua mata akan melihat eksistensi yang asli. Pada hari itu sebab jelasnya pandangan maka akan tampak jelas semua amal yang pernah dikerjakan tatkala di dunia.
"Azab kubur dan siksa neraka merupakan amal-amal buruk yang pernah dilakukan di dunia. Demikian pula nikmat surga merupakan amal baik yang dihadirkan pada diri.
"Ketika Nabi Besar Mi'raj ke Langit, belum lagi kiamat. Tapi malam itu telah ada orang di Surga dan di Neraka". Banta Menjelaskan.
"Wah, ini luar biasa". Salah seorang mahasiswa bersuara.
"Biarkan aku melanjutkan". Timpal Banta.
"Pasti". Dia kembali bersuara.
Lalu Banta melanjutkan.
"Sejak melepaskan kaki dari Baitul Maqdis, Nabi Besar telah memperoleh yang lebih tajam terhadap momen-momen. Ketajaman itu semakin kuat hingga beliau mampu melihat momen-momen yang baru dihadirkan ribuan tahun kemudian bagi kesadaran normal.
"Tidak hanya tajam, bahkan penglihatan Nabi lebih jelas hingga melihat wanita tua yang semakin indah dandanannya. Wanita ini merupakan wujud bumi kita yang semakin tua usianya semakin dipercantik dengan bangunan-bangunan yang penuh nilai seni.
"Terlihat pula seorang yang semakin banyak beban yang dipikul dipundaknya semakin dia menambah beban itu". Banta.
"Pertanda apakah ini wahai Profesor". Salah seorang kandidat Doktor Filsafat bertanya penasaran.
"Ini adalah gambaran manusia di akhir zaman yang semakin banyak amanah yang diberikan padanya semakin dia menambahnya padahal dia tidak mampu memikulnya.
"Kesadaren Muhammad Saw. Semakin bertambah ketika beliau mampu hadir ke momen pasca bumi. Momen ketika manusia biasa dilepas tabir penglihatannya di hari berbangkit.
"Kesadaran Nabi mencapai puncaknya ketika menembus Sidratul Muntaha dengan melepas semua sekat dan hijab. Bahkan hijab momen-momen untuk hadir ke Wajah Allah Swt".
"Subhanallah".Ucap Abdurrahman, Mahasiswa asal Indonesia.
"Kelak hamba-hamba Allah lainnya juga mampu melihat Allah setelah dipastikan meraka bersih dari dosa. Semua manusia akan punya kesempatan mengalami hal ini kecuali mereka yang mengambil tuhan selain Allah. Demikian ajaran Islam". Banta menjelaskan.
"Meski sebanyak apapun dosa kita?" Kebut Abdurrahman.
Banta segera menjawab.
"Sebuah hadits menyatakan meskipun seseorang tidak pernah melakukan kepaikan sedikitpun maka dengan sebiji kurma dibelah tujuhpun jadi". Banta melanjutkan "Sebab dengan amal yang superkecil itu dihadapkan oleh persepsi persepsi yang murni maka Dzat yang Maha Wujudlah yang dilihatnya. Amboy nikmatnya bertemu Allah"
"Lantas apa kaitannya pembahasan kita ini dengan tema pembicaraan kita. Mengenai 'Waktu dan Hakikatnya'" Seorang mahasiswa memprotes.
Banta kembali memberi penjelasan.
"'Gambar demi gambar' yang dihadirkan persepsi disebut momen-momen. Momen demi momen itu disebut waktu. Saking tidak adnya jeda antar satu momen ke momen yang lain maka tidaklah bisa dia disebut mata rantai.
"Kadang-kadang meski dua orang menghadap satu momen yang sama 'waktu' yang dirasakan masing-masing berbeda".
"Kenapa?"
"Karena yang memfokuskan akal lebih intens pada momen selanjutnya yang masih gaib bagi akal akan merasa lebih lama dibandingkan dia yang memfokuskan akal pada momen yang sedang dipersepsikan (sekarang). Menunggu bus di halte terasa lebih lama dibandingkan bermain game meskipun durasi jam di dinding menunjuk angka sama".
"Itu benar". Terdengar suara.
"Karena itu aku menduga waktu hanyalah persepsi, peris seperti keberadaan alam semesta ini.
"Bila merasakan momon-momen bisa berbeda buat dua makhluk yang memiliki komponen yang sama maka hampir pasti sangat berbeda merasakan waktu oleh yang memiliki komponen berbeda. Antara manusia dengan ayam misalnya atau antara batu dengan pohon. Kalau antar sesama makhluk saja demikian adanya maka bagai mana pula antara makhluk dengan Pencipta.
"Ketika di Gontor ada teman yang membuat sebuah teka-teki. Dia bertanya kalau surga dan neraka itu kekal maka bukankah ada yang mampu menandingi kekekalan Tuhan?
"Pertanyaan itu sangat mengganggu pikiranku selama kurang-lubih tiga tahun. Selama itu aku terus berfikir dan bekerja keras untuk menemukan jawabannya. Aku memperbanyak ibadah sunnat karena takut menjadi murtad. Pertanyaan itu persis seperti koin dua sisi. Sisi pertama menteror pikiranku dan sisi satunya lagi memberiku motifasi untuk terus belajar hingga mencambuk motifasiku memilih Program Filsafat di Al-Azhar, Mesir.
Sesuatu yang menurut persepsi manusia dianggap kekal boleh jadi dalam Ilmu Allah dianya telah selesai sama sekali. Demikian kalimat yang membuat Banta menemukan yang dicarinya selama tiga tahun.
Yang Halus
Ruang adalah ukuran halus-tebal. Air dapat menembus batu karena lebih halis daripada batu. Udara lebih halus dari air dan dapat menembusi air hingga binatang laut dapat bernafas.
Setan dapat menembus aliran darah dan otak manusia karena lebih halus dari manusia. Malaikat dapat memantau tingkah laku jin karena malaikat lebih halus daripada jin.
Kalau manusia dapat menghidupkan yang sangat halus dari dirinya maka dia dapat menghalau bisikan dari yang lebih tebal dari dirinya, yaitu iblis. Yang sangat halus itu adalah ruh. Ruh manusia bahkan lebih halus daripada malaikat. Sebab itu manusia bisa lebih mulia daripada malaikat.
Sebaliknya manusia bila terlarut dengan yang sangat kasar (materi) maka hilanglah fungsi ruhnya yang suci hingga setan dengan mudah menguasainya. Sebaliknya, bila terus menerus manusia mampu menghidupkan ruhnya maka dia akan dapat menyatu dengan Yang Maha Halus.Tapi ingatlah bahwa 'Maha Halus' dimaksud sifat bukan dzat.
"Waktu adalah kesadaran, atau persepsi setiap seper-sekian juta detik, dari kesadaran kita muncul dari sebuah energi, Enargi Tunggal. Demikain pula kesadaran-kesadaran lain seperti malaikat, jin, minerah dan lain-lain juga dari Energi Tunggal.
"Dari Energi Tunggal itulah kita mampu berpersepsi, mampu sadar dan menganggap, atau memberi nama, dari setiap yang hadir seper-sekian juta detik itu, sebagai waktu.
Sebab itulah sebuah hadits yang di utarakan Muhammad Iqbal dalam 'Rekonstruksi Pemikiran Agama dalam Islam' menyebutkan unruk "Jangan engkau mencela waktu karena itu adalah Tuhan". Artinya setiap seper-sekian juta detik kesadaran kita muncul dari kekuatan dan pengaturan Allah SWT.
"Kehidupan sebenarnya adalah milik ruh. Sebelum memiliki jasad, ruh telah hidup terlebih dahulu. Namun, kita tidak mampu mengingat apa yang dialami ruh karena belum memiliki perangkatnya seperti otak. Sebab itulah kita tidak mengingat pengalaman sebelum lahir. Sama halnya dengan pengalaman waktu bayi tidak kita ingat, sebab otak belum efektif"
Banta membuka dialog dengan tujuh orang mahasiswa program Doktor Filsafat dari Harvard. Dialog itu tidak dilakukan secara langsung namun melalui perangkat teknologi canggih. Banta tetap berada di kediamannya, Desa Meudang Ara, sementara dia tetap dapat dengan lancar melakukan pekerjaannaya sebagai Guru Besar untuk Harvard, Sorbonne dan Al-Azhar.
"Semenjak permulaan penciptaan makhluk pertama hingga berakhir segalanya, semua momen-momen, semua kejadian terus ada dan hidup, terus saja tampil. Namun manusia hanya mampu mengalami momen-momen tertentu saja sebab sistem otak dan perangkat lainnya yang dimiliki berbentuk demikian rupa
"Persis seperti sebuah tayangan film yang gambarnya di foto setap satu juta kali setiap satu detik lalu disusun berurutan. Kemudian difokuskan mata penglihatan pada foto-foto secara berurutan. Demikian pada kejadian demi kejadian per-seper sekian juta detik hadir ke dalam pikiran kita dan menganggapnya ada dan hidup. Masa lalu dan masa depan sebenarnya ada seperti biasa adanya. Namun kita kita hanya mampu mempersepsi kejadian sebelum masa depan dan setelah masa depan atau disebut sekarang.
"Gambaran gambaran yang dihadirkan menjadi kurang jelas dan terbatas pada dimensi lima indra karena komponen otak sedemikian rupa. Kadang-kadang ada sebagian orang mampu sedikit lebih dalam, jelas dan sedikit lebih tidak terbatas dalam berpersepsi karena komponen otaknya lebih baik . Hal ini mengakibatkan kehadiran ruh dalam fungsi materi jasad lebih baik. Ini tejadi akibat beberapa gerakan dan refleksi seperti shalat, puasa, doa dan zikir.
"Orang-orang tertentu ini bahkan mampu melihat wujud asli manusia yangmana ada berbentuk kera, domba, babi dan sebagainya sesuai tindakannya meskipun orang-orang kebanyakan melihatnya berbentuk manusia.
"Orang-orang tetentu ini akan lebih mampu melihat akibat dari amalan-amalah sehingga mereka sangat minim berbuat buruk dam gigih dalam melakukan amal kebaikan.
"Setelah dihancurkan bumi ini dan diganti dengan bumi yang lain maka semua semua mata akan melihat eksistensi yang asli. Pada hari itu sebab jelasnya pandangan maka akan tampak jelas semua amal yang pernah dikerjakan tatkala di dunia.
"Azab kubur dan siksa neraka merupakan amal-amal buruk yang pernah dilakukan di dunia. Demikian pula nikmat surga merupakan amal baik yang dihadirkan pada diri.
"Ketika Nabi Besar Mi'raj ke Langit, belum lagi kiamat. Tapi malam itu telah ada orang di Surga dan di Neraka". Banta Menjelaskan.
"Wah, ini luar biasa". Salah seorang mahasiswa bersuara.
"Biarkan aku melanjutkan". Timpal Banta.
"Pasti". Dia kembali bersuara.
Lalu Banta melanjutkan.
"Sejak melepaskan kaki dari Baitul Maqdis, Nabi Besar telah memperoleh yang lebih tajam terhadap momen-momen. Ketajaman itu semakin kuat hingga beliau mampu melihat momen-momen yang baru dihadirkan ribuan tahun kemudian bagi kesadaran normal.
"Tidak hanya tajam, bahkan penglihatan Nabi lebih jelas hingga melihat wanita tua yang semakin indah dandanannya. Wanita ini merupakan wujud bumi kita yang semakin tua usianya semakin dipercantik dengan bangunan-bangunan yang penuh nilai seni.
"Terlihat pula seorang yang semakin banyak beban yang dipikul dipundaknya semakin dia menambah beban itu". Banta.
"Pertanda apakah ini wahai Profesor". Salah seorang kandidat Doktor Filsafat bertanya penasaran.
"Ini adalah gambaran manusia di akhir zaman yang semakin banyak amanah yang diberikan padanya semakin dia menambahnya padahal dia tidak mampu memikulnya.
"Kesadaren Muhammad Saw. Semakin bertambah ketika beliau mampu hadir ke momen pasca bumi. Momen ketika manusia biasa dilepas tabir penglihatannya di hari berbangkit.
"Kesadaran Nabi mencapai puncaknya ketika menembus Sidratul Muntaha dengan melepas semua sekat dan hijab. Bahkan hijab momen-momen untuk hadir ke Wajah Allah Swt".
"Subhanallah".Ucap Abdurrahman, Mahasiswa asal Indonesia.
"Kelak hamba-hamba Allah lainnya juga mampu melihat Allah setelah dipastikan meraka bersih dari dosa. Semua manusia akan punya kesempatan mengalami hal ini kecuali mereka yang mengambil tuhan selain Allah. Demikian ajaran Islam". Banta menjelaskan.
"Meski sebanyak apapun dosa kita?" Kebut Abdurrahman.
Banta segera menjawab.
"Sebuah hadits menyatakan meskipun seseorang tidak pernah melakukan kepaikan sedikitpun maka dengan sebiji kurma dibelah tujuhpun jadi". Banta melanjutkan "Sebab dengan amal yang superkecil itu dihadapkan oleh persepsi persepsi yang murni maka Dzat yang Maha Wujudlah yang dilihatnya. Amboy nikmatnya bertemu Allah"
"Lantas apa kaitannya pembahasan kita ini dengan tema pembicaraan kita. Mengenai 'Waktu dan Hakikatnya'" Seorang mahasiswa memprotes.
Banta kembali memberi penjelasan.
"'Gambar demi gambar' yang dihadirkan persepsi disebut momen-momen. Momen demi momen itu disebut waktu. Saking tidak adnya jeda antar satu momen ke momen yang lain maka tidaklah bisa dia disebut mata rantai.
"Kadang-kadang meski dua orang menghadap satu momen yang sama 'waktu' yang dirasakan masing-masing berbeda".
"Kenapa?"
"Karena yang memfokuskan akal lebih intens pada momen selanjutnya yang masih gaib bagi akal akan merasa lebih lama dibandingkan dia yang memfokuskan akal pada momen yang sedang dipersepsikan (sekarang). Menunggu bus di halte terasa lebih lama dibandingkan bermain game meskipun durasi jam di dinding menunjuk angka sama".
"Itu benar". Terdengar suara.
"Karena itu aku menduga waktu hanyalah persepsi, peris seperti keberadaan alam semesta ini.
"Bila merasakan momon-momen bisa berbeda buat dua makhluk yang memiliki komponen yang sama maka hampir pasti sangat berbeda merasakan waktu oleh yang memiliki komponen berbeda. Antara manusia dengan ayam misalnya atau antara batu dengan pohon. Kalau antar sesama makhluk saja demikian adanya maka bagai mana pula antara makhluk dengan Pencipta.
"Ketika di Gontor ada teman yang membuat sebuah teka-teki. Dia bertanya kalau surga dan neraka itu kekal maka bukankah ada yang mampu menandingi kekekalan Tuhan?
"Pertanyaan itu sangat mengganggu pikiranku selama kurang-lubih tiga tahun. Selama itu aku terus berfikir dan bekerja keras untuk menemukan jawabannya. Aku memperbanyak ibadah sunnat karena takut menjadi murtad. Pertanyaan itu persis seperti koin dua sisi. Sisi pertama menteror pikiranku dan sisi satunya lagi memberiku motifasi untuk terus belajar hingga mencambuk motifasiku memilih Program Filsafat di Al-Azhar, Mesir.
Sesuatu yang menurut persepsi manusia dianggap kekal boleh jadi dalam Ilmu Allah dianya telah selesai sama sekali. Demikian kalimat yang membuat Banta menemukan yang dicarinya selama tiga tahun.
Yang Halus
Ruang adalah ukuran halus-tebal. Air dapat menembus batu karena lebih halis daripada batu. Udara lebih halus dari air dan dapat menembusi air hingga binatang laut dapat bernafas.
Setan dapat menembus aliran darah dan otak manusia karena lebih halus dari manusia. Malaikat dapat memantau tingkah laku jin karena malaikat lebih halus daripada jin.
Kalau manusia dapat menghidupkan yang sangat halus dari dirinya maka dia dapat menghalau bisikan dari yang lebih tebal dari dirinya, yaitu iblis. Yang sangat halus itu adalah ruh. Ruh manusia bahkan lebih halus daripada malaikat. Sebab itu manusia bisa lebih mulia daripada malaikat.
Sebaliknya manusia bila terlarut dengan yang sangat kasar (materi) maka hilanglah fungsi ruhnya yang suci hingga setan dengan mudah menguasainya. Sebaliknya, bila terus menerus manusia mampu menghidupkan ruhnya maka dia akan dapat menyatu dengan Yang Maha Halus.Tapi ingatlah bahwa 'Maha Halus' dimaksud sifat bukan dzat.
"Waktu adalah kesadaran, atau persepsi setiap seper-sekian juta detik, dari kesadaran kita muncul dari sebuah energi, Enargi Tunggal. Demikain pula kesadaran-kesadaran lain seperti malaikat, jin, minerah dan lain-lain juga dari Energi Tunggal.
"Dari Energi Tunggal itulah kita mampu berpersepsi, mampu sadar dan menganggap, atau memberi nama, dari setiap yang hadir seper-sekian juta detik itu, sebagai waktu.
Sebab itulah sebuah hadits yang di utarakan Muhammad Iqbal dalam 'Rekonstruksi Pemikiran Agama dalam Islam' menyebutkan unruk "Jangan engkau mencela waktu karena itu adalah Tuhan". Artinya setiap seper-sekian juta detik kesadaran kita muncul dari kekuatan dan pengaturan Allah SWT.
11. Rumah Tangga
Tahukah kamu bagaimana rahasia kehidupan rumahtangga yang langgeng dan bahagia
Jadikan pasanganmu sebagai wadah pengabdianmu di dunia ini
Insya' Allah di akhirat engkau mendapatkan perlakuan yang layak di sis Allah Swt
Kalau kita disuruh memperlakukan tawanan perang dengan baik, kenapa kita menganggap pasangan sebagai budak?
Demikian Banta bersenandung ketika Toke Seuman mengeluhkan perlakuan istrinya yang melempar kuali ke belakang rumah sebab Toke Seuman mengeluh masakan istrinya keasinan.
"Nyoe sang na reuncana meuneuk meukawen laen. Pu hana cinta teuh lee keu ulon tuan?". ini mungkin ada rencana kawin lain. Apa tidak ada cinta kamu lagi pada saya ini. Inilah keluhan berbahaya Toke Seuman yang membuat istrinya membunuh dua ekor anak bebek di belakang rumah sebab terkena kuah panas yang asin.
Makanan yang keasinan memang tidak menyenangkan. Tapi lebih tidak menyenangkan lagi istri merajuk sepanjang malam.
Bantapun angkat bicara agar petaka yang menimpa Toke Seuman tidak menimpa laki-laki lain di kampung ini.
"Kadang khilaf sang suami karena terlalu gila ingin diperlakukan sebagai raja. Padahal dia memperlakukan istrinya sebagai budak. Suami sering mengeluhkan istrinya kurang taat beribadah. Dia lupa bahwa dirinya tidak ma'shum. Dia ingin istrinya laksana Fatimah, namun dia sendiri amat jauh dari perangai Ali.
"Dia ingin istrinya berpakaian sangat longgar dan jilbabnya sepanjang mungkin. Dia lupa bahwa istrinya adalah satu-satunya cermin untuk melihat dirinya sendiri. Untuk merubah bayangan dicermin hanya ada satu cara: merubah diri. Mustahil bayangan di cermin itu yang ditata dan dipaksa.
Setelah sejenak diam, Banta melanjutkan bicaranya. Sementara hadirin yang datang mendengarpun semakin ramai.
"Dan saat ini biarkan aku berbicara sesuatu yang agak berat telinga kalian mendengarnya. Ini kukatakan karena aku mencitai kalian.
"Dosa paling besar adalah berbohong, setelah syirik.
"Awal petaka paling dahsyat adalah sombong.
"Berputus asa dari rahmat dan ampunan Allah SWT adalah seburuk-buruk sikap.
"Jangan menegur kesalahan seseorang secara langsung. Apalagi tidak kamu kenal, bukan rekan dan familimu. Penyakit umum masyarakat tidak bisa diarahkan pada perorangan.
"Jangan cari objek konkrit untuk persoalan abstrak". Banta membiarkan warga bingung dengan beberapa kata pada akhir kalimatnya. Entah apa tujuannya.
Apa Suh yang hadir di antara warga Meudang Ara memberanikan diri bertanya.
"Apa salahnya bila saya harus bertengkar dengan istri bila menentangnya bercelana dan setiap hari harus membentak anak agar tidak berpakaian ketat".
Suara Apa Suh bergema didengar semua hadirin. Sebenarnya dia tidak mau menanyakan perkara yang akan membuatnya menjadi bulan-bulanan pelanggannya di warung kopi nanti.
"Tidak ada yang salah dengan tindakan Apa Suh. Menjaga aurat wanita adalah kewajiban bagi semua warga, terutama anggota keluarga. Aurat wanita adalah mala petaka paling besar di atas muka bumi ini.
"Pada suatu saat Nabi memerintahkan untuk memanah wanita yang sengaja memperlihatkan buah dadanya untuk menggoda Muslim Laki-laki.
"Pakaian itu hakikanya adalah efek dari asupan tubuh. Ingatlah ketika Adam dan Hawa setelah memakan makanan yang dilarang maka terlepaslah pakain keduanya. Bila kita makan makanan adalah berasal dari hasil yang tidak baik maka jangan harap kita dapat berpakaian yang baik.
"Sebab itu bila anda menemukan orang yang berpakaian tidak seperti aturan Islam yaitu bersih, menutup aurat, tidak memperlihatkan lekuk tubuh tidak mengundang perhatian yang melihat dan tidak bermewah-mewahan, maka pastikanlah penyebabnya adalah makanannya.
"Jadi solusi bagi orang seperti itu bukan memberikannya pakaian yang layak tapi solusinya terletak pada orang tuanya agar tidak membawa pulang rezeki yang buruk.
Bila suami ingin agar pakaian istrinya itu baik maka jalannya bukan memaksanya tapi anda sendiri harus meninjau kembali sumber rezeki yang anda nafkahkan untuk anak-istri. Atau bila anda baru menikahinya maka tunggulah, mungkin sewaktu belum anda nikahi, saat masi tinggal bersama orangtuanya istri anda diberi makan dari rizki yang haram.
"Percepatlah pembersihan isi perut istri anda dari harta haram dengan bayak bersedekah, tidak melupakan zakat dan selalu menjaga sumber rezeki halal saja yang anda bawa pulang ke rumah.
"Bila perut anak dan istri anda telah bersih dari rizki haram dan yang ada hanya rizki halal saja maka dengan sendirinya pakaian mereka akan indah dan membuat yang memandang teringat akan Allah". Banta menatap Apa Suh seolah menanyakan apakah dia puas dan mengerti atas jawaban yang duberikan.
"Banyak orang berpakain namun pada hakikatnya mereka telanjang"
"Orang yang berpakaian ketat". Setelah berucap Apa Suh seolah menyesalinya dengan melirik beberapa orang di sekitarnya.
"Karena dirimu adalah apa yang engkau makan. Maka hal itu terjadi karena engkau mengira rezeki yang engkau bawa pulang itu halal namun pada hakikatnya haram. Orang-orangpun melihat dirimu yang bekerja keras sepanjang hari juga yakin betul usahamu itu tidak haram. Misalnya engkau membangun toko dan berdagang. Tapi karena modal kau peroleh dengan sistem bunga, riba, maka pekerjaanmu halal namun hakikatnya haram.
"Ampon Banta, bagaimana pendapatmu dengan fenomena generasi muda masa kini yang memilih mengangkangi nilai-nilai kebudayaan kita dengan alasan menyelamatkan agama". Tanya seorang pria.
Banta menjawab:
Biarkan aku mengisahkan sebuah cerita untuk kalian.
Seorang laki-laki setelah menikahi istri kedua, setelah dua minggu berbulan madu, berkata.
"Kamu bukan istri pertamaku. Kamu bukan satu-Satunya wanita dalam hidupku. Sebelum kamu, aku telah menikahi seorang wanita. Dia dan kamu sama-sama kucintai. Tidak ada yang kulebihkan diantara kamu berdua".
Wanita muda itu tersentak kaget. Kata-kata itu menyentak jantungnya. Bagaikan disambar petir, hatinya hancur.
Laki-laki itu melanjutkan.
"Sekarang kamu boleh memilih. Mana yang kamu sukai antara dua hal ini: Nabi Saw. atau budaya kita"
Kalimat itu dipahami betul maksudnya oleh sang istri. Tapi ada yang menggannjal kira sang istri.
"Kata-katamu menyayat hatiku. Tapi kejujuranmu membangkitkan semangatku. Aku makin cinta padamu, duhai belahan jiwaku".
Wanita cantik itu melanjutkan.
"Kamu memperbandingkan dua hal yang sejalan, tidak bertentangan budaya kita dengan ajaran Nabi".
Laki-laki itu tidak terlalu terkejut dengan tanggapan istrinya. Dia sadar argumennya terlalu spekulatif dan hanya untuk membenarkan kepentingannya saja.
"Duhai suamiku" kata sang istri "kau telah menghanguskan jantungku. Tapi kau telah membawa separuh nafasku ke dalam dadamu, bersarang di jantungmu".
"Sungguh aku amat membenci perbuatan zina. Apalagi itu dilakukan oleh orang yang aku cintai. Untuk menghindarkannya dari zina, aku rela mengorbankan segala milikku.
"Aku senang dengan budaya kita yang sangat indah, meninggikan derajat sesama makhluk-Nya. Tapi aku yakin kau tahu, duhai suamiku, legalisasi poligami dalam Islam bertujuan ke arah monogami. Tak perlu kujelaskan artinya karena kaupun mengerti.
"Aku cinta kebudayaan kita yang sangat menghalangi laki-laki berpoligami agar genarasi penerus, agar anak-anak mereka memperroleh hak hidup yang layak, berpendidikan tinggi dan bermartabat.
Tahukah kamu bagaimana rahasia kehidupan rumahtangga yang langgeng dan bahagia
Jadikan pasanganmu sebagai wadah pengabdianmu di dunia ini
Insya' Allah di akhirat engkau mendapatkan perlakuan yang layak di sis Allah Swt
Kalau kita disuruh memperlakukan tawanan perang dengan baik, kenapa kita menganggap pasangan sebagai budak?
Demikian Banta bersenandung ketika Toke Seuman mengeluhkan perlakuan istrinya yang melempar kuali ke belakang rumah sebab Toke Seuman mengeluh masakan istrinya keasinan.
"Nyoe sang na reuncana meuneuk meukawen laen. Pu hana cinta teuh lee keu ulon tuan?". ini mungkin ada rencana kawin lain. Apa tidak ada cinta kamu lagi pada saya ini. Inilah keluhan berbahaya Toke Seuman yang membuat istrinya membunuh dua ekor anak bebek di belakang rumah sebab terkena kuah panas yang asin.
Makanan yang keasinan memang tidak menyenangkan. Tapi lebih tidak menyenangkan lagi istri merajuk sepanjang malam.
Bantapun angkat bicara agar petaka yang menimpa Toke Seuman tidak menimpa laki-laki lain di kampung ini.
"Kadang khilaf sang suami karena terlalu gila ingin diperlakukan sebagai raja. Padahal dia memperlakukan istrinya sebagai budak. Suami sering mengeluhkan istrinya kurang taat beribadah. Dia lupa bahwa dirinya tidak ma'shum. Dia ingin istrinya laksana Fatimah, namun dia sendiri amat jauh dari perangai Ali.
"Dia ingin istrinya berpakaian sangat longgar dan jilbabnya sepanjang mungkin. Dia lupa bahwa istrinya adalah satu-satunya cermin untuk melihat dirinya sendiri. Untuk merubah bayangan dicermin hanya ada satu cara: merubah diri. Mustahil bayangan di cermin itu yang ditata dan dipaksa.
Setelah sejenak diam, Banta melanjutkan bicaranya. Sementara hadirin yang datang mendengarpun semakin ramai.
"Dan saat ini biarkan aku berbicara sesuatu yang agak berat telinga kalian mendengarnya. Ini kukatakan karena aku mencitai kalian.
"Dosa paling besar adalah berbohong, setelah syirik.
"Awal petaka paling dahsyat adalah sombong.
"Berputus asa dari rahmat dan ampunan Allah SWT adalah seburuk-buruk sikap.
"Jangan menegur kesalahan seseorang secara langsung. Apalagi tidak kamu kenal, bukan rekan dan familimu. Penyakit umum masyarakat tidak bisa diarahkan pada perorangan.
"Jangan cari objek konkrit untuk persoalan abstrak". Banta membiarkan warga bingung dengan beberapa kata pada akhir kalimatnya. Entah apa tujuannya.
Apa Suh yang hadir di antara warga Meudang Ara memberanikan diri bertanya.
"Apa salahnya bila saya harus bertengkar dengan istri bila menentangnya bercelana dan setiap hari harus membentak anak agar tidak berpakaian ketat".
Suara Apa Suh bergema didengar semua hadirin. Sebenarnya dia tidak mau menanyakan perkara yang akan membuatnya menjadi bulan-bulanan pelanggannya di warung kopi nanti.
"Tidak ada yang salah dengan tindakan Apa Suh. Menjaga aurat wanita adalah kewajiban bagi semua warga, terutama anggota keluarga. Aurat wanita adalah mala petaka paling besar di atas muka bumi ini.
"Pada suatu saat Nabi memerintahkan untuk memanah wanita yang sengaja memperlihatkan buah dadanya untuk menggoda Muslim Laki-laki.
"Pakaian itu hakikanya adalah efek dari asupan tubuh. Ingatlah ketika Adam dan Hawa setelah memakan makanan yang dilarang maka terlepaslah pakain keduanya. Bila kita makan makanan adalah berasal dari hasil yang tidak baik maka jangan harap kita dapat berpakaian yang baik.
"Sebab itu bila anda menemukan orang yang berpakaian tidak seperti aturan Islam yaitu bersih, menutup aurat, tidak memperlihatkan lekuk tubuh tidak mengundang perhatian yang melihat dan tidak bermewah-mewahan, maka pastikanlah penyebabnya adalah makanannya.
"Jadi solusi bagi orang seperti itu bukan memberikannya pakaian yang layak tapi solusinya terletak pada orang tuanya agar tidak membawa pulang rezeki yang buruk.
Bila suami ingin agar pakaian istrinya itu baik maka jalannya bukan memaksanya tapi anda sendiri harus meninjau kembali sumber rezeki yang anda nafkahkan untuk anak-istri. Atau bila anda baru menikahinya maka tunggulah, mungkin sewaktu belum anda nikahi, saat masi tinggal bersama orangtuanya istri anda diberi makan dari rizki yang haram.
"Percepatlah pembersihan isi perut istri anda dari harta haram dengan bayak bersedekah, tidak melupakan zakat dan selalu menjaga sumber rezeki halal saja yang anda bawa pulang ke rumah.
"Bila perut anak dan istri anda telah bersih dari rizki haram dan yang ada hanya rizki halal saja maka dengan sendirinya pakaian mereka akan indah dan membuat yang memandang teringat akan Allah". Banta menatap Apa Suh seolah menanyakan apakah dia puas dan mengerti atas jawaban yang duberikan.
"Banyak orang berpakain namun pada hakikatnya mereka telanjang"
"Orang yang berpakaian ketat". Setelah berucap Apa Suh seolah menyesalinya dengan melirik beberapa orang di sekitarnya.
"Karena dirimu adalah apa yang engkau makan. Maka hal itu terjadi karena engkau mengira rezeki yang engkau bawa pulang itu halal namun pada hakikatnya haram. Orang-orangpun melihat dirimu yang bekerja keras sepanjang hari juga yakin betul usahamu itu tidak haram. Misalnya engkau membangun toko dan berdagang. Tapi karena modal kau peroleh dengan sistem bunga, riba, maka pekerjaanmu halal namun hakikatnya haram.
"Ampon Banta, bagaimana pendapatmu dengan fenomena generasi muda masa kini yang memilih mengangkangi nilai-nilai kebudayaan kita dengan alasan menyelamatkan agama". Tanya seorang pria.
Banta menjawab:
Biarkan aku mengisahkan sebuah cerita untuk kalian.
Seorang laki-laki setelah menikahi istri kedua, setelah dua minggu berbulan madu, berkata.
"Kamu bukan istri pertamaku. Kamu bukan satu-Satunya wanita dalam hidupku. Sebelum kamu, aku telah menikahi seorang wanita. Dia dan kamu sama-sama kucintai. Tidak ada yang kulebihkan diantara kamu berdua".
Wanita muda itu tersentak kaget. Kata-kata itu menyentak jantungnya. Bagaikan disambar petir, hatinya hancur.
Laki-laki itu melanjutkan.
"Sekarang kamu boleh memilih. Mana yang kamu sukai antara dua hal ini: Nabi Saw. atau budaya kita"
Kalimat itu dipahami betul maksudnya oleh sang istri. Tapi ada yang menggannjal kira sang istri.
"Kata-katamu menyayat hatiku. Tapi kejujuranmu membangkitkan semangatku. Aku makin cinta padamu, duhai belahan jiwaku".
Wanita cantik itu melanjutkan.
"Kamu memperbandingkan dua hal yang sejalan, tidak bertentangan budaya kita dengan ajaran Nabi".
Laki-laki itu tidak terlalu terkejut dengan tanggapan istrinya. Dia sadar argumennya terlalu spekulatif dan hanya untuk membenarkan kepentingannya saja.
"Duhai suamiku" kata sang istri "kau telah menghanguskan jantungku. Tapi kau telah membawa separuh nafasku ke dalam dadamu, bersarang di jantungmu".
"Sungguh aku amat membenci perbuatan zina. Apalagi itu dilakukan oleh orang yang aku cintai. Untuk menghindarkannya dari zina, aku rela mengorbankan segala milikku.
"Aku senang dengan budaya kita yang sangat indah, meninggikan derajat sesama makhluk-Nya. Tapi aku yakin kau tahu, duhai suamiku, legalisasi poligami dalam Islam bertujuan ke arah monogami. Tak perlu kujelaskan artinya karena kaupun mengerti.
"Aku cinta kebudayaan kita yang sangat menghalangi laki-laki berpoligami agar genarasi penerus, agar anak-anak mereka memperroleh hak hidup yang layak, berpendidikan tinggi dan bermartabat.
12. Nabi Besar
Muhammadku, Muhammadku dengarlah seruanku:
Aku rindu, aku rindu kepadamu Muhammadku
"Bolehlah aku mengutip suara-suara serentak anak-anak yang menjadi ciri khas Haddad Alwi dalam membawakan lagu-lagu Cinta Rasulnya untuk ku memulai berbicara mengenai Nabi Besarku".
Maka berkatalah Teuku Banta Ahmad tentang sosok fanatiknya:
Secara.tersirat Al-Qur'an tidak menganjurkan kita meminta anak laki-laki maupun perempuan karena Allah itu semata wewenang Allah. An-Nuur hanya menyuruh kita berdoa agar anak yang diamanahkanNya kelak menjadi qurrata 'ayun, penyejuk mata.
Allah SWT sangat senang dengan nama 'Maryam'. Seperti dalam menceritakan kisahnya dalam surah Ali Imran Dia sangat banyak menyebutnya dengan nama tanpa menggunakan kata 'nya', 'dia' ataupun kata ganti lainnaya.
Orang bodoh dan musuh Islam menuding AL-Qur'an adalah kitab yang tidak layak diturunkan kepada Nabi Muhammad.Saw. karena di dalamnya sangat jarang menyabut mana beliau. Mereka juga menuduh Al-Qur'an terlalu mengagung-agungkan nabi-nabi sebelum beliau seperti Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa, Alaihumussalam, karena nama mereka lebih sering disebut daripada Nabi besar yang namanya hanya disebutkan dua kali.
Ada beberapa alasan kenapa nama Nabi Muhammad Saw jarang disebut secara langsung. Utamanya, saya kira karena Al-Qur'an diturunkan langsung pada beliau. Jadi lebih seringlah kapada Nabi Besar dipakai kata 'mu'. kata ini juga bermaksud agar seruan dan larangan tidak hanya ditujukan pada Nabi Besar namun juga pada pengikut, penerus dan ummat beliau sekalian.
Alasan lainnya, seperti dikatakan para ulama yaitu karena penghormatan Allah SWT pada beliau sangat tinggi. Umpamakan seorang ibu yang sangat sayang pada anaknya tidak akan memanggilnya dengan sebutan nama. Akan ibu pakai panggilan seperti: nak, ananda, buah hatiku dan lain-lain semaksud dengannya.
Pertama Allah menyebut nabi Muhammad untuk menunjukkan kebanggaan akannya. Misalnya seorang ayah yang bangga pada anaknya setelah si anak melakukan sesuatu yang membuatnya senang.
"Taufiq pencetak gol tunggal kemenangan Meunasah Kumbang atas desa Cut Neuheun". Misalnya Cek Piyah berseru nyaring di warung kopi Bang Suh".
Hdirin tertawa. Cek Piyah tersipu malu. Sebab memang tapi pagi Cek Piyah kepalanya tegak terus di warung kopi Bang Suh sebab kemarin anak tertuanya, Taufiq, menjadi pencetak gol tunggal untuk kemenangan desa mereka melawan desa tetangga kemarin sore dalam turnemen sepak bola memperebutkan piala camat Syamtalira Bayu.
Diatas kertas desa ini disebut 'Meudang Ara'. Tapi di mulit masyarakat nama desa ini 'Meunasah Kumbang'. Bahkan banyak warga desa tidak mampu menunjukkan desa Meudang Ara bila ditanyai orang.
"Kedua untuk merangkan bahwa Nabi Muhammad juga adalah nabi utusan Allah sebagai mana nabi-nabi yang telah Dia utus sebelumnya.
"Taufik juga pemain untuk kesebelasan Meunasah Kumbang sebagaimana pemain-pemain lain seperti Basyir, Ibal, Si Gam, Dek Yek dan pemain-pemain lain meski Taufik yang mencetak gol. Misalnya Bang Piyah berkata"
Hadirin kembali melirik Bang Piyah. Sebagian menertawakannya. Bang Piyah jadi merasa lebih baik putranya tidak mencetak gol atau sama sekali tidak ikut serta turnemen kemarin sore di lapangan bola belakang balai pangajian, desa Cut Neuheun.
--------------------------
Teuku Banta Ahmad berkata:
Nabi Besar bersabda:
Badan yang sendi-sendi letih perlu dizakati. Zakat6zakatnya adalah tasbih, tahmid dan tahlil. Salat sunnat dhuha dua rakaat mencukupi itu semua.
"Kenapa harus susah payah berjoging dan olahraga pagi". kata Banta.
Nabi Besar bersabda:
Meludah di pekaranagan mesjid tanpa menanamnya mencungkirkan seseorang ke dalam neraka.
Nabi Besar bersabda:
Menyingkirkan rintangan di tempat orang berlalu-lalang menghantarkan orang itu menuju surga.
Muhammadku, Muhammadku dengarlah seruanku:
Aku rindu, aku rindu kepadamu Muhammadku
"Bolehlah aku mengutip suara-suara serentak anak-anak yang menjadi ciri khas Haddad Alwi dalam membawakan lagu-lagu Cinta Rasulnya untuk ku memulai berbicara mengenai Nabi Besarku".
Maka berkatalah Teuku Banta Ahmad tentang sosok fanatiknya:
Secara.tersirat Al-Qur'an tidak menganjurkan kita meminta anak laki-laki maupun perempuan karena Allah itu semata wewenang Allah. An-Nuur hanya menyuruh kita berdoa agar anak yang diamanahkanNya kelak menjadi qurrata 'ayun, penyejuk mata.
Allah SWT sangat senang dengan nama 'Maryam'. Seperti dalam menceritakan kisahnya dalam surah Ali Imran Dia sangat banyak menyebutnya dengan nama tanpa menggunakan kata 'nya', 'dia' ataupun kata ganti lainnaya.
Orang bodoh dan musuh Islam menuding AL-Qur'an adalah kitab yang tidak layak diturunkan kepada Nabi Muhammad.Saw. karena di dalamnya sangat jarang menyabut mana beliau. Mereka juga menuduh Al-Qur'an terlalu mengagung-agungkan nabi-nabi sebelum beliau seperti Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa, Alaihumussalam, karena nama mereka lebih sering disebut daripada Nabi besar yang namanya hanya disebutkan dua kali.
Ada beberapa alasan kenapa nama Nabi Muhammad Saw jarang disebut secara langsung. Utamanya, saya kira karena Al-Qur'an diturunkan langsung pada beliau. Jadi lebih seringlah kapada Nabi Besar dipakai kata 'mu'. kata ini juga bermaksud agar seruan dan larangan tidak hanya ditujukan pada Nabi Besar namun juga pada pengikut, penerus dan ummat beliau sekalian.
Alasan lainnya, seperti dikatakan para ulama yaitu karena penghormatan Allah SWT pada beliau sangat tinggi. Umpamakan seorang ibu yang sangat sayang pada anaknya tidak akan memanggilnya dengan sebutan nama. Akan ibu pakai panggilan seperti: nak, ananda, buah hatiku dan lain-lain semaksud dengannya.
Pertama Allah menyebut nabi Muhammad untuk menunjukkan kebanggaan akannya. Misalnya seorang ayah yang bangga pada anaknya setelah si anak melakukan sesuatu yang membuatnya senang.
"Taufiq pencetak gol tunggal kemenangan Meunasah Kumbang atas desa Cut Neuheun". Misalnya Cek Piyah berseru nyaring di warung kopi Bang Suh".
Hdirin tertawa. Cek Piyah tersipu malu. Sebab memang tapi pagi Cek Piyah kepalanya tegak terus di warung kopi Bang Suh sebab kemarin anak tertuanya, Taufiq, menjadi pencetak gol tunggal untuk kemenangan desa mereka melawan desa tetangga kemarin sore dalam turnemen sepak bola memperebutkan piala camat Syamtalira Bayu.
Diatas kertas desa ini disebut 'Meudang Ara'. Tapi di mulit masyarakat nama desa ini 'Meunasah Kumbang'. Bahkan banyak warga desa tidak mampu menunjukkan desa Meudang Ara bila ditanyai orang.
"Kedua untuk merangkan bahwa Nabi Muhammad juga adalah nabi utusan Allah sebagai mana nabi-nabi yang telah Dia utus sebelumnya.
"Taufik juga pemain untuk kesebelasan Meunasah Kumbang sebagaimana pemain-pemain lain seperti Basyir, Ibal, Si Gam, Dek Yek dan pemain-pemain lain meski Taufik yang mencetak gol. Misalnya Bang Piyah berkata"
Hadirin kembali melirik Bang Piyah. Sebagian menertawakannya. Bang Piyah jadi merasa lebih baik putranya tidak mencetak gol atau sama sekali tidak ikut serta turnemen kemarin sore di lapangan bola belakang balai pangajian, desa Cut Neuheun.
--------------------------
Teuku Banta Ahmad berkata:
Nabi Besar bersabda:
Badan yang sendi-sendi letih perlu dizakati. Zakat6zakatnya adalah tasbih, tahmid dan tahlil. Salat sunnat dhuha dua rakaat mencukupi itu semua.
"Kenapa harus susah payah berjoging dan olahraga pagi". kata Banta.
Nabi Besar bersabda:
Meludah di pekaranagan mesjid tanpa menanamnya mencungkirkan seseorang ke dalam neraka.
Nabi Besar bersabda:
Menyingkirkan rintangan di tempat orang berlalu-lalang menghantarkan orang itu menuju surga.
13. Ketika Dukun Digantikan Psikolog
"Sebelum saya banyak bicara, mohon hadirin memperkenanakan saya menyampaikan sebuah cerita tentang pengalaman seorang pemuda menyangkut pembahasan kiat ini". Lalu Banta memulai cetiranya:
Ketika sampai di gerbang rumah sakit jiwa, petugas jaga menanyakan.
"Mau mengenguk famili atau berobat?"
"Saya mau menjenguk semua pasien". Jawab pemuda itu.
"Anda dari mana?" Dari instansi mana maksud dia.
"Tidak dari mana-mana" Jawab pemuda itu. "Saya telah berkunjung ke penjara dan menyadari betapa nikmatnya kebebasan".
Sang pemuda melanjutkan.
"Telah pula saya bertamu ke rumah sakit dan menemukan betapa kita harus bersyukur akan kesehatan yang diberikan. Saya kemari dengan harapan dapat menemukan nikmatnya punya pikiran"
Malah para penjaga menangkapnya dan memasukkannya bersama para pasien sakit jiwa. Setelah kembali megunci pintu terali mereka berucap.
"Temukan betapa nikmatnya lepas dari penjara pikiran".
Keesokan harinya penjaga menemukan sang pemuda sudah tak bernyawa. Di saku mayat penjaga menemukan sepucuk surat yang dia tulis sesaat sebelum mengakhiri nyawanya sendiri:
14. Mati adalah Pilihan yang Lebih Baik daripada Hidup Tanpa Berfikir.
Banta tidak menjelaskan pesan moral dari ceritanya. Dia langsung meyampaika makalahnya yang berjudul: 'Peralihan Peran Perdukunanan ke Ilmu Psikologi'.
"Mampukah ilmu Psikologi di masa depan menggantikan peran ilmu perdukunan? Mampukah psikolog menggantikan semua peran yang dilakoni dukun?
Emosi merupakan semacam alat (fasilitas) yang menggabungkan antara jasad dengan jiwa. Ketika mengatahui daging yang baru saja dimakan adalah daging katak maka orang yang jijik dengan katak spontan muntah. Tapi kalau tidak mengetahui bahwa yang dia makan itu katak maka tidak akan terjadi apa-apa dengannya.
Katak termasuk dalam kategori binatang yang menjijikan bagi mayoritas kaum Muslim. Jadi hukumnya haram.
Bagi orang yang meyakini katak naik untuk kesehatan maka baiklah dia baginya untuk sementara waktu. Ini berkaitan dengan emosi atau psikoligis. Namun karena tinjauan agama katak itu haram maka efek negatif pastilah dimiliki setiap makanan haram dan secara perlahan bekerja merusak badan si pemakannya. Ini membuktikan agama berada di atas emosi psikologis.
Allah memeafkan orang yang tidak tahu atau lupa. Karena seseorang mengira yang dimaknnya ayam, bukan katak, maka efek negatif katak takkan bereaksi pada tubuhnya. Ini mennjadi indikasi bahwa pengalaman agama (religius) memang melalui jalur psikologis berada lebih tinggi darinya.
Dalam hal ini, kemungkinan, emosi itu selalu dikuasai oleh pikiran. Kerana memang fungsinya sebagai media bagi pikiran. Pikiran akan masa depan yang cerah akan menimbulkan emosi positif.
Sebaliknya remungan kan masalalu yang buruk dan tidak menyenangkan akan akan menimbulkan emosi negatif seperti pesimis, putus asa, merasa tidak berguna hingga emosi negatif itu menekan jiwa dan terjadilah apa yang disebut sakit jiwa.
Psikolog dalam usaha mengobati penyakit jiwa "bermain" melalui jalan mengarahkan pikiran pasien dari mengingat hal-hal buruk kepada mencita-citakan hak-hak baik dan mengenagkan.
Jalan yang ditempuh adalah dengan pendekatan mewarnai pikiran itu lalu menguasainya seterusnya menguasainya dan mengarahkannya.
Bagi penderita depresi, skzofrenia dan sejenisnya, konsultasi-diskusi adalah cara merengkul pikiran penderita lalu menyentuh emosi dan kalau berhasil jiwapun pulih.
Sementara itu, dukun melakukan uapaya penyembuhan dengan cara penguasaan akan energi emosi secara, katakanlah memaksa emosi, kepada jalan positif.
Kalaupun ilmu pengetahuan modern belum mampu mendeteksi jin, mungkin beberapa dekade mendatang mereka akan dapat melakukannya. Jin memiliki kemampuan membisikkan sesuatu ke dalam pikiran. Sekali lagi, hanya mampu membisikkan. Ketika hasil bisikan itu kita patuhi maka selanjutnya akan makin mudah pikiran itu dipengaruhi hingga mampu menguasainya, menjadikan pikiran itu sebagai hambanya.
Awalnya memang jin itu menguasai motoriknya saja. Selanjutnya, dia akan mampu menguasasi emosi manusia secara menyeluruh. Sebab itulah orang gila terlihat punya kekuatan luar biasa. Sama seperti orang yang kemasukan.
Sebanarnya orang gila dan kemasukan yang punya kekuatan luar biasa bukan kekuatan dari jin yang merasuki pikirannya melainkan dari manisia itu sendiri. Manusia normalpun punya kekuatan sedahsyat itu, namun dia tidak mengerahkan seluruhnya sebab otaknya masih dapat bekerja dengan baik, hingga masih dapat memikirkan dampak-dampak yang akan timbul sebelum melakukan sesuatu. Juga karena si normal berpikir dirinya tidak sanggup melakukannya.
Kekuatan pikiran itu adalah kekuatan yang sangat luar biasa. Orang bisa berjalan di atas air kuncinya adalah pikirannya. Bila pikirannya fokus bahwa dia bisa berjalan di atas air maka akan mantap menerima pesan pikiran.
Terbang? Demikan pula halnya. Impian tertinggi semua manusia adalah terbang. Tapi kenapa mayoritas manusia tidak dapat terbang? Jawabannya karena kebanyakan manusia ketika berada di tempat yang tinggi pikirannya selalu ke bawah.
Sebatang kayu lebar 10cm dapat dilewati dengan mudah tanpa sedikitpun menyentuh tanah kalau diletakkan di atas tanah. Tapi lain halnya bila kayu itu dibentangkan antara dua puncak Menara kembar Kuala Lumpur. Dapat dipastikan semua yang melewati kayu yang sama akan keluar dari jalur kayu dan terjun bebas ke tanah.
Kenapa hal ini bisa terjadi? Sekali lagi, karena pikiran. Sebab alam ini hanya ilusi dari pikiran saja. Alam semesta ini adalah sesuatu yang ditampilkan pikiran. Adanya alam hanya karena dihadirkan oleh perangakat-perangkat dari dalam diri kita.
Ada yang menuding saya sesat karena mengatakan alam ini pada hakikatnya fatamorgana. Dia membantah dengan referensi Al-Qur'an. Katanya Al-Qur'an menegaskan alam ini "Ada". Ya, ada, tapi cara dia menjadi ada itu seperti apa?
Karena setiap manusia punya sistem otak , pikiran yang sama maka terlihatlah, terasalah, terabalah terdengarlah, terciumlah oleh aku kau kalian dan mereka alam ini.
Ada ilmu yang bisa menghilang! Kata orang. Itu bukan ilmu menghilang. Tubuhku, tubuhmu juga pohon dan batu semuanya tidak ada. Sekalu lagi, dimunculkan pikiran. Jadi bagaimana sesuatu yang tidak ada itu menghilang.
Ketika pikiran difokuskan (kosentrasi) pada 'aku tidak ada' maka aku tidak terlihat. Dan benarlah dia takkan terlihat. Ingat! Fokus, konsentrasi dan buang jauh keraguan.
Karena pikiran adalah inti maka kalau pikiran hanya berfokus pada satu hal tertentu (momen tertentu) maka akan susah difungsikan merespon hal lain termasuk masa kini, keadaan di sekitar. Maka pikiran seperti ini akan mandek dan inilah yang disebut stres.
Stres yang terus menerus dapat menyenankan depresi. Ilmu Psikoligi punya cara untuk merespon masa kini secara normal dan kembali menempatkan masa lalu (ingatan) dan masa depan (khayalan/cita-cita) secara proporsional.
Psikologi Klinis dapat membantu dengan memberikan obat-obatan yang dapat menormalkan pikiran setelah mendeteksi sistem kerja otak pasien dan memadukannya dengan hasil konsultasi psikiater.
Dapatkah di masa depan ilmu Psikologi membuat seseorang menderita dan membuat orang jatuh cinta meski awalnya tak suka? Saya optimis ilmu Psikologi mampu melakukannya. Bukankah ilmu ini telah mampu mengambil alih peran dukun dalam menyembuhkan orang gila.
Banta tidak menjelaskan pesan moral dari ceritanya. Dia langsung meyampaika makalahnya yang berjudul: 'Peralihan Peran Perdukunanan ke Ilmu Psikologi'.
"Mampukah ilmu Psikologi di masa depan menggantikan peran ilmu perdukunan? Mampukah psikolog menggantikan semua peran yang dilakoni dukun?
Emosi merupakan semacam alat (fasilitas) yang menggabungkan antara jasad dengan jiwa. Ketika mengatahui daging yang baru saja dimakan adalah daging katak maka orang yang jijik dengan katak spontan muntah. Tapi kalau tidak mengetahui bahwa yang dia makan itu katak maka tidak akan terjadi apa-apa dengannya.
Katak termasuk dalam kategori binatang yang menjijikan bagi mayoritas kaum Muslim. Jadi hukumnya haram.
Bagi orang yang meyakini katak naik untuk kesehatan maka baiklah dia baginya untuk sementara waktu. Ini berkaitan dengan emosi atau psikoligis. Namun karena tinjauan agama katak itu haram maka efek negatif pastilah dimiliki setiap makanan haram dan secara perlahan bekerja merusak badan si pemakannya. Ini membuktikan agama berada di atas emosi psikologis.
Allah memeafkan orang yang tidak tahu atau lupa. Karena seseorang mengira yang dimaknnya ayam, bukan katak, maka efek negatif katak takkan bereaksi pada tubuhnya. Ini mennjadi indikasi bahwa pengalaman agama (religius) memang melalui jalur psikologis berada lebih tinggi darinya.
Dalam hal ini, kemungkinan, emosi itu selalu dikuasai oleh pikiran. Kerana memang fungsinya sebagai media bagi pikiran. Pikiran akan masa depan yang cerah akan menimbulkan emosi positif.
Sebaliknya remungan kan masalalu yang buruk dan tidak menyenangkan akan akan menimbulkan emosi negatif seperti pesimis, putus asa, merasa tidak berguna hingga emosi negatif itu menekan jiwa dan terjadilah apa yang disebut sakit jiwa.
Psikolog dalam usaha mengobati penyakit jiwa "bermain" melalui jalan mengarahkan pikiran pasien dari mengingat hal-hal buruk kepada mencita-citakan hak-hak baik dan mengenagkan.
Jalan yang ditempuh adalah dengan pendekatan mewarnai pikiran itu lalu menguasainya seterusnya menguasainya dan mengarahkannya.
Bagi penderita depresi, skzofrenia dan sejenisnya, konsultasi-diskusi adalah cara merengkul pikiran penderita lalu menyentuh emosi dan kalau berhasil jiwapun pulih.
Sementara itu, dukun melakukan uapaya penyembuhan dengan cara penguasaan akan energi emosi secara, katakanlah memaksa emosi, kepada jalan positif.
Kalaupun ilmu pengetahuan modern belum mampu mendeteksi jin, mungkin beberapa dekade mendatang mereka akan dapat melakukannya. Jin memiliki kemampuan membisikkan sesuatu ke dalam pikiran. Sekali lagi, hanya mampu membisikkan. Ketika hasil bisikan itu kita patuhi maka selanjutnya akan makin mudah pikiran itu dipengaruhi hingga mampu menguasainya, menjadikan pikiran itu sebagai hambanya.
Awalnya memang jin itu menguasai motoriknya saja. Selanjutnya, dia akan mampu menguasasi emosi manusia secara menyeluruh. Sebab itulah orang gila terlihat punya kekuatan luar biasa. Sama seperti orang yang kemasukan.
Sebanarnya orang gila dan kemasukan yang punya kekuatan luar biasa bukan kekuatan dari jin yang merasuki pikirannya melainkan dari manisia itu sendiri. Manusia normalpun punya kekuatan sedahsyat itu, namun dia tidak mengerahkan seluruhnya sebab otaknya masih dapat bekerja dengan baik, hingga masih dapat memikirkan dampak-dampak yang akan timbul sebelum melakukan sesuatu. Juga karena si normal berpikir dirinya tidak sanggup melakukannya.
Kekuatan pikiran itu adalah kekuatan yang sangat luar biasa. Orang bisa berjalan di atas air kuncinya adalah pikirannya. Bila pikirannya fokus bahwa dia bisa berjalan di atas air maka akan mantap menerima pesan pikiran.
Terbang? Demikan pula halnya. Impian tertinggi semua manusia adalah terbang. Tapi kenapa mayoritas manusia tidak dapat terbang? Jawabannya karena kebanyakan manusia ketika berada di tempat yang tinggi pikirannya selalu ke bawah.
Sebatang kayu lebar 10cm dapat dilewati dengan mudah tanpa sedikitpun menyentuh tanah kalau diletakkan di atas tanah. Tapi lain halnya bila kayu itu dibentangkan antara dua puncak Menara kembar Kuala Lumpur. Dapat dipastikan semua yang melewati kayu yang sama akan keluar dari jalur kayu dan terjun bebas ke tanah.
Kenapa hal ini bisa terjadi? Sekali lagi, karena pikiran. Sebab alam ini hanya ilusi dari pikiran saja. Alam semesta ini adalah sesuatu yang ditampilkan pikiran. Adanya alam hanya karena dihadirkan oleh perangakat-perangkat dari dalam diri kita.
Ada yang menuding saya sesat karena mengatakan alam ini pada hakikatnya fatamorgana. Dia membantah dengan referensi Al-Qur'an. Katanya Al-Qur'an menegaskan alam ini "Ada". Ya, ada, tapi cara dia menjadi ada itu seperti apa?
Karena setiap manusia punya sistem otak , pikiran yang sama maka terlihatlah, terasalah, terabalah terdengarlah, terciumlah oleh aku kau kalian dan mereka alam ini.
Ada ilmu yang bisa menghilang! Kata orang. Itu bukan ilmu menghilang. Tubuhku, tubuhmu juga pohon dan batu semuanya tidak ada. Sekalu lagi, dimunculkan pikiran. Jadi bagaimana sesuatu yang tidak ada itu menghilang.
Ketika pikiran difokuskan (kosentrasi) pada 'aku tidak ada' maka aku tidak terlihat. Dan benarlah dia takkan terlihat. Ingat! Fokus, konsentrasi dan buang jauh keraguan.
Karena pikiran adalah inti maka kalau pikiran hanya berfokus pada satu hal tertentu (momen tertentu) maka akan susah difungsikan merespon hal lain termasuk masa kini, keadaan di sekitar. Maka pikiran seperti ini akan mandek dan inilah yang disebut stres.
Stres yang terus menerus dapat menyenankan depresi. Ilmu Psikoligi punya cara untuk merespon masa kini secara normal dan kembali menempatkan masa lalu (ingatan) dan masa depan (khayalan/cita-cita) secara proporsional.
Psikologi Klinis dapat membantu dengan memberikan obat-obatan yang dapat menormalkan pikiran setelah mendeteksi sistem kerja otak pasien dan memadukannya dengan hasil konsultasi psikiater.
Dapatkah di masa depan ilmu Psikologi membuat seseorang menderita dan membuat orang jatuh cinta meski awalnya tak suka? Saya optimis ilmu Psikologi mampu melakukannya. Bukankah ilmu ini telah mampu mengambil alih peran dukun dalam menyembuhkan orang gila.
15. Rezeki
"Kalau rezeki datang di pagi hari buat apa lembur". Kata sebuah slogan Iklan. Mengenai rezeki di suatu kesempatan Teuku Banta Ahamad Pernah berkata:
Uang bukan rezeki. Rezeki itu banyak macamnya. Misalnya hidup, sehat, ketenangan dan lain sebagainya. Kata Nabi Besar, dalam niaga rezeki akan berkat bila dilakukan secara transparan tanpa sedikitpun mengandung unsur penipuan.
Pernah kamaruz bertanya "Bagaimana itu ekonomi Islam". Dan Banta menjawab:
Ekonomi kapitalis prinsipnya mencari untung sebanyak-banyaknya. Sementara, ekonomi Islam mengjaarkan bahwa berniaga itu untuk berinfaq, sebelum datangnya hari di mana tidak ada lagi jual-beli ataupun niaga.
16. Islam Anti Klasik
Nurchalish Madjid merupakan pahlawan bagi pembaruan pemikiran Islam di Indonesia. Seperti dikatakan Ahmad Syafi'i Ma'arif, semua pembaru awalnya dikritik namun selanjutnya waktu menentukan bahwa merekalah pahlawan.
Al-Kindi ditegur habis-habisan oleh alim ulama karena memasukkan aliran filsafat Yunani kedalam dunia Islam. Dia banyak menterjemahkan karya-karya filsuf Yunani ke dalam bahasa Arab.
Al-Ghazali dituding sebagai biang dari kemunduran ilmu pengetahuan dalam dunia Islam. Padahal akhirya masyarakat sadar bahwa sikapnya itu adalah untuk mengembalikan kesadaran Muslim supaya kembali menemukan solusi dari persoalan hidup dalam literatur Islam sendiri setelah mereka lelah mencarinya dalam filsafat.
Al-Kindi dan Al-Ghazali datang untuk menyadarkan Muslim agar mereka menemukan pencerahan. Demikian pula usaha yang dilakukan Nurchalish Madjid atau lebih akrab disapa Cak Nur, dia berusaha menyadarkan Muslim Indonesia bahwa modernisasi merupakan sesuatu yang pasti berlaku bagi setiap masyarakat.
Kamaruz telah tiga bulan tinggal di tanah kelahiran Banta. Dia amat bingung dengan gagasan-gagasan Cak Nur. Saat ini dia merasa tepat untuk berdiskusi dengan Banta mengenai pemikiran Cak Nur.
Selesai shalat subuh berjamaah biasanya Banta membuka laptopnya untuk memberikan kuliah pada mahasiswanya atau kadang-kadang dia juga berdiskusi dengan rekan-rekannya sesama dosen di luar negeri.
Kamaruz melihat Banta tidak melakukan apa-apa. Hanya beri'tikaf saja. Pemuda itu mendekati. Menyalami. Namun saat hendak meletakkan belakang tapak tangan Banta ke dahinya, Guru Besar Harvard itu segera menarinya seraya berkata. "Tidak ada pengkultusan sesama manusia".
"Maaf Ampon Banta". Kamaruz memanggil Banta seperti panggilan warga kampung dengan niat supaya alumni Gontor itu sedikit lebih akrab dan menghilangkan citra dirinya sebagai mahasiswa. Dengan itu diharapkannya Banta dapat berbicara dengannya secara lebih gamblang dan terbuka.
"Apa yang kau pikirkan hai anak muda?" Suara Banta mengagetkan Kamaruz.
Dia.tidak mau mensia-siakan kesempatan langsung menumpahkan isi pikirannya. Pkiran-pikiran yang dipenuhi pertanyaan-pertanyaan dan kebingungan.
"Maukah Ampon Banta sedikit berbagi tentang apa yang Ampon pahami terkait pemikiran Nurchalish Madjid dalam merespon Modernisme?" Meski terdengar kurang sopan Banta tidak memperdulikannya sama-sekali. DIa langsung menjawab.
"Cak Nur mengingatkan bahwa modernisasi mrupakan rasinalisasi. Sementara sendiri Islam sangat menghargai rasionalitas.Islam adalah agama yang paling rasional. Islam adalah agama yang senantiasa modern. Islam itu anti klasik.
"Rasionalisasi berbeda dengan rasionalisme. Rasionalisasi adalah memaksimalkan potensi akal manusia hingga ditemukan hasilnya berupa kebenaran yang subjektif. Kebenaran subjektif tidak boleh diklaim sebagai kebenaran mutlak. Kebenaran subjektif tidak akan berarti apa-apa bagi solisi persoalan sosial sebelum kebenaran yang diyakini itu diujicobakan melalui dialog.
" Sememtara modernisme adalah keyakinan mutlak akan kemampuan akal menemukan solusi bagi setiap persoalan. Modernisme melahirkan sekularisme. Sekularisme meyakini Tuhan/agama tidak berhak/tidak mampu mencampuri urusan keduniaan manusia. Oleh sebab itu menurut mereka agama hanya diposisikan sebagai ritual semata.
"Sekularisme melahirkan kapitallisme. Kapitalisme melahirkan individualisme.
"Ideologi pendidikan di Indonesia telah menyatu dengan konsep pendidikan kolonial.
"Kita, orang Islam, punya solusi membabat habis kolonialisme di Indonesia yang masih mekar hingga kini. Islam sebagai warisan asli indonesia dapat digunakan sebagai senjata dalam memerangi persoalan-persoalan sosial kita.
Nurchalish Madjid merupakan pahlawan bagi pembaruan pemikiran Islam di Indonesia. Seperti dikatakan Ahmad Syafi'i Ma'arif, semua pembaru awalnya dikritik namun selanjutnya waktu menentukan bahwa merekalah pahlawan.
Al-Kindi ditegur habis-habisan oleh alim ulama karena memasukkan aliran filsafat Yunani kedalam dunia Islam. Dia banyak menterjemahkan karya-karya filsuf Yunani ke dalam bahasa Arab.
Al-Ghazali dituding sebagai biang dari kemunduran ilmu pengetahuan dalam dunia Islam. Padahal akhirya masyarakat sadar bahwa sikapnya itu adalah untuk mengembalikan kesadaran Muslim supaya kembali menemukan solusi dari persoalan hidup dalam literatur Islam sendiri setelah mereka lelah mencarinya dalam filsafat.
Al-Kindi dan Al-Ghazali datang untuk menyadarkan Muslim agar mereka menemukan pencerahan. Demikian pula usaha yang dilakukan Nurchalish Madjid atau lebih akrab disapa Cak Nur, dia berusaha menyadarkan Muslim Indonesia bahwa modernisasi merupakan sesuatu yang pasti berlaku bagi setiap masyarakat.
Kamaruz telah tiga bulan tinggal di tanah kelahiran Banta. Dia amat bingung dengan gagasan-gagasan Cak Nur. Saat ini dia merasa tepat untuk berdiskusi dengan Banta mengenai pemikiran Cak Nur.
Selesai shalat subuh berjamaah biasanya Banta membuka laptopnya untuk memberikan kuliah pada mahasiswanya atau kadang-kadang dia juga berdiskusi dengan rekan-rekannya sesama dosen di luar negeri.
Kamaruz melihat Banta tidak melakukan apa-apa. Hanya beri'tikaf saja. Pemuda itu mendekati. Menyalami. Namun saat hendak meletakkan belakang tapak tangan Banta ke dahinya, Guru Besar Harvard itu segera menarinya seraya berkata. "Tidak ada pengkultusan sesama manusia".
"Maaf Ampon Banta". Kamaruz memanggil Banta seperti panggilan warga kampung dengan niat supaya alumni Gontor itu sedikit lebih akrab dan menghilangkan citra dirinya sebagai mahasiswa. Dengan itu diharapkannya Banta dapat berbicara dengannya secara lebih gamblang dan terbuka.
"Apa yang kau pikirkan hai anak muda?" Suara Banta mengagetkan Kamaruz.
Dia.tidak mau mensia-siakan kesempatan langsung menumpahkan isi pikirannya. Pkiran-pikiran yang dipenuhi pertanyaan-pertanyaan dan kebingungan.
"Maukah Ampon Banta sedikit berbagi tentang apa yang Ampon pahami terkait pemikiran Nurchalish Madjid dalam merespon Modernisme?" Meski terdengar kurang sopan Banta tidak memperdulikannya sama-sekali. DIa langsung menjawab.
"Cak Nur mengingatkan bahwa modernisasi mrupakan rasinalisasi. Sementara sendiri Islam sangat menghargai rasionalitas.Islam adalah agama yang paling rasional. Islam adalah agama yang senantiasa modern. Islam itu anti klasik.
"Rasionalisasi berbeda dengan rasionalisme. Rasionalisasi adalah memaksimalkan potensi akal manusia hingga ditemukan hasilnya berupa kebenaran yang subjektif. Kebenaran subjektif tidak boleh diklaim sebagai kebenaran mutlak. Kebenaran subjektif tidak akan berarti apa-apa bagi solisi persoalan sosial sebelum kebenaran yang diyakini itu diujicobakan melalui dialog.
" Sememtara modernisme adalah keyakinan mutlak akan kemampuan akal menemukan solusi bagi setiap persoalan. Modernisme melahirkan sekularisme. Sekularisme meyakini Tuhan/agama tidak berhak/tidak mampu mencampuri urusan keduniaan manusia. Oleh sebab itu menurut mereka agama hanya diposisikan sebagai ritual semata.
"Sekularisme melahirkan kapitallisme. Kapitalisme melahirkan individualisme.
"Ideologi pendidikan di Indonesia telah menyatu dengan konsep pendidikan kolonial.
"Kita, orang Islam, punya solusi membabat habis kolonialisme di Indonesia yang masih mekar hingga kini. Islam sebagai warisan asli indonesia dapat digunakan sebagai senjata dalam memerangi persoalan-persoalan sosial kita.
17. Hendak Menjadi Manusia
Suatu pagi di Meunasah Meudang Ara setelah semua jamaah shalat subuh telah beranjak, tinggallah Banta sendiri yang sedang ber'itikaf di masjid. Lalu Banta mengambil seperangkat benda elektronik dan memulai dialognya dengan salah seorang rekannya di tempat yang jauh.
Banta: Kesunyianku dan kebahagiaanku jaraknya hanya seper-sekian detik saja. Hari ini aku duduk sepi di sebuah lereng bukit. Dihadapanku terhampar padang ilalang yang luas. Esok harinya aku telah berada ditengah-tengah para mahasiswa di Harvard. Saat itu aku menjadi manusia. Tapi...
Teman Banta: Lebih bebahagiakah dunia dibanding akhirat?
Banta: Berhargakah hidup yang seperti mati. Oh, lebih baik menjadi lembu. Tidak dihisab. Mati lalu menghilang.
Teman Banta: Menurutmu apa tujuan hidup?
Banta: Mengenal.
Teman Banta: Maksudnya?
Banta: Kalau berbicar ibadah, maka lembu hingga batu tak pernah berhenti berzikir. Berbicar kepatuhan maka aku tak menemukan perbedaan antara kuda dengan malaikat. Hanya saja tugasnya berbeda.
Teman Banta: Menjadi manusia adalah menjadi pembangkang?
Banta: Itu Iblis. Pernahkah engkau membayangkan kalau malaikat diberikan nafsu?
Teman Banta: Itu mustahil.
Banta: Kalau saja Tuhan mengizinkan.
Teman Banta: ???
Banta: Beban itu ditolak oleh gunung sekalipun.
Teman Banta: Apa itu?
Banta: Sartra mengatakan itu adalah kutukan.
Teman Banta: Jadi maksudmu bukan Al-Qur'an?
Banta: Itulah kebebasan.
Selesai berdialog dengan temannya itu Banta bersenandung:
Bagaimanakah manusia itu
Semakin engkau menggunakan akalmu untuk berfikir semakin paham engkau akan hakikatmu
Berbucara pengabdian apa bedanya engkau dengan malaikat
Kalau ingin menjadi pembangkang baiklah engkau menjadi iblis
Tapi tahukah kamu kenapa manusia jauh meninggalkan Jibril
Itu karena dia makhluk berakal
Manusia adalah makhluk yang paling dekat dengan pengetahuan akan Tuhan
Alam semesta adalah sebuah kitab yang menuliskan secara amat jelas dan terperinci tentang Allah
Batu dan kayu hanyalah bagian dari tinta itu
Malaikat hanya bagai orang buta yang melihat lembaran
Iblis bagaikan orang yang membelakangi kitab
Suatu pagi di Meunasah Meudang Ara setelah semua jamaah shalat subuh telah beranjak, tinggallah Banta sendiri yang sedang ber'itikaf di masjid. Lalu Banta mengambil seperangkat benda elektronik dan memulai dialognya dengan salah seorang rekannya di tempat yang jauh.
Banta: Kesunyianku dan kebahagiaanku jaraknya hanya seper-sekian detik saja. Hari ini aku duduk sepi di sebuah lereng bukit. Dihadapanku terhampar padang ilalang yang luas. Esok harinya aku telah berada ditengah-tengah para mahasiswa di Harvard. Saat itu aku menjadi manusia. Tapi...
Teman Banta: Lebih bebahagiakah dunia dibanding akhirat?
Banta: Berhargakah hidup yang seperti mati. Oh, lebih baik menjadi lembu. Tidak dihisab. Mati lalu menghilang.
Teman Banta: Menurutmu apa tujuan hidup?
Banta: Mengenal.
Teman Banta: Maksudnya?
Banta: Kalau berbicar ibadah, maka lembu hingga batu tak pernah berhenti berzikir. Berbicar kepatuhan maka aku tak menemukan perbedaan antara kuda dengan malaikat. Hanya saja tugasnya berbeda.
Teman Banta: Menjadi manusia adalah menjadi pembangkang?
Banta: Itu Iblis. Pernahkah engkau membayangkan kalau malaikat diberikan nafsu?
Teman Banta: Itu mustahil.
Banta: Kalau saja Tuhan mengizinkan.
Teman Banta: ???
Banta: Beban itu ditolak oleh gunung sekalipun.
Teman Banta: Apa itu?
Banta: Sartra mengatakan itu adalah kutukan.
Teman Banta: Jadi maksudmu bukan Al-Qur'an?
Banta: Itulah kebebasan.
Selesai berdialog dengan temannya itu Banta bersenandung:
Bagaimanakah manusia itu
Semakin engkau menggunakan akalmu untuk berfikir semakin paham engkau akan hakikatmu
Berbucara pengabdian apa bedanya engkau dengan malaikat
Kalau ingin menjadi pembangkang baiklah engkau menjadi iblis
Tapi tahukah kamu kenapa manusia jauh meninggalkan Jibril
Itu karena dia makhluk berakal
Manusia adalah makhluk yang paling dekat dengan pengetahuan akan Tuhan
Alam semesta adalah sebuah kitab yang menuliskan secara amat jelas dan terperinci tentang Allah
Batu dan kayu hanyalah bagian dari tinta itu
Malaikat hanya bagai orang buta yang melihat lembaran
Iblis bagaikan orang yang membelakangi kitab
18. Mistisme tidak Mistik
"Thariqat itu didapatkan setelah menjalankan syariat terus-menerus. Jadi mustahil thariqah yang benar keluar dari syariah. Kalau thariqah itu kamar maka rumahnya adalah syari'ah. Mustahil ada kamar tanpa rumah.
"Mistisme itu bukanlah jalan mengasingkan diri dari keramaian. Justru mereka yang telah memperoleh ma'rifat itu memiliki kesadaran bahwa mereka harus bekerja keras untuk membentuk keselarasan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam.
"Mereka yang telah mencapai hakikat diri manusia seutuhnya disebut Insan Kamil. Mereka bertugas sebagai abdi Allah (Abdullah) dengan fasilitas sebagai wkil Allah di muka bumi Khalifatullah.
"Thariqat itu didapatkan setelah menjalankan syariat terus-menerus. Jadi mustahil thariqah yang benar keluar dari syariah. Kalau thariqah itu kamar maka rumahnya adalah syari'ah. Mustahil ada kamar tanpa rumah.
"Mistisme itu bukanlah jalan mengasingkan diri dari keramaian. Justru mereka yang telah memperoleh ma'rifat itu memiliki kesadaran bahwa mereka harus bekerja keras untuk membentuk keselarasan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam.
"Mereka yang telah mencapai hakikat diri manusia seutuhnya disebut Insan Kamil. Mereka bertugas sebagai abdi Allah (Abdullah) dengan fasilitas sebagai wkil Allah di muka bumi Khalifatullah.
18. Transformasi Nilai Kebudayaan
"Sir prof, ada sebuah organisasi Islam besar di Indonesia yang tanpa lelah berjuang menghapus bid'ah ditengah-tangah masyarakat Muslim". Nasir mengharap komentar Banta.
Teuku Banta Ahmad tersenyum. Giginya tersusun rapi. Rambutnya yang basah dengan air wudhu' terurai hingga dagu. Banta menyisipkan rambutnya ke belakang telinga. Menegakkan kepala, lalu berkata:
"Di suatu tempat di Indonesia, sebuah tradisi yang telah puluhan generasi digelar saat pasang air laut. Beberapa kontestan melapaskan ayam masing-masing dari sebuah sampan berjarak kira-kira 20-40 meter dari bibir pantai. Ayam-ayam yang tidak mampu terbang hingga ke pantai dan tercebur ke air didiskualifikasi.
Saya kira ini sebuat transformasi, transformasi kebudayaan. Dahulu ayam-ayam ini dicebur kelaut sebagai sesajian untuk menolak bala air pasang. Teknologi telah membuka mata masyarakat akan sebab sebenarnya laut pasang. Tradisi sesajian tidak serta-merta dibuang. Tapi nilai-nilai dari tradisi itu di transformasi dari dari ketakutan akan dewa laut menjadi sekedar sebuah perlombaan yang menarik.
Ketika Islam masuk ke Indonesia yang begitu kental dengan ajaran-ajaran Hindu, Islam tidak menghapus ritual-ritual itu namun hanya mengganti nilai dan simbolisasinya. Ini juga disebut transformasi nilai kebudayaan.
Tidak ada bid'ad dalam praktek-praktek kebudayaan tersebut. Semua kebudayaan adalah kebudayaan Islam. Sama seperti Islam masuk ke bumi para intelektual Persia
"Sir prof, ada sebuah organisasi Islam besar di Indonesia yang tanpa lelah berjuang menghapus bid'ah ditengah-tangah masyarakat Muslim". Nasir mengharap komentar Banta.
Teuku Banta Ahmad tersenyum. Giginya tersusun rapi. Rambutnya yang basah dengan air wudhu' terurai hingga dagu. Banta menyisipkan rambutnya ke belakang telinga. Menegakkan kepala, lalu berkata:
"Di suatu tempat di Indonesia, sebuah tradisi yang telah puluhan generasi digelar saat pasang air laut. Beberapa kontestan melapaskan ayam masing-masing dari sebuah sampan berjarak kira-kira 20-40 meter dari bibir pantai. Ayam-ayam yang tidak mampu terbang hingga ke pantai dan tercebur ke air didiskualifikasi.
Saya kira ini sebuat transformasi, transformasi kebudayaan. Dahulu ayam-ayam ini dicebur kelaut sebagai sesajian untuk menolak bala air pasang. Teknologi telah membuka mata masyarakat akan sebab sebenarnya laut pasang. Tradisi sesajian tidak serta-merta dibuang. Tapi nilai-nilai dari tradisi itu di transformasi dari dari ketakutan akan dewa laut menjadi sekedar sebuah perlombaan yang menarik.
Ketika Islam masuk ke Indonesia yang begitu kental dengan ajaran-ajaran Hindu, Islam tidak menghapus ritual-ritual itu namun hanya mengganti nilai dan simbolisasinya. Ini juga disebut transformasi nilai kebudayaan.
Tidak ada bid'ad dalam praktek-praktek kebudayaan tersebut. Semua kebudayaan adalah kebudayaan Islam. Sama seperti Islam masuk ke bumi para intelektual Persia
19. Kant
Setelah menghabiskan waktu satu minggu membaca tiga buku "Kritik" Immanuel Kant, Kamaruz datang menemui Banta.
"Sir Prof, maukah berbagi pemahaman mengenai tiga buku kritik Immanuel Kant". Pinta kamaruz.
Banta diam sejenak. Perlahan matanya sayu hingga tertutup dengan perlahan. Tiba-tiba dia melek.
"Kritik dalam makna tiga buku Kant berarti penentuan batas-batas. Dalam pemikiran Kant, akal berlaku sebagai subjek, penerima informasi dari luar (objek), memiliki batas. Dalam mere
spon sebuah informasi harus melalui tiga tahapan:
1. Reason. Menerima data dari luar dengan cara sepenggal-sepenggal.
2. Practical. Menganalisa dan menerapkan yang sepenggal-sepenggal menjadi sebuah konsep yang tersusun.
3. Judgement. Mempertimbangkan apakah sebuah konsep layak dipertahankan atau tidak. Layak dipertahankan berarti memiliki kesamaan dengan dan dapat dibenarkan oleh realitas bila dia itu sebuah benda. Dan layak dipertahankan bila dia sebuah konsep ide tentang teori bila sesuai dengan ruang dan waktu.
Belum ada filosof sebelum Kan yang berfikir demikian. Descartes terlalu memberi apresiasi pada akal dan menganggap akal mampu mengetahui segala kejadian. Sedangkan Hume membantah habis pemikiran Descartes dengan mengnggap indra atau rasio tidak berfungsi apa-apa kecuali rasio intuisi.
Berbeda dengan Kant, dia menganggap kekuatan mental yang memberi nilai pada setiap objekyang ditangkap indra. Persepsi setiap orang terhadap objek tergantung kondisi mental mereka masing-masing.
Critique of Practical Reason. Kebaikan tidaklah harus selalu diikuti dengan kesenangan. Karena, meski raga manusia bersifat fana, namun rohnya kekal. Meski manusia baik tidak mendapat kebahagiaan dengan melakukan kebaikan-kebaikan, namun rohnya mendapat kesenangan setelah raga mati.
"Saya menambahkan, mungkin etika Kant ini mendukung mazhab jihad dalam Islam. Tapi tidak terlalu berpihak pada mazhab sosialis karena menurutnya, Tuhanlah yang membalas kebaikan-kebaikan.
"Kebanaran tindakan tidaklah diukur menurut pertimbangan subjeknya namun yang diakui secara universal.
Critique of Judgement. Kritik Kant ini cenderung berarah pada estetika. Estetika disini bukan pada karya manusia melainkan pada alam semesta ciptaan Tuhan.
Bila Kritik pertama berbicara tentang konsep yang mengarakan, maka disini berbicara tentang inmajinasi yang mengarahkan atau meneentukan objek.
Momen-momen penimbangan keindahan:
a. universalitas objek: Tidak dialami semua; tetapi pada posisi tertentu semua dapat mengalaminya. Misalnya dalam Islam orang yang tidak shalat tidak mengalami nikmatnya shalat sebelum dia benar-banar shalat.
b. rasa estetik kepentingan: Keindahannya datang begitu saja tanpa alasan, tanpa saya diuntungkan atau tidak, tanpa logika yang jelas.
c. kebermaksudan tanpa maksud. Kita mengetahui kehadirannya namun tidak mengetahui kehadiran itu. Kehadirannya bukan hasil kesengajaan. Saat kehadirannya kita ingin dia terus dialami, abadi.
d. rasa estetika niscaya. Rasa kegirangan luar biasa yang dirasakan ketika mengalami suatuhal. Mungkin inilah yang dirasakan sufi, mungkin.
Ada suatu misteri tentang keindahan itu. Kita tidak mengerti. Yang pasti misteri itu punya keterkaitan dengan kita. Bagaimana bisa demikian juga sebuah misteri.
Kint tidak memiliki banyak objek untuk dilihat karena tidak pernah berangkat lebih 50km dari tempat dia lahir. Tapi objek yang itu-itu saja yang dia lihat mampu merubah pikiran dunia tentang akal budi dan seni. Karena dia berfokus pada sesuatu yang dipikirkannya. Dia mengatujadwal kegiatannya serapi mungkin hingga muncul anekdot warga sekitar kediamannya megukur waktu arloji mereka sesuai waktu Kant keluar berjoging setiap sore.
20. Prof.Dr. Syeikh Tgk. Datok Buya KH. Sir Teuku Banta Ahmad Al-Chalidi Al-Mursyid, LC. M.Phil. Ph.D
Maukah anda saya ceritakan kisah hidup Teuku Banta Ahmad? Beliau lahir di sebuah desa terpencil, Meudang Ara, di sebuah kecamatan terpencil Meurah Mulia, di kabupaten termiskin Aceh Utara. Ayahnya telah meninggal dunia sejak dia berumur 6 tahun. Karena melihat Banta dari keturunan terpandang dan tinggi budi pekertinya, seorang
dermawan menginfakkan sebagian amana Allah padanya untuk menyekolahkan Banta. Banta mengelesaikan Madrasah Ibtidaiyah di MIN Meurah Mulia. Setelah tamat MIN, Banta disekolahkan di Pondok Modern Gontor, Ponorogo.
Enam bulan belajar di Gontor, ibunda tercinta Banta menghadap Sang Khaliq. Kesedihan tak terpatri membuat Banta lebih serius dalam beribadah. Yang lebih membuatnya berduka adalah karena dia tidak sempat melihat wajah ibunda tercinta untuk terakhirkalinya. Selain karena tidak bisa meninggalkan ujuan semester pertama, dana yang tidak mendukung juga menjadi penyebab ketidakpulangan Banta.
Banta meminta supaya jenazah ibunya segera dimakamkan. "Tidak ada yang lebih diinginkan jenazah selain penguburan". Pesannya.
Tamat belajar dari Gontor, Banta telah menghafal 30 juz Al-Qur'an. Kemampuan ini turut membantunya memperoleh beasiswa ke Universitas Al-Azhar, Mesir.
Banta hanya membutuhkan waktu empat tahun menyelesaikan studinya di bidang Aqidah Filsafat Fakultas Ushuluddin. Genap umurnya 20 tahun Banta mendapat kesempatan untuk kuliah di Sorbonne University, Prancis. Hanya butuh 18 bulan, Banta telah menyelesaikan studinya di Fakultas Filsafat.
Harvard University, Amerika Serikat sangat berkeras hati meminta Banta untuk mengambil program Ph.D di jurusan yang sama. Genap berusia 24 tahun Banta resmi menyandang nama : Teuku Banta Ahmad, Lc, M. Phil, Ph.D. Mengabdi di Harvard selama enam tahun, Banta dianugerahi gelar Guru Besar bidang Filsafat. Selama mengajar di Harvard, dia juga mengajar di Sorbonne dan Al-Azhar. Dua tahun setelah menjadi profesor di Harvard, Banta diangkat sebagai Guru Besar oleh Sorbonne dan Al-Azhar.
Dia dianugerahi gelar Doctor Honoris Causa bidang Sastra oleh Universitas Sorbonne dan gelar yang sama oleh Al-Azhar untuk bidang Tasawuf.
Prof. Dr. Teuku Banta Ahmad, LC. M.Phil. Ph.D. menjadi terkenal ke seluruh dunia setelah memberi tiga kuliah di tiga universitas tempatnya mengajar. Di Harvard berkuliah tentang filsafat "Al-Kindi", di Sorbonne berbicara tentang tasawuf "Al-Ghazali" dan di Al-Azhar mengenai sastra "Muhamamad Iqbal". Saat itu usia Banta 35 tahun.
Karena ketiga ceramahnya yang mengguncang dunia Intelektual, kerajaan Inggris langsung menganugerahi Banta gelar "Sir", Sebuah gelar bangsawan yang bergengsi.
Oleh para ulama di Aceh dia diundang kembali ke tanah kelahirannya untuk diberikan dua gelar "Al-Mursyid" dan "Al-Chalidi" setelah memberikan dua ceramah. Di Masjid Raya Baiturrahman memberi ceramah berjudul "Hamzah Fansury" dan di Masjid Raya Pase ceramah yang diberikan tentang seorang tokoh ulama Aceh yang mashur, "Syeikh Muda Waly Al-Chalidy".
Di Pondok Modern Gontor, tempat Banta pernah menimbah ilmu, memberikan ceramah tentang gtokoh penyebar Islam di Tanah Jawa berasal dari Samudra Pase, "Syarif Hidayatullah". Di tempat yang sama dia resmi diberikan gelar "Kyai".
Kembali ke pulau Sumatra, Banta diminta memberi kuliah di Universitas Andalas, Padang. "Hamka" adalah materi yang diberikan. Masyarakat Minang menganugerahkan dia gelar "Buya".
Ceramah di Kuala Lumpur berjudul "Syed Muhammad Naquib Al-Attas" membuat warga dan kerajaan Malaysia bangga sehingga tanpa ragu mereka menganugerahkannaya gelar "Datok".
Di Makkah dengan fasih Banta memberikan kuliah "Muhammad Bin Abdul Wahhab". Beberapa hari berselang dia ke Madinah "Nabi Besar Muhammad Salallahu'alaihi Wasallam. Ceramah yang diberikan di Masjid Nabawi ini membuat semua hadirin menangis. Bahkan Banta sendiri menangis sampai terisak-isak.
Setelah berceramah di Masjid Nabawi, Banta menetap di Makkah dan menghabiskan waktu-waktunya di dalam Masjidil Haram. Puluhan kali dalam sehari dia memasukkan kepalanya ke dalam batu Hajar Aswad untuk berdoa pada Allah SWT.
Selama lima tahun menetap di Makkah Banta berkeliling dunia menyampaikan pidatonya. Ke UIN Jakarta memberi kuliah tentang Aceh berjudul "Teuku Banta Ahmad". Di Sydney, Australia memberi ceramah tentang suku Aborigin berjudul "Elizabeth". Selepas itu dia bertolak ke Manhattan memberikan ceramah berjudul "Winneteu", ceramah tentang suku Indian.
Di kota Tel Aviv, Israel, Banta menyampaikan ceramah tentang bangsa Israel dengan judul "Musa". Di Muenchen, Jerman dia memberi kiliah tentang pengaruh pemikiran Immanuel Kant, filsuf besar dari Konigsburg, dalam rekonstruksi sosial abad ke-21 dengan judul "Immanuel Kant". Di Paris, Prancis "Rene Descartes" merupakan judul dari kuliah tentang dasar-dasar pemikiran para filosof berpengaruh era modern.
Kunjungan ke Beijing,Cina merupakan kunjungannya terakhir selama menetap di Makkah, Arab Saudi. Di sana Banta memberikan ceramah tentang kearifan timur yang berjudul "Konfusius".
Semua ceramah, kuliah dan pidato Teuku Banta Ahmad telah diterbitkan dalam bentuk buku dan telah diterjemahkan kedalam puluhan bahasa dan telah laris terjual hampir di semua negara. Uniknya semua judul mengambil nama tokoh.
Kini, Teuku Banta Ahmad kembali ke tanah kelahirannya. Ke sana seluruh kalangan baik para ulama, dosen, mahasiswa, masyarakat biasa hingga para Guru Besar dari berbagai Universitas terkenal di seluruh dunia, yang haus akan ilmu pengetahuan datang menimba ilmu padanya
21. Barat Memang Berat
Di sela-sela shalat dhuha Banta berbicara pada Kamaruz.
"Anak-anak di Baghdad harus dibunuh agar anak-anak di Washington dapat terus bermain video game. Membunuh ibu-ibu di Teheran tidak boleh ditunda bila tidak ingin melihat ratapan ibu-ibu di London merana sebab mesin pengering rambut mereka berhenti bekerja.
"Cara bagaimanapun harus ditempuh agar sumber emas hitam dalam perut bumi Timur Tengah dapat dikuasai Barat". Banta.
"Sir Prof, orang-orang Barat yang notabebenya beragama Yahudi dan Kristen itu masing-masing mengklaim Ibrahim As sebagai bagian dari mereka". Kamaruz menunggu jawaban Banta.
"Ibrahim As adalah bagian dari ummat yang hanif dan muslim. Orang Islam setiap shalatnya mengakui diri mereka: Hanifammuslimaw wama ana minal musyrikin.
"Lantas, musyrikin itu siapa?". Tanya kamaruz.
Banta lantas menjawab.
"Yaitu mereka yang menyembunyikan sebagian isi Al-Kitab dan membelokkan isi sebagian lainnya. Peringatan akan kedatangan juru selamat bernama Muhammad mereka sembunyikan karena juru selamat akhir zaman itu berasal dari kalangan bangsa Arab, bukan Bani Israil.
"Ketahuilah hai Kamaruz, di Timur Tengah itu masing-masing suku sangat fanatik dan berlebihan membanggakan suku mereka sendiri dan sangat geli pada suku lainnya. Bahkan keruntuhan kerajaan Turki Usmani sangat kita sesalkan karena sikap diam bangsa Arab karena provokasi Barat mereka itu orang Turki tidak patut dibela. Orang-orang Persia juga terlalu membanggakan diri. Padahal Islam telah menegaskan perbedaan itu hanya untuk salang mengeratkan silaturrahmi bukan malah untuk melahirkan chauvanisme.
"Kembali mengenai ciri-ciri musyrikin, Sir Prof".
"Maaf". Banta tersenyum pada kamaruz. Pipi Banta seperti milik orang Persia, matanya menggambarkan darah Turki ikut mengalir di darahnya. Ketahuilah bibir dan dagunya milik orang Arab. Tapi jangn lupa, bentuk telinga dan keningnya membuktikan dia punya hubungan genetik dengan Bani Israil. "Mereka suka menambah isi Al-Kitab sesuai isi pikiran mereka.Tindakan inilah yang membuat Injil sulit menemukan kesamaan dengan teori-teori sains modern, sebab akal manusia selalu berubah sementara Wahyu Tuhan yang murni tanpa modifikasi takkan pernah bertentangan dengan akal matang manusia". Banta mencondongkan badannya ke arah Kamaruz "Bukankah Tuhan pula yang menciptakan akal manusia".
Di sela-sela shalat dhuha Banta berbicara pada Kamaruz.
"Anak-anak di Baghdad harus dibunuh agar anak-anak di Washington dapat terus bermain video game. Membunuh ibu-ibu di Teheran tidak boleh ditunda bila tidak ingin melihat ratapan ibu-ibu di London merana sebab mesin pengering rambut mereka berhenti bekerja.
"Cara bagaimanapun harus ditempuh agar sumber emas hitam dalam perut bumi Timur Tengah dapat dikuasai Barat". Banta.
"Sir Prof, orang-orang Barat yang notabebenya beragama Yahudi dan Kristen itu masing-masing mengklaim Ibrahim As sebagai bagian dari mereka". Kamaruz menunggu jawaban Banta.
"Ibrahim As adalah bagian dari ummat yang hanif dan muslim. Orang Islam setiap shalatnya mengakui diri mereka: Hanifammuslimaw wama ana minal musyrikin.
"Lantas, musyrikin itu siapa?". Tanya kamaruz.
Banta lantas menjawab.
"Yaitu mereka yang menyembunyikan sebagian isi Al-Kitab dan membelokkan isi sebagian lainnya. Peringatan akan kedatangan juru selamat bernama Muhammad mereka sembunyikan karena juru selamat akhir zaman itu berasal dari kalangan bangsa Arab, bukan Bani Israil.
"Ketahuilah hai Kamaruz, di Timur Tengah itu masing-masing suku sangat fanatik dan berlebihan membanggakan suku mereka sendiri dan sangat geli pada suku lainnya. Bahkan keruntuhan kerajaan Turki Usmani sangat kita sesalkan karena sikap diam bangsa Arab karena provokasi Barat mereka itu orang Turki tidak patut dibela. Orang-orang Persia juga terlalu membanggakan diri. Padahal Islam telah menegaskan perbedaan itu hanya untuk salang mengeratkan silaturrahmi bukan malah untuk melahirkan chauvanisme.
"Kembali mengenai ciri-ciri musyrikin, Sir Prof".
"Maaf". Banta tersenyum pada kamaruz. Pipi Banta seperti milik orang Persia, matanya menggambarkan darah Turki ikut mengalir di darahnya. Ketahuilah bibir dan dagunya milik orang Arab. Tapi jangn lupa, bentuk telinga dan keningnya membuktikan dia punya hubungan genetik dengan Bani Israil. "Mereka suka menambah isi Al-Kitab sesuai isi pikiran mereka.Tindakan inilah yang membuat Injil sulit menemukan kesamaan dengan teori-teori sains modern, sebab akal manusia selalu berubah sementara Wahyu Tuhan yang murni tanpa modifikasi takkan pernah bertentangan dengan akal matang manusia". Banta mencondongkan badannya ke arah Kamaruz "Bukankah Tuhan pula yang menciptakan akal manusia".
22. Filsafat dan Sebuah Puncak Pencerahan
'Philo' dan 'sophia' yang menjadi akar kata 'filsafat' adalah sebuah kata, yang katanya, tidak berkesudahan. Sekilas, kita tidak membutuhkan filsafat, sebab kita telah punya Al-Quurz'an dan Hadits. Sebenarnya kita tidak butuhkan karena akan membua-buang waktu. Bukankah hidup ini terlalu singkat? Buat apa menyibukkan diri dengan filsafat?
Bukankah shalat, zikir dan doa adalah puncak kebaikan. Tiga puncak pencerahan tersebut dapat menjadi semangat untuk melakukan segala macam mu'amalah.
1. Etika.
Islam sudah punya garis-garis etika tertegas dalam Al-Qur'an seperti etika dalam sebuah mejelis, etika terhadap sesama muslim dan sudah punya contoh konkrit mulai dari etika buang hajat hingga berpolitik melalui sunnah Rasulullah Saw.
2. Metafisika.
Tuhan, malaikat, hari kiamat, ruh dan dan sebagainya telah dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadits dengan porsi yang sangat objektif bagi akal manusia meski Jalaluddil Rumi dan Muhammad Ibn Rusyd punya pandanagan penerawangan yang offer meski itu bisa benar dan bisa salah. Yang jelas Al-Qur'an dan Hadits lebih proporsional untuk otak manusia daripada pemikiran-pemikiran filsafat walaupun dari filosof muslim.
Misalnya Rumi megatakan perumpamaan barzakh, mizan, hingga surga dan neraka adalah semacam sebuah semiotika yang disampaikan Allah agar manusia bisa membayangkannya. Dalam hal ini, Muhammad Iqbal dan Harun Yahya telah mencoba menjelaskan maksud Rumi ini. Mengenai hal ini Ibn Rusyd punya pandangan yang.lebih.radikal.
3. Epistemologi.
Saya kira ini perlu dipelajari kaum muslim, dengan mengamalkan prinsip-prinsip Islam dan mengambil dukungan dari epistemologi Barat modern guna memperkaya khazanah keilmuan Islam modern sebagaimana dilakukan para filosof muslim abad pertengahan dengan meminjam kazanah keilmuan Yunani.
4. Logika.
Logika tidak perlu bila objeknya adalah Al-Qur'an. Al-Qur'an tidak memerlukan penalaran karena maksudnya bukan untuk dikaji tapi direnungka, diambil hikmah untuk menjadi sebuah pemahaman serta diamalkan seruannya dengan penuh keikhlasan. Tapi apa yang telah dilakukan Quraish Shihab dengan Tafsir Al-Misbah memberi kontribusi sangat positif bagi masyarakat muslim sebagai objek kajian maupun pernungan.
5. Ontologi.
Islam telah menjelaskan bahwa alam semesta diciptakan untuk direnungkan agar bertambah iman pada Allah SWT.
6. Estetika.
Alam diciptakan dengan penuh keindahan sebagai penghibur mata dan penyejuk jiwa. Islam itu indah dan menyukai keindahan. Bukankah Al-Qur'an sangat indah bunyi dan susunannya. Tapi Al-Qur'an bukan kitab sastra. Al-Ghazali mencantumkan Hadits Nabi Besar, syair dengan bangsa Arab tidak bisa dipisahkan.
7. Metodologi.
Prinsip Islam adalah keteraturan dan kerapian, patuh pada pemimpin yang baik. Ali ra. pernah berkata "keburukan yang terorganisir mampu mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir dengan baik".
'Philo' dan 'sophia' yang menjadi akar kata 'filsafat' adalah sebuah kata, yang katanya, tidak berkesudahan. Sekilas, kita tidak membutuhkan filsafat, sebab kita telah punya Al-Quurz'an dan Hadits. Sebenarnya kita tidak butuhkan karena akan membua-buang waktu. Bukankah hidup ini terlalu singkat? Buat apa menyibukkan diri dengan filsafat?
Bukankah shalat, zikir dan doa adalah puncak kebaikan. Tiga puncak pencerahan tersebut dapat menjadi semangat untuk melakukan segala macam mu'amalah.
1. Etika.
Islam sudah punya garis-garis etika tertegas dalam Al-Qur'an seperti etika dalam sebuah mejelis, etika terhadap sesama muslim dan sudah punya contoh konkrit mulai dari etika buang hajat hingga berpolitik melalui sunnah Rasulullah Saw.
2. Metafisika.
Tuhan, malaikat, hari kiamat, ruh dan dan sebagainya telah dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadits dengan porsi yang sangat objektif bagi akal manusia meski Jalaluddil Rumi dan Muhammad Ibn Rusyd punya pandanagan penerawangan yang offer meski itu bisa benar dan bisa salah. Yang jelas Al-Qur'an dan Hadits lebih proporsional untuk otak manusia daripada pemikiran-pemikiran filsafat walaupun dari filosof muslim.
Misalnya Rumi megatakan perumpamaan barzakh, mizan, hingga surga dan neraka adalah semacam sebuah semiotika yang disampaikan Allah agar manusia bisa membayangkannya. Dalam hal ini, Muhammad Iqbal dan Harun Yahya telah mencoba menjelaskan maksud Rumi ini. Mengenai hal ini Ibn Rusyd punya pandangan yang.lebih.radikal.
3. Epistemologi.
Saya kira ini perlu dipelajari kaum muslim, dengan mengamalkan prinsip-prinsip Islam dan mengambil dukungan dari epistemologi Barat modern guna memperkaya khazanah keilmuan Islam modern sebagaimana dilakukan para filosof muslim abad pertengahan dengan meminjam kazanah keilmuan Yunani.
4. Logika.
Logika tidak perlu bila objeknya adalah Al-Qur'an. Al-Qur'an tidak memerlukan penalaran karena maksudnya bukan untuk dikaji tapi direnungka, diambil hikmah untuk menjadi sebuah pemahaman serta diamalkan seruannya dengan penuh keikhlasan. Tapi apa yang telah dilakukan Quraish Shihab dengan Tafsir Al-Misbah memberi kontribusi sangat positif bagi masyarakat muslim sebagai objek kajian maupun pernungan.
5. Ontologi.
Islam telah menjelaskan bahwa alam semesta diciptakan untuk direnungkan agar bertambah iman pada Allah SWT.
6. Estetika.
Alam diciptakan dengan penuh keindahan sebagai penghibur mata dan penyejuk jiwa. Islam itu indah dan menyukai keindahan. Bukankah Al-Qur'an sangat indah bunyi dan susunannya. Tapi Al-Qur'an bukan kitab sastra. Al-Ghazali mencantumkan Hadits Nabi Besar, syair dengan bangsa Arab tidak bisa dipisahkan.
7. Metodologi.
Prinsip Islam adalah keteraturan dan kerapian, patuh pada pemimpin yang baik. Ali ra. pernah berkata "keburukan yang terorganisir mampu mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir dengan baik".
22. Filsafat dan Sebuah Puncak Pencerahan
'Philo' dan 'sophia' yang menjadi akar kata 'filsafat' adalah sebuah kata, yang katanya, tidak berkesudahan. Sekilas, kita tidak membutuhkan filsafat, sebab kita telah punya Al-Quurz'an dan Hadits. Sebenarnya kita tidak butuhkan karena akan membua-buang waktu. Bukankah hidup ini terlalu singkat? Buat apa menyibukkan diri dengan filsafat?
Bukankah shalat, zikir dan doa adalah puncak kebaikan. Tiga puncak pencerahan tersebut dapat menjadi semangat untuk melakukan segala macam mu'amalah.
1. Etika.
Islam sudah punya garis-garis etika tertegas dalam Al-Qur'an seperti etika dalam sebuah mejelis, etika terhadap sesama muslim dan sudah punya contoh konkrit mulai dari etika buang hajat hingga berpolitik melalui sunnah Rasulullah Saw.
2. Metafisika.
Tuhan, malaikat, hari kiamat, ruh dan dan sebagainya telah dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadits dengan porsi yang sangat objektif bagi akal manusia meski Jalaluddil Rumi dan Muhammad Ibn Rusyd punya pandanagan penerawangan yang offer meski itu bisa benar dan bisa salah. Yang jelas Al-Qur'an dan Hadits lebih proporsional untuk otak manusia daripada pemikiran-pemikiran filsafat walaupun dari filosof muslim.
Misalnya Rumi megatakan perumpamaan barzakh, mizan, hingga surga dan neraka adalah semacam sebuah semiotika yang disampaikan Allah agar manusia bisa membayangkannya. Dalam hal ini, Muhammad Iqbal dan Harun Yahya telah mencoba menjelaskan maksud Rumi ini. Mengenai hal ini Ibn Rusyd punya pandangan yang.lebih.radikal.
3. Epistemologi.
Saya kira ini perlu dipelajari kaum muslim, dengan mengamalkan prinsip-prinsip Islam dan mengambil dukungan dari epistemologi Barat modern guna memperkaya khazanah keilmuan Islam modern sebagaimana dilakukan para filosof muslim abad pertengahan dengan meminjam kazanah keilmuan Yunani.
4. Logika.
Logika tidak perlu bila objeknya adalah Al-Qur'an. Al-Qur'an tidak memerlukan penalaran karena maksudnya bukan untuk dikaji tapi direnungka, diambil hikmah untuk menjadi sebuah pemahaman serta diamalkan seruannya dengan penuh keikhlasan. Tapi apa yang telah dilakukan Quraish Shihab dengan Tafsir Al-Misbah memberi kontribusi sangat positif bagi masyarakat muslim sebagai objek kajian maupun pernungan.
5. Ontologi.
Islam telah menjelaskan bahwa alam semesta diciptakan untuk direnungkan agar bertambah iman pada Allah SWT.
6. Estetika.
Alam diciptakan dengan penuh keindahan sebagai penghibur mata dan penyejuk jiwa. Islam itu indah dan menyukai keindahan. Bukankah Al-Qur'an sangat indah bunyi dan susunannya. Tapi Al-Qur'an bukan kitab sastra. Al-Ghazali mencantumkan Hadits Nabi Besar, syair dengan bangsa Arab tidak bisa dipisahkan.
7. Metodologi.
Prinsip Islam adalah keteraturan dan kerapian, patuh pada pemimpin yang baik. Ali ra. pernah berkata "keburukan yang terorganisir mampu mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir dengan baik".
'Philo' dan 'sophia' yang menjadi akar kata 'filsafat' adalah sebuah kata, yang katanya, tidak berkesudahan. Sekilas, kita tidak membutuhkan filsafat, sebab kita telah punya Al-Quurz'an dan Hadits. Sebenarnya kita tidak butuhkan karena akan membua-buang waktu. Bukankah hidup ini terlalu singkat? Buat apa menyibukkan diri dengan filsafat?
Bukankah shalat, zikir dan doa adalah puncak kebaikan. Tiga puncak pencerahan tersebut dapat menjadi semangat untuk melakukan segala macam mu'amalah.
1. Etika.
Islam sudah punya garis-garis etika tertegas dalam Al-Qur'an seperti etika dalam sebuah mejelis, etika terhadap sesama muslim dan sudah punya contoh konkrit mulai dari etika buang hajat hingga berpolitik melalui sunnah Rasulullah Saw.
2. Metafisika.
Tuhan, malaikat, hari kiamat, ruh dan dan sebagainya telah dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadits dengan porsi yang sangat objektif bagi akal manusia meski Jalaluddil Rumi dan Muhammad Ibn Rusyd punya pandanagan penerawangan yang offer meski itu bisa benar dan bisa salah. Yang jelas Al-Qur'an dan Hadits lebih proporsional untuk otak manusia daripada pemikiran-pemikiran filsafat walaupun dari filosof muslim.
Misalnya Rumi megatakan perumpamaan barzakh, mizan, hingga surga dan neraka adalah semacam sebuah semiotika yang disampaikan Allah agar manusia bisa membayangkannya. Dalam hal ini, Muhammad Iqbal dan Harun Yahya telah mencoba menjelaskan maksud Rumi ini. Mengenai hal ini Ibn Rusyd punya pandangan yang.lebih.radikal.
3. Epistemologi.
Saya kira ini perlu dipelajari kaum muslim, dengan mengamalkan prinsip-prinsip Islam dan mengambil dukungan dari epistemologi Barat modern guna memperkaya khazanah keilmuan Islam modern sebagaimana dilakukan para filosof muslim abad pertengahan dengan meminjam kazanah keilmuan Yunani.
4. Logika.
Logika tidak perlu bila objeknya adalah Al-Qur'an. Al-Qur'an tidak memerlukan penalaran karena maksudnya bukan untuk dikaji tapi direnungka, diambil hikmah untuk menjadi sebuah pemahaman serta diamalkan seruannya dengan penuh keikhlasan. Tapi apa yang telah dilakukan Quraish Shihab dengan Tafsir Al-Misbah memberi kontribusi sangat positif bagi masyarakat muslim sebagai objek kajian maupun pernungan.
5. Ontologi.
Islam telah menjelaskan bahwa alam semesta diciptakan untuk direnungkan agar bertambah iman pada Allah SWT.
6. Estetika.
Alam diciptakan dengan penuh keindahan sebagai penghibur mata dan penyejuk jiwa. Islam itu indah dan menyukai keindahan. Bukankah Al-Qur'an sangat indah bunyi dan susunannya. Tapi Al-Qur'an bukan kitab sastra. Al-Ghazali mencantumkan Hadits Nabi Besar, syair dengan bangsa Arab tidak bisa dipisahkan.
7. Metodologi.
Prinsip Islam adalah keteraturan dan kerapian, patuh pada pemimpin yang baik. Ali ra. pernah berkata "keburukan yang terorganisir mampu mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir dengan baik".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar